Cara Dzikir dengan Jari yang Sudah Ada Sejak Zaman Nabi Muhammad SAW, Permudah Amalan Harian
Berikut cara dzikir dengan jari yang sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW.
Umat Islam tentu sudah tidak asing dengan dzikir. Dzikir sendiri merupakan salah satu amalan ibadah dalam Islam yang memiliki banyak keutamaan. Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk selalu berdzikir mengingat diri-Nya. Hal itu dituangkan dalam firman-Nya dalam surah Al-Baqarah ayat 152 yang berbunyi,
ُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ ࣖ ١٥٢
-
Bagaimana cara berdzikir? Dzikir termasuk bentuk ibadah kepada Allah. Orang yang berdzikir adalah mereka yang mengucap kalimat doa secara berulang untuk mengingat dan memuji kebesaran Allah SWT. Bahkan, setiap umat muslim diperintahkan untuk mengamalkan dzikir setiap pagi dan petang hari.
-
Bagaimana cara mengamalkan dzikir Ya Jabbar? Mengamalkan dzikir 'Ya Jabbar' adalah sebuah praktik spiritual dalam Islam yang bertujuan untuk mengingat dan memohon kepada Allah SWT dengan menggunakan salah satu dari Asmaul Husna, yaitu 'Al Jabbar' yang berarti 'Yang Maha Perkasa'. Berikut adalah penjelasan tentang cara mengamalkan Ya Jabbar: Niat dan Pemahaman Waktu Mengamalkan Jumlah Pengulangan
-
Apa pengertian dzikir dalam Islam? Dzikir dalam Islam adalah sebuah ibadah yang dilakukan dengan cara mengingat, menyebut, atau memuji Allah SWT dengan lisan, hati, atau perbuatan. Dzikir dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja, asalkan tidak bertentangan dengan syariat Islam.
-
Apa pengertian dzikir? Dzikir adalah sebuah aktivitas seorang hamba menyebut nama Allah.
-
Apa manfaat dzikir? Dzikir adalah amalan sederhana yang dapat mendatangkan banyak pahala. Ini juga menjadi amalan yang bisa mendekatkan diri pada Allah, meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, serta amalan sederhana yang dapat mengikis dosa-dosa.
Artinya:
"Maka, ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku,"
Selain itu juga dijelaskan dalam surah An-Nisa ayat 103, yang berbunyi,
فَاِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلٰوةَ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِكُمْ ۚ فَاِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ ۚ اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا
Artinya:
"Apabila kamu telah menyelesaikan salat, berzikirlah kepada Allah (mengingat dan menyebut-Nya), baik ketika kamu berdiri, duduk, maupun berbaring. Apabila kamu telah merasa aman, laksanakanlah salat itu (dengan sempurna). Sesungguhnya salat itu merupakan kewajiban yang waktunya telah ditentukan atas orang-orang mukmin,"
Dzikir bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Tidak hanya menggunakan tasbih saja, dzikir bisa diamalkan dengan menggunakan ruas-ruas jari. Cara dzikir dengan jari ini bahkan menjadi metode yang sederhana dan sering digunakan oleh umat Islam dalam mengingat Allah SWT.
Cara dzikir dengan jari ini pun juga telah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Di mana beliau mengajarkan para sahabat untuk menghitung dzikir dengan jari-jari tangan.
Mengitup dari buku Hidup Bersama Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam yang ditulis oleh Daeng Naja, Nabi Muhammad berdzikir dengan cara dzikir dengan jari. Bukan dengan bantuan alat, seperti kerikil maupun tasbih.
Lantas bagaimana cara dzikir dengan jari yang sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW? Melansir dari berbagai sumber, Selasa (24/9), simak ulasan informasinya berikut ini.
Cara Dzikir dengan Jari
Al-Aqd atau menghitung dzikir merupakan istilah yang sering kali dipakai oleh orang Arab dengan cara meletakkan salah satu ujung jari pada berbagai ruas jari yang lain. Satuan dan puluhan dengan tangan kanan, sementara ratusan dan ribuan dengan tangan kiri.
Menurut pendapat Ibnu Alan, cara dzikir dengan jari ada dua macam, yaitu:
1. Al-aqd bin mafashil
Artinya menghitung dengan ruas jari. Cara dzikir dengan jari yang pertama adalah dilakukan dengan meletakkan ujung jempol pada setiap ruas, setiap kali membaca dzikir.
2. Al-aqd bin ashabi
Artinya menghitung dengan jari. Cara dzikir dengan jari selanjutnya adalah dengan cara yang sedikit berbeda seperti sebelumnya. Cara dzikir dengan jari satu ini yaitu dengan jari digenggamkan kemudian dibuka satu persatu.
Para ulama mengatakan bahwa sebaiknya cara dzikir dengan jari ini dilakukan dengan tangan kanan. Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Amr bin Ash, beliau mengatakan:
"Saya melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menghitung bacaan tasbih dengan tangannya." Sementara dari jalur Muhammad bin Qudamah, terdapat tambahan: "dengan tangan kanannya"," (HR. Abu Daud 1502 dan dishahihkan Al-Albani)
Meski cara dzikir dengan jari dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW, akan tetapi berdzikir dengan bantuan alat masih tetap boleh untuk dilakukan. Seperti misalnya menggunakan tasbih, kerikil atau tombol dzikir modern. Rasulullah SAW tidak mengingkarinya dengan membiarkan sahabat yang melakukan demikian.
Akan tetapi, apabila niat untuk menggunakan tasbih, kerikil, alat bantu lainnya itu agar orang lain bisa melihat dirinya sedang melakukan dzikir, hal tersebut malah menjadi haram. Perilaku yang demikian termasuk ke dalam riya' dan harus dihindari.
Banyak riwayat yang menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW membiarkan para sahabat berdzikir menggunakan alat. Sebagaimana ketika beliau melihat salah seorang istri beliau yang menggunakan kerikil untuk berdzikir, dan Rasulullah SAW tetap membiarkannya.
Keutamaan Berdzikir
1. Pahala Berlimpah
Ketika menyempatkan waktu untuk zikir usai melaksanakan salat maka Allah SWT akan memberikan pahala berlimpah.
"Pria dan wanita yang berpuasa, pria dan wanita yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan ampunan dan pahala yang besar." (QS. Al-Ahzab, Ayat 35).
2. Jalan Masuk Surga
Mengenai hal ini dijelaskan dalam hadis Shahih Riwayat Bukhari:
"Barang siapa mengucapkan zikir di siang hari dalam keadaan yang penuh keyakinan, lalu dia mati di hari tersebut sebelum sore hari maka dia termasuk ke dalam penghuni surga. Dan barang siapa yang membacanya di malam hari dalam keadaan penuh keyakinan, lalu dia mati sebelum subuh maka dia termasuk penghuni surga."
3. Diampuni Dosa-dosanya
Memohon ampunan kepada Allah SWT memang selalu dilakukan seorang muslim. Memiliki banyak dosa tentu membuat hidup menjadi tidak tenang. Oleh karena itu, berzikir setelah salat menjadi solusi terbaik memohon kepada Allah SWT.
"Barang siapa yg membaca zikir Subhanallah setelah salat wajib sebanyak 33 kali, dan membaca zikir Alhamdulillah sebanyak 33 kali, dan membaca zikir Takbir (Allahu Akbar) sebanyak 33 kali untuk menyempurnakannya maka akan diampuni dosa-dosanya, walaupun dosanya sebanyak buih di lautan." (HR. Muslim).
4. Termasuk Sedekah
"Di ruas tulang (persendian) manusia itu ada kewajiban untuk bersedekah setiap paginya. Tiap-tiap bacaan zikir itu adalah sedekah dan memerintahkan kepada kebaikan juga sedekah, mencegah dari perbuatan kemungkaran itu juga termasuk sedekah." (HR. Muslim)
5. Memberikan Ketenangan Hati
Apabila hati tenang maka kehidupan seseorang pun menjadi lebih baik. Bedoa kepada Allah SWT dan memohon untuk ketenangan hati usai menunaikan salat memang sangat tepat.
"(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram." (Surat Al-Ra’ad ayat 28)