Khawatir Pilkada Jadi Klaster Covid-19, Bawaslu Kumpulkan Parpol dan Tokoh
Dalam acara rakor stakeholder dengan tema 'Urgensi Keselamatan Rakyat Menuju Pilkada Sehat dan Berkualitas' di Kusuma Sahid Prince Hotel Solo itu, ia mengajak seluruh peserta bersama-sama menciptakan pilkada sehat dan berkualitas dengan cara mematuhi protokol kesehatan.
Pilkada serentak 9 Desember 2020 dikhawatirkan menimbulkan klaster baru penyebaran dan penularan Covid-19. Guna mengantisipasi hal tersebut, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Solo, mengajak semua pihak yang terlibat benar-benar disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Kami mengumpulkan stakeholder di Solo mulai dari pemerintah daerah, partai politik, ormas, media, tokoh agama hingga tokoh masyarakat untuk mendapatkan dukungan. Melalui pertemuan ini kami ingin mempertegas komitmen semua untuk bergotong royong bergerak bersama-sama mematuhi protokol kesehatan," ujar Ketua Bawaslu Solo, Budi Wahyono, Kamis (22/10).
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
-
Kenapa Pilkada tahun 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Pilkada di tahun tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk menjaga keselamatan peserta dan pemilih.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
Dalam acara rakor stakeholder dengan tema 'Urgensi Keselamatan Rakyat Menuju Pilkada Sehat dan Berkualitas' di Kusuma Sahid Prince Hotel Solo itu, ia mengajak seluruh peserta bersama-sama menciptakan pilkada sehat dan berkualitas dengan cara mematuhi protokol kesehatan.
"Bawaslu sebagai lembaga penyelenggara sekaligus pengawas tahapan pilkada tidak menginginkan munculnya klaster Covid-19. Pencegahan dilakukan mulai dini dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan Covid-19," tandasnya.
"Kami berharap pilkada Solo berjalan dengan kondisi benar-benar sehat. Jangan sampai ada klaster Covid-19 Solo berkaitan dengan pilkada," imbuhnya.
Bawaslu, lanjut dia, dalam melakukan pencegahan penularan Covid-19 dilakukan tes swab dan rapid tes secara berkala pada semua anggota dan pengawas tingkat bawah. Hal ini dilakukan untuk memastikan petugas pilkada di Bawaslu Solo benar-benar dalam kondisi sehat.
"Kami juga melengkapi APD (Alat Pelindung Diri) bagi pengawas di kelurahan dan kecamatan. Bawaslu berharap semua pihak juga melakukan disiplin menerapkan protokol kesehatan supaya tidak terjadi klaster pilkada di Solo," tutup dia.
Baca juga:
Dukung Azizah-Ruhamaben, Narji Sasar Pemilih Muda di Tangsel
Bawaslu Limpahkan Kasus Wagub Sumut Foto dengan Bobby Nasution ke Gakkumdu
Bertemu Warga Tangsel, Pilar Janjikan Pendidikan D3 dan Ruhama Soroti Ketimpangan
Tidak Cukup Bukti, Laporan Kubu Danny Pomanto ke Erwin Aksa Dihentikan Bawaslu
Datangi Bawaslu, TNI AL Keberatan Foto Prajuritnya Jadi Alat Kampanye Akhyar Nasution
Kader PAN Tak Dukung Paslon di Pilkada Terancam Dipecat