Dalam Sebulan, Segini Mazda MX-30 Laku Terjual di Indonesia
Mazda MX-30 telah meluncur selama satu bulan di Indonesia. Akan tetapi, ia baru terjual 6 unit saja. Simak selengkapnya!
PT Eurokars Motor Indonesia (EMI), yang merupakan pemegang merek Mazda di Indonesia, menginformasikan bahwa jumlah konsumen yang telah membeli MX-30 baru mencapai 6 unit. Angka ini tercatat sejak peluncuran pertamanya pada 11 November 2024.
Ricky Thio, Chief Operating Officer PT EMI, menyatakan bahwa penjualan Mazda MX-30 masih sesuai dengan harapan Mazda Indonesia. Ia menjelaskan bahwa model MX-30 adalah perkenalan kendaraan listrik (EV) Mazda untuk pasar di Indonesia.
“Jumlah SPK yang diterima tidak terlalu banyak, sesuai dengan yang kami harapkan. Sejak peluncurannya, totalnya baru sekitar 6 unit. Namun, tujuan awal kami memperkenalkan EV MX-30 adalah untuk menunjukkan bahwa Mazda memiliki kendaraan listrik. Kami juga tidak mengharapkan penjualan hingga ribuan unit,” jelas Ricky saat ditemui di Mazda Simprug, Jakarta pada Senin (2/12/2024).
Ricky menjelaskan bahwa Mazda MX-30 tidak hanya sekadar mobil bertenaga listrik, melainkan memiliki lebih banyak keunggulan. Kendaraan ini dirancang dengan filosofi Jinba-Ittai yang menjadi ciri khas Mazda, memberikan pengalaman pengendalian dan kesenangan saat berkendara.
“Konsep Jinba-Ittai sudah cukup dikenal luas oleh masyarakat sebagai identitas Mazda. Mungkin ada yang beranggapan bahwa mobil listrik berkendara seperti mobil mainan, tetapi bagi Mazda, itu bukanlah cara pandangnya,” ungkapnya.
Ricky menjelaskan bahwa para konsumen yang mencintai Mazda selalu merasakan dan mengidamkan pengalaman berkendara yang sesuai dengan filosofi Jinba-Ittai. “Para pemilik Mazda cenderung lebih memikirkan konsep Jinba-Ittai. Oleh karena itu, mereka tidak terlalu berfokus pada kendaraan listrik dan sudah menyadari bahwa memilih Mazda berarti menginginkan pengendalian yang baik, menikmati berkendara, atau ingin terhubung dengan mobil mereka,” ujarnya.
Pramita Sari, yang menjabat sebagai General Manager Marketing & Communications di PT EMI, mengungkapkan bahwa mayoritas konsumen Mazda adalah mereka yang merasa puas dengan produk-produk Mazda. Salah satu contohnya adalah pemilik Mazda MX-30. “Sebagian besar pembeli Mazda adalah pelanggan yang kembali membeli. Misalnya, salah satu pemilik MX-30 saat ini masih menggunakan CX-8. Ketika kami meluncurkan kendaraan listrik, Pak Ricky juga telah menjelaskan bahwa jarak tempuhnya mencapai 200 km. Namun, jika kebutuhan mereka hanya untuk berkendara di dalam kota dan mereka menikmati pengalaman berkendara Jinba-Ittai yang ditawarkan oleh MX-30, tentu tidak akan ada banyak penyesuaian yang diperlukan dari Mazda CX-8,” tutup Mita.
Mazda MX-30 menggunakan teknologi e-SKYACTIV dengan mesin yang mampu memproduksi 107 kW (145 ps) dan torsi sebesar 271 Nm. Kendaraan ini dilengkapi dengan port pengisian cepat CCS2 serta baterai Lithium-ion berkapasitas 35,5 kWh yang memberikan jarak tempuh sekitar 200 km (WLTP).
Jarak tersebut lebih rendah dibandingkan dengan sebagian besar mobil listrik lain yang ditawarkan dengan harga yang lebih terjangkau. Mazda MX-30 juga dilengkapi dengan fitur Advanced Driving Assistance System (ADAS) yang dikenal sebagai i-Activesense, yang menawarkan berbagai kemampuan canggih.
Mobil ini tersedia dalam delapan pilihan warna yang dapat disesuaikan dengan selera dan karakter pengguna. Mengenai harganya, MX-30 dipasarkan seharga Rp860.000.000 on the road (OTR) di Jakarta.