FOTO: Hujan Lebat Akibat Topan Doksuri di China Ubah Jalanan Jadi Mirip Sungai, Ratusan Ribu Warga Terdampak dan Beginilah Potretnya
Selain berdampak pada pemindahan 125.000 warga Zhuozhou ke tempat pengungsian. Badai Topan Doksuri juga membawa sampah hingga melumpuhkan bandara internasional.
Dampak badai ini mengakibatkan 125.000 warga Zhuozhou yang berisiko tinggi terpaksa dipindahkan ke tempat penampungan.
FOTO: Hujan Lebat Akibat Topan Doksuri di China Ubah Jalanan Jadi Mirip Sungai, Ratusan Ribu Warga Terdampak dan Beginilah Potretnya
Zhuozhou, kota yang terletak di barat daya Beijing yang diketahui memiliki lebih dari 600.000 penduduk terkena dampak dari hujan lebat yang disertai banjir akibat Topan Doksuri.
Otoritas China telah mengirimkan 9.000 regu penyelamatan ke Kota Zhuozhou, salah satu kawasan yang terdampak banjir yang parah.
Kantor berita resmi Xinhua menyebut, sekitar 125.000 warga Zhuozhou dari daerah berisiko tinggi telah dipindahkan ke tempat penampungan.
Kota Zhuozhou yang berada di Provinsi Hebei ini telah dihantam badai terburuk dalam lebih dari satu dekade.
Badai yang membawa hujan lebat ini telah menewaskan sedikitnya lebih dari 20 orang di kota itu.
Ribuan orang yang terdampak telah dievakuasi ke tempat penampungan sementara di sekolah dan bangunan umum lainnya di pinggiran Beijing dan di kota terdekat Tianjin dan Zhuozhou.
Setelah badai dan hujan lebat mereda, genangan banjir telah membawa tumpukan sampah memenuhi sejumlah titik di pinggiran kota Beijing.
Sampah-sampah itu terlihat mengapung di sungai setelah badai melanda perbatasan antara Beijing dan Provinsi Hebei, pada Rabu (2/8/2023).
Genangan banjir juga terlihat meluas hingga merendam banyak menara sumber tegangan tinggi.
Menurut dinas cuaca Beijing pada (2/8/2023) mengatakan, badai disertai hujan lebat dan banjir yang melanda ibu kota China dalam beberapa hari terakhir ini merupakan yang terberat sejak 140 tahun yang lalu.
Hingga kini proses evakuasi warga terdampak parah masih terus dilakukan tim penyelamat dengan melibatkan penduduk sekitar.
Berdasarkan dari data pemerintah setempat menyebutkan sebanyak 27 warga masih dalam proses pencarian akibat jadi korban Topan Doksuri.