Ketua KPK ungkap awal mula perseteruan Novel Baswedan dan Dirdik di DPR
Ketua KPK ungkap awal mula perseteruan Novel Baswedan dan Dirdik di DPR. Dia menjelaskan, terkait surat peringatan tersebut pihaknya mendapat masukan dari Wadah Pegawai bahwa surat peringatan itu kurang fair. Lalu, kata dia, surat tersebut bukan dibatalkan, melainkan surat tersebut dipending.
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo menjawab beberapa cecaran pertanyaan dari anggota Komisi III DPR soal perseteruan antara penyidik senior KPK, Novel Baswedan dan Direktur Penyidikan KPK Aris Budiman. Perseteruan terjadi lantaran Novel diduga mencemarkan nama baik Aries dalam pesan elektronik atau email.
Agus pun tidak menampik hal tersebut. Dia mengatakan, persoalan tersebut sudah terjadi beberapa waktu lalu.
"Sebetulnya kalau bapak mengikuti proses soal email itu, sebetulnya sudah dijatuhkan surat peringatan (untuk keduanya)," kata Agus disela-sela rapat dengar pendapat bersama anggota komisi III di Gedung Parlemen, Jakarta Pusat, Selasa (12/9).
Dia menjelaskan, terkait surat peringatan tersebut pihaknya mendapat masukan dari Wadah Pegawai bahwa surat peringatan itu kurang fair. Lalu, kata dia, surat tersebut bukan dibatalkan, melainkan surat tersebut dipending.
"Dipending penerapannya, dilakukan penyelidikan menyeluruh dari awal. Ini sebab musababnya mengapa email itu keluar," kata Agus.
Kemudian, kata dia, proses penyelidikan kasus email tersebut sudah berlangsung tetapi tiba-tiba Novel Baswedan mendapatkan musibah. "Jadi belum selesai. Kemudian ada akumulasi kejadian berikutnya," jelas Agus.
Kata Agus, pihaknya sudah memutuskan terkait perseteruan antara Novel Baswedan dan Aris. Tetapi pihaknya masih memberikan tenggat waktu kepada pengawan internal selama dua minggu ke depan.
"Supaya semuanya bisa diketahui atau didudukkan dengan lebih baik," pungkas dia.