Bandara Inggris Lumpuh Akibat Salju Lebat dan Es, Operasional Transportasi Terganggu
Inggris memasuki musim salju yang cukup ekstrem, bahkan hingga mengganggu berbagai jalur transportasi.
Hujan salju lebat disertai es melanda sebagian besar wilayah Inggris pada Minggu, 5 Januari 2025, menyebabkan gangguan besar pada transportasi udara, kereta, dan jalan raya. Met Office Inggris mengeluarkan peringatan salju dan es yang mencakup sebagian besar Irlandia Utara, Skotlandia, serta wilayah tengah dan utara Inggris. Hampir seluruh Wales juga berada di bawah peringatan hujan kuning akibat kondisi cuaca ekstrem ini.
Penutupan Landasan Pacu di Bandara-Bandara Besar
Bandara Manchester, salah satu bandara tersibuk di Inggris, terpaksa menutup landasan pacunya pada Minggu pagi karena hujan salju deras. Dalam pernyataannya di akun media sosial X, pihak bandara mengatakan bahwa staf bekerja keras membersihkan salju sebelum landasan pacu akhirnya dibuka kembali sekitar pukul 09.45 waktu setempat.
Penutupan serupa juga terjadi di Bandara John Lennon Liverpool. Landasan pacu ditutup sementara sebelum dibuka kembali pukul 10.15 setelah upaya pembersihan salju. Sementara itu, Bandara Newcastle mengalami gangguan signifikan akibat hujan salju yang terus-menerus, yang memengaruhi jadwal penerbangan.
Bandara Birmingham, yang ditutup selama beberapa jam sejak tengah malam untuk pembersihan salju, baru kembali beroperasi pada Minggu sore. “Hasil dari (tim tangguh) yang bekerja sepanjang malam,” tulis pihak bandara melalui akun X mereka.
Bandara Bristol di Inggris barat juga terdampak parah. Pada Sabtu, 4 Januari 2025, bandara ini menutup operasinya karena cuaca buruk dan baru dibuka kembali sore harinya. Pihak bandara memperingatkan bahwa jadwal penerbangan keberangkatan pada hari Minggu mungkin masih terganggu akibat penutupan tersebut.
Dampak pada Transportasi Kereta dan Jalan Raya
Tak hanya penerbangan, cuaca buruk juga memengaruhi transportasi darat. National Rail Inggris mengumumkan bahwa es dan salju memaksa penerapan pembatasan kecepatan serta penutupan jalur tertentu demi memastikan keamanan perjalanan kereta. Hal ini memengaruhi rute di Inggris, Skotlandia, dan Wales.
National Highways, yang mengelola jalan raya utama di Inggris, mengeluarkan peringatan bagi para pengguna jalan agar berhati-hati jika bepergian selama akhir pekan. Peringatan ini berlaku di seluruh wilayah Inggris, dengan risiko tinggi jalanan licin akibat es dan salju.
Menurut peramal cuaca dari Met Office, meskipun peringatan kuning untuk salju dan es berakhir pada Minggu siang, kondisi cuaca ekstrem masih dapat memengaruhi perjalanan. “Salju setinggi 3–7 cm diperkirakan turun di sebagian besar wilayah, dengan ketinggian mencapai 15–30 cm di area pegunungan seperti Wales dan Pennines bagian selatan,” sebut laporan Met Office.
Salju Lebat Pernah Mengguncang Korea Selatan
Fenomena serupa juga pernah terjadi di Korea Selatan pada November 2024. Lebih dari 200 penerbangan dibatalkan atau ditunda akibat hujan salju lebat yang disertai angin kencang. Bandara Internasional Incheon mencatat 75 penerbangan terdampak, sementara ratusan penerbangan domestik lainnya juga mengalami gangguan besar.
Tak hanya transportasi udara, cuaca buruk di Korea Selatan juga menyebabkan pemadaman listrik di ribuan rumah akibat kabel yang rusak oleh pohon tumbang. Badan Meteorologi Korea mencatat hujan salju ini sebagai yang terlebat sejak tahun 1907. Direktur Divisi Prakiraan Meteorologi Seoul, Youn Ki Han, menjelaskan bahwa fenomena ini disebabkan oleh perbedaan suhu ekstrem antara permukaan laut dan udara dingin dari utara.
Keselamatan Menjadi Prioritas
Cuaca ekstrem, baik di Inggris maupun Korea Selatan, menjadi pengingat akan pentingnya langkah-langkah antisipasi dalam menghadapi fenomena alam. Pihak berwenang di Inggris terus mengimbau warga untuk tetap waspada dan memprioritaskan keselamatan selama perjalanan. Meski gangguan cuaca seperti ini bersifat sementara, dampaknya terhadap transportasi dan aktivitas sehari-hari sangat signifikan.
Dengan penurunan suhu dan risiko jalan licin yang tinggi, warga disarankan untuk menunda perjalanan yang tidak mendesak serta tetap memperhatikan perkembangan informasi cuaca terkini dari pihak berwenang.