Buntut Tolak Bantu Bos Rental Mobil Berujung Penembakan di Tol, Kapolsek Cinangka dan 2 Anak Buahnya Dimutasi
AKP Asep Irwan ditempatkan di Yanma Polda Banten dalam rangka menjalani pemeriksaan.
AKP Asep Irwan dimutasi dari jabatannya sebagai Kapolsek Cinangka. Dia ditempatkan di Yanma Polda Banten dalam rangka menjalani pemeriksaan.
"Benar (ada mutasi) dalam rangka pemeriksaan," kata Kapolres Cilegon, AKBP Kemas Indra Natanegara saat dikonfirmasi, Selasa (7/1).
Selain AKP Asep Irwan, dua anggota Polsek Cinangka lainnya yaitu Brigadir Deri Andriani dan Bripka Dedi Irwanto jua ikut dimutasi ke Yanma Polda Banten dalam rangka pemeriksaan.
Ketiganya dimutasi buntut menolak permintaan bantuan anak bos rental yang tengah mengejar mobilnya di tol. Mobil Brio milik IAR digelapkan penyewanya. IAR akhirnya tewas tertembak di KM45 Tol Tangerang-Merak.
Rizky Agam (24), anak mendiang IAR (48), bos rental yang tewas tertembak tegar dengan musibah yang dialami keluarganya. Dia berharap pelaku penembakan dan penggelapan mobil rental Honda Brio miliknya dapat segera ditangkap dan mendapat ganjaran setimpal.
“Saya bersama ayah, abang Agam dan empat pegawai rental mengejar mobil kami yang terindikasi tidak benar. Semula tanggal 1 Januari, sekitar jam 11 malam abang mendapat informasi bahwa dua GPS kami diputus dan ini terindikasi tidak benar,” ujar Rizky Agam di rumahnya kawasan Taman Raya Rajeg, Blok i5, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (3/1).
Rizky menerangkan Honda Brio dengan pelat nomor B2696KZO itu semula disewa oleh pria atas nama Ajad Sudrajat, warga Tangerang dengan keperluan mengantar mertua ke wilayah Sukabumi, Jawa Barat.
“Awal sewa kita pasti ada SOP, ditanyakan keperluan mengaku jemput mertua di Sukabumi dengan estimasi 3 hari sewa mulai tanggal 31 Desember,” ujarnya.
Selanjutnya korban IAR bersama anak-anak dan pegawainya menepikan Honda Brio yang ternyata telah berpindah tangan dari penyewa Ajat Sudrajat ke orang yang tidak dikenali.
“Di Saketi kami papasan dengan Brio yang sedang jalan dan mepet untuk menepikan mobil. Tim dan ayah turun untuk menanyakan mobil dapat dari mana, tapi si pembawa mobil tidak jawab dan langsung menodongkan pistol ke ayah kami dan ternyata ada mobil Sigra Hitam yang turut mengawal, mobil Sigra ini menabrakkan ke tim kami, satu anak buah ayah ditabrak sampai terjatuh dan terseret dan langsung mereka kabur,” ujar Rizky.
Selanjutnya, Rizki, Agam dan almarhum IAR bersama 4 pegawai rental berupaya membuntuti kedua mobil tersebut yang mengarah ke wilayah Jalan Raya Anyer-Carita.
Karena mengetahui pelaku pembawa mobil Brio miliknya membawa senjata api, IAR mengatur strategi agar pengejaran tidak diketahui. Laju kendaraan diatur berjarak 10 kilo meter dari jarak Honda Brio yang diburu.
“Karena terpantau mobil itu berhenti selama 20 menit, kami akhirya mendatangi Polsek Cinangka meminta pendampingan. Namun dari Polsek enggan atau keberatan karena dikatakan kita dari leasing, padahal sudah kami jelaskan kami pemilik rental dibuktikan dengan surat-surat resmi, BPKB, STNK dan kunci serep sampai petugas piket menelepon Kapolsek tapi petugas menyuruh kami mengambil sendiri dan membawa Brio ke Polsek. Akhirnya kami mengarah ke Cilegon,” ujarnya.
Karena tidak juga mendapat pendampingan polisi dan mobil Brio mengarah ke Jalan Raya Ciater-Carita, akhirnya IAR sempat menghubungi sesama pengusaha rental untuk mencegat mobil di wilayah Bakaheuni, Lampung.