Lembaga Meteorologi China menyebut fenomena gelombang udara dingin yang kuat dari Siberia ini akan berlangsung hingga pekan depan.
FOTO: China Dilanda Gelombang Udara Dingin Mematikan, Lihat Ketebalan Saljunya Sangat Ekstrem
Cuaca dingin ekstrem yang melanda China telah meluas sejak hari Jumat (22/12/2023). Suhu udara di China semakin turun di bawah titik beku hingga ke minus 40 derajat Celsius.
Suhu ekstrem tersebut menyelimuti sebagian besar Negeri Tirai Bambu dengan hujan salju yang lebat.
Kondisi ini mengakibatkan lalu lintas jalan dan transportasi terhambat karena licinnya jalan dan tertutup salju.
Lembaga Meteorologi China mengatakan gelombang udara dingin yang kuat ini berasal dari Siberia dan akan berlangsung hingga pekan depan.
Dilaporkan fenomena suhu dingin ini akan terus bergerak melewati China dari wilayah utara ke wilayah selatan.
Suhu ekstrem ini juga diprediksi akan terus menurun sampai akhir pekan, meskipun hujan salju berlahan akan berkurang.
Beberapa wilayah terdampak parah seperti Yichun, Xinjiang, Mongolia Dalam, Gansu, dan Qinghai memutih karena salju tebal yang mematikan ini.
Kota Yichun di Provinsi Heilongjiang diperkirakan akan mencetak rekor suhu terendah.
Sebelumnya Kota Yichun pernah mencatat suhu terendah minus 47,9 derajat Celcius yang terjadi pada Januari 1980.
Hujan salju juga membuat jalanan menjadi tertutup es dan kabut dingin.
Kondisi ini juga telah memicu banyak insiden kecelakaan lalu lintas di sejumlah jalan raya maupun tol.
Di Beijing dilaporkan juga ada kereta komuter yang gagal mengerem sehingga mengakibatkan tabrakan dengan kereta lainnya.
Insiden itu telah menyebabkan 515 orang harus dibawa ke rumah sakit untuk diberi pertolongan medis.
Menurut Direktur Earth Observatory Singapura Benjamin P. Horton, fenomena salju ekstrem ini terjadi akibat dari efek perubahan iklim terhadap suhu ekstrem.
Perubahan iklim ini juga membuat keadaan atmosfer menjadi tidak stabil. Akibatnya suhu kutub utara yang dingin ekstrem itu menyebar ke selatan, sehingga memicu rekor suhu terendah yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Bahkan sebaliknya, suhu panas ekstrem juga pernah menyebar hingga ke belahan Bumi utara.
Sebagian besar warga Beijing di China menyambut hujan salju pertama di musim dingin ini dengan suka cita. Namun di sisi lain ada duka yang menyertainya.
Selain berdampak pada pemindahan 125.000 warga Zhuozhou ke tempat pengungsian. Badai Topan Doksuri juga membawa sampah hingga melumpuhkan bandara internasional.
China mengerahkan ribuan tim penyelamat, termasuk pasukan tentaranya, untuk mengevakuasi korban banjir parah di Beijing dan sekitarnya. Simak foto-fotonya!