Ketua Gugus Tugas: Sangat Mungkin Selamanya Hidup dengan Covid-19
Sebab itu, dengan belum adanya kabar kapan pandemi ini berakhir. Doni memprediksikan masyarakat akan tetap berdampingan bersama Covid-19.
Ketua Gugus Tugas Percepatanan Penanganan Covid-19, Doni Monardo menjelaskan saat ini pemerintah sedang menyiapkan strategi menghadapi tantangan new normal atau hidup baru. Dia menjelaskan sampai saat ini belum ada lembaga yang berani menjelaskan kapan Pandemi Covid-19 berakhir dan vaksin ditemukan.
"Sejauh ini belum ada lembaga yang berani mengatakan kapan Covid akan berakhir termasuk juga belum ada kepastian kapan vaksin akan ditemukan," kata Doni usai rapat bersama Presiden Joko Widodo melalui siaran telekonference, Senin (18/5).
-
Siapa Doni Monardo? Doni Monardo adalah sosok perwira tinggi TNI yang lahir pada tanggal 7 Januari 1960. Ia merupakan sosok yang memiliki pengalaman yang luas dalam bidang penanggulangan bencana dan penanganan krisis.
-
Kapan Doni Monardo meninggal? Doni Monardo meninggal pada Minggu, (3/12) pukul 17.35 WIB.
-
Apa jabatan terakhir Doni Monardo? Jabatan terakhir jenderal Doni adalah Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi.
-
Mengapa Doni Monardo diberi penghargaan oleh Presiden Jokowi? Atas kegigihannya menangani Covid, Jokowi memberikan penghargaan kepada Doni pada Maret 2023.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
Sebab itu, dengan belum adanya kabar kapan pandemi ini berakhir. Doni memprediksikan masyarakat akan tetap berdampingan bersama Covid-19.
"Sehingga sangat mungkin kita akan selamanya hidup dengan Covid," jelas Doni.
Sebab itu, pihaknya memberikan beberapa masukan tentang pentingnya prakondisi melalui survei kajian riset. Selain itu, kapan waktu yang tepat sesuai data-data di lapangan.
"Bapak Presiden perintahkan untuk mengkaji daerah mana yang boleh dibuka. Tentu adalah daerah-daerah yang memiliki kriteria hijau dan kalau kita lihat dari 34 provinsi di Indonesia," jelas Doni.
Dia menjelaskan pihaknya akan memilih tingkatan daerah yang bisa dibuka dan relatif alami kasus. Sebab itu, kata dia dengan data dan riset sangat penting menentukan wilayah yang akan dilonggarkan.
"Sehingga nantinya mana daerah yang dibuka mana yang diberikan pengurangan pembatasan tidak keliru," jelas Doni.
Demikian juga kata Doni, terkait tingkat kepatuhan masyarakat. Sehingga jika diberikan kelonggaran pengurangan pembatasan maka tingkat kepatuhan masyarakat tentang pentingnya protokol kesehatan bisa tetap dilakukan.
"Prioritas yaitu lokasinya dan juga bidang apa yang akan dibuka serta simulasi yang perlu dilakukan," ungkap Doni.
Baca juga:
Gugus Tugas: Salat Id Berjemaah Potensi Terpapar Covid-19 dari Jemaah Tak Bergejala
Doni Monardo Ungkap Jumlah Kasus Meninggal Covid-19 Terbanyak dari Pulau Jawa
Skenario Terburuk, Angka Kemiskinan Meningkat 4,86 Juta Orang Akibat Corona
Susah Dapat Inspirasi, Raisa Tak Bisa Produktif Saat Masa Karantina di Rumah
Update Pasien Corona di RSD Wisma Atlet Kemayoran dan Pulau Galang Kepri