Ketua MPR sebut Pancasila sudah final sebagai pemersatu
Zulkifli tak menampik keberagaman bangsa Indonesia. Namun semua sudah sepakat sebangsa setanah air dan menjadikan Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia. Untuk itu ia meminta agar tak ada lagi yang mengotak-kotakkan sebagai kelompok yang pro dan anti Pancasila.
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan menyampaikan orasi kebangsaan di Auditorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, Jumat (27/10). Orasi dalam rangka Hari Jadi ke-59 UMS tersebut mengambil tema 'Aktualisasi nilai-nilai keislaman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara'.
Di hadapan ratusan mahasiswa dan civitas akademika, Zulkifli berbicara banyak tentang Pancasila dan pemahamannya. Pancasila sebagai produk final yang mempersatukan bangsa. Dia juga menyebut Pancasila sebagai perilaku.
"Pancasila itu perilaku, perilaku kita, perilaku pemerintah, perilaku undang-undang, perilaku yang berpihak kepada kepentingan bersama, perilaku yang saling menghargai dan perilaku yang mempersatukan kita. Bukan untuk saling memisah-misahkan atau mengotak-kotakkan tetapi mempersatukan seluruh bangsa Indonesia," ujarnya.
Zulkifli tak menampik keberagaman bangsa Indonesia. Namun semua sudah sepakat sebangsa setanah air dan menjadikan Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia. Untuk itu ia meminta agar tak ada lagi yang mengotak-kotakkan sebagai kelompok yang pro dan anti Pancasila.
"Pancasila adalah alat mempersatu, oleh karena itu, kita hentikan mereka yang mendukung Perppu Ormas dianggap Pancasila, yang tidak mendukung dianggap anti Pancasila. Mari kita jadikan Pancasila sebagai alat pemersatu," tegasnya.
Zulkifli juga mengingatkan bahwa di dunia ini ada kelompok kecil radikal yang harus dihadapi bersama. Namun ia juga mengingatkan jika ada orang yang khusyuk menjalankan ajaran agamanya kemudian dicap sebagai orang yang anti Pancasila.
"Jangan dicap macam-macam, itu nanti berbahaya. Mari kita kembali kepada nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yaitu Pancasila dalam arti yang sesungguhnya," ucapnya.