Kisah Abdurrahman bin Auf, Sahabat Rasulullah yang Dermawan
Dia dikenal sebagai sahabat Nabi Muhammad SAW, yang paling kaya dan dermawan. Dalam buku 101 Sahabat Nabi, disebutkan Abdurrahman mendermakan dua ratus uqiyah emas untuk memenuhi kebutuhan logistik pada saat akan perang Tabuk.
Abdurrahman bin Auf disebut sebagai salah satu dari sepuluh sahabat Nabi Muhammad SAW yang dijamin masuk surga. Nama lengkapnya Abdurrahman bin Auf bin Abd Auf bin Abd al-Harits bin Zuhroh bin Kilab al-Quraisy al-Zuhri.
Sebelum masuk Islam, namanya adalah Abdul Ka’bah, ada juga yang menyebutkan Abd Amr. Lalu setelah masuk Islam, Nabi Muhammad SAW, mengganti namanya menjadi Abdurrahman.
-
Apa yang dimaksud dengan bulan Ramadan? Ramadan adalah bulan suci dalam kalender Islam yang paling ditungg-tunggu oleh umat muslim seluruh dunia. Ramadan adalah waktu refleksi, pertumbuhan spiritual, dan kedisiplinan diri.
-
Apa yang dirasakan saat Ramadan berakhir? Seiring dengan terbenamnya matahari di akhir Ramadan, kita merasakan campuran perasaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.
-
Kapan Ramadhan di luar angkasa? Selama masa tinggalnya, umat Islam di Bumi akan merayakan bulan Ramadhan – waktu puasa, doa dan refleksi yang berlangsung dari malam tanggal 22 Maret hingga 21 April.
-
Kapan bazar Ramadan di Jati Padang diadakan? Kegiatan ini dilakukan secara rutin setiap bulan suci Ramadan dengan tujuan saling berbagi di antara warga yang mampu kepada warga tidak mampu.
-
Kenapa niat puasa Ramadan penting? Niat puasa Ramadan adalah pernyataan batin yang mengkonfirmasi keinginan dan komitmen seseorang untuk menjalankan ibadah puasa sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Ini adalah momen reflektif di mana seseorang menyatakan tujuannya untuk berpuasa, memisahkan diri dari kegiatan sehari-hari dan fokus pada spiritualitas dan disiplin diri.
-
Kapan Kampung Ramadan Sanden berlangsung? Acara itu digelar di Jalan Trunojoyo, Sanden, selama satu minggu mulai dari tanggal 23-31 Maret 2024.
Dia dikenal sebagai sahabat Nabi Muhammad SAW, yang paling kaya dan dermawan. Dalam buku 101 Sahabat Nabi, disebutkan Abdurrahman mendermakan dua ratus uqiyah emas untuk memenuhi kebutuhan logistik pada saat akan perang Tabuk.
Di waktu yang lain, Abdurrahman menyumbangkan separuh hartanya (dua ribu dinar) saat Nabi Muhammad SAW, menyeru kepada umat Islam untuk berinfaq di jalan Allah SWT. Abdurrahman bin Auf juga memberikan santunan kepada veteran perang Badar. Jumlah veteran Badar mencapai seratus orang dan per orangnya mendapatkan santunan empat ratus dinar.
Abdurrahman bin Auf bertugas menjamin kesejahteraan dan kebutuhan keluarga para istri nabi (ummahatul mukminin) setelah Nabi Muhammad SAW, wafat. Termasuk, menjaga keselamatan dan memberikan pengawalan manakala mereka bepergian.
Di samping itu, Abdurrahman bin Auf merupakan seorang prajurit yang tangguh. Dalam beberapa peperangan yang diikuti umat Islam, dia tidak hanya memberikan bantuan materiil tapi juga tenaga. Bahkan, Abdurrahman selalu mengikuti peperangan yang diikuti Nabi Muhammad SAW.
Pada saat perang Uhud, sekujur tubuh Abdurrahman terkena dua puluh satu luka. Dua gigi serinya tanggal dan kakinya pincang terkena sabetan. Sementara pada waktu perang Badar, Abdurrahman berhasil membunuh musuh-musuh Islam, di antaranya Umar bin Utsman bin Ka’ab at-Taimy.
Abdurrahman bin Auf adalah sahabat yang berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan nyawanya demi tegaknya panji Islam. Dikutip dari nu.or.id, saat hendak meninggal dunia, Abdurrahman menangis tersedu-sedu ‘meratapi’ harta benda yang dimilikinya.
Dia menyebut Mus’ab bin Umair dan Hamzah bin Abdul Muthalib lebih baik dari dirinya karena mereka berdua meninggal tanpa meninggalkan apapun.
"Sesungguhya aku takut bila aku menjadi orang yang dipercepat kebaikannya di kehidupan dunia. Aku takut ditahan dari sahabat-sahabatku karena banyaknya hartaku," kata Abdurrahman bin Auf.
(mdk/gil)