Alasan TPN Ganjar-Mahfud Sering Bicara Kecurangan di Pilpres: Itu Suara Rakyat
"Buat kami adalah apa yang sudah diutarakan adalah banyak hal yang memang terjadi dari suara rakyat yang disuarakan," kata Arsjad
Segala narasi yang disampaikan kubunya adalah bentuk kegelisahan semua pihak.
Alasan TPN Ganjar-Mahfud Sering Bicara Kecurangan di Pilpres: Itu Suara Rakyat
Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud MD, Arsjad Rasjid menegaskan, narasi tentang kecurangan yang sering digaungkan pihaknya bukan sebagai bentuk propaganda. Namun, hal ini memang terjadi dan merupakan suara dari rakyat. Sebagai informasi, TPN Ganjar-Mahfud kerap membicarakan soal netralitas aparat penegak hukum dan sejumlah kecurangan. Bahkan, Ganjar Pranowo sempat menyebut penegakan hukum di Tanah Air hanya mendapat skor 5 dari angka 10.
"Buat kami adalah apa yang sudah diutarakan adalah banyak hal yang memang terjadi dari suara rakyat yang disuarakan,"
kata Arsjad, dalam konferensi pers di Gedung High End, Kebon Sirih, Jakarta, Rabu, (22/11).
Arsjad memastikan segala narasi yang disampaikan kubunya adalah bentuk kegelisahan semua pihak.
"Dan yang kami rasa itu yang diinginkan oleh rakyat. Kami fokus di sana," ujar dia.
Simak selengkapnya Visi Misi Ganjar Mahfud
Arsjad menyampaikan bahwa timnya tak hanya fokus dengan narasi kecurangan maupun netralitas. Arsjad menyebut visi dan misi pasangan Ganjar-Mahfud juga akan masif disampaikan sehingga masyarakat diharap bisa memberikan suara mereka.
"Kami fokus di sana dan akan menjelaskan bagaimana gagasan-gagasan dan juga program-program nantinya yang memang akan kami bawa, dibawa oleh Mas Ganjar dan Prof Mahfud untuk memastikan bahwa apa yang diinginkan oleh rakyat itu bisa kami dengar suaranya dan kami keluarkan," imbuh Arsjad.
Terlebih, fokus Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024 salah satunya adalah soal penegakan hukum.
"Jelas sekali Mas Ganjar dan Prof Mahfud itu fokusnya adalah membicarakan apa yang memang ingin dibawa gagasan ke depan. Jadi nanti Mas Ganjar dan Prof Mahfud juga bicara mengenai fokus pada dua hal, yaitu pertama mengenai ekonomi dan yang kedua adalah mengenai kepastian hukum,"
tegas Arsjad Rasjid.