Ketua Satgas Minta Pencegahan Covid-19 di Kaltim Ditingkatkan
Doni menyebut, penanggulangan terhadap Covid-19 bukan tanggungjawab tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan justru menjadi benteng terakhir dalam menghadapi Covid-19.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Doni Monardo mendorong Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur agar meningkatkan upaya pencegahan virus Corona. Seluruh komponen masyarakat harus menjadi kunci pencegahan Covid-19.
"Siapa yang menjadi ujung tombak? Kita semua. Seluruh komponen bangsa harus menjadi ujung tombak, menjadi garda terdepan dengan cara pencegahan," katanya dalam Rapat Koordinasi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kalimantan Timur di Balikpapan, Senin (9/11).
-
Kapan Doni Monardo meninggal? Doni Monardo meninggal pada Minggu, (3/12) pukul 17.35 WIB.
-
Siapa Doni Monardo? Doni Monardo adalah sosok perwira tinggi TNI yang lahir pada tanggal 7 Januari 1960. Ia merupakan sosok yang memiliki pengalaman yang luas dalam bidang penanggulangan bencana dan penanganan krisis.
-
Mengapa Doni Monardo diberi penghargaan oleh Presiden Jokowi? Atas kegigihannya menangani Covid, Jokowi memberikan penghargaan kepada Doni pada Maret 2023.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa jabatan terakhir Doni Monardo? Jabatan terakhir jenderal Doni adalah Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi.
-
Kenapa Donita malas mandi? Donita males mandi, soalnya kulitnya sensitif banget sama air dingin. Kalau dia mandi pake air dingin, kulitnya bisa kebiru-biruan. Makanya, dia harus mandi pake air hangat dan luluran.
Dia menyebut, penanggulangan terhadap Covid-19 bukan tanggungjawab tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan justru menjadi benteng terakhir dalam menghadapi Covid-19.
"Upaya pencegahan dalam penanganan Covid-19 ini harus mendapatkan porsi yang lebih tinggi. Porsi mayoritas. Kalau boleh sekitar 80 persen adalah upaya pencegahan dan 20 persen adalah penanganan kesehatan," ujarnya.
Tak hanya meningkatkan pencegahan, Doni meminta Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menangani pasien Covid-19 lebih awal agar tidak menimbulkan kasus kematian. Di sisi lain, upaya deteksi dan pemeriksaan terhadap kontak erat pasien Covid-19 juga harus dilakukan secepat mungkin.
"Pemeriksaan kepada kontak erat ini, salah satu tujuannya adalah untuk mengetahui orang yang sudah positif Covid-19 walaupun tanpa gejala untuk segera dilakukan isolasi," jelas Doni.
Menurutnya, setiap pasien Covid-19 dengan gejala ringan atau Orang Tanpa Gejala (OTG) dapat sembuh total 100 persen bila ditangani dengan baik. Akan tetapi bagi pasien dengan gejala sedang hingga berat memiliki potensi lebih sulit ditangani, terlebih bagi pasien yang sudah masuk masa kritis.
"Ketika masuk gejala yang lebih tinggi, yaitu gejala sedang dan berat, apalagi masuk kepada fase kritis, itu angka kematiannya mencapai 67 persen. Jadi jangan sampai warga masyarakat kita itu, terlanjur gejalanya sedang atau berat baru masuk ke rumah sakit. Sulit untuk ditolong," tandasnya.
Baca juga:
Ridwan Kamil Imbau Massa Penjemput Rizieq Shihab Disiplin Protokol Kesehatan
Jokowi: Perjuangan Kita Kini Memutus Rantai Penyebaran Pandemi Covid-19
4 Pegawai Positif Covid-19, RRI Surakarta Tutup Sementara
Bupati Rudy Klaim Angka Pasien Covid-19 Sembuh di Garut Meningkat Menjadi 90 Persen
Angka Kesembuhan Naik, 33 Daerah di Sumut Keluar dari Zona Merah
Cegah Penularan Covid-19, Relawan di Barak Pengungsian Sleman Ikuti Rapid Test