Kisah Adnan Buyung beberkan paniknya SBY dituduh menikah dua kali
Cerita itu dituangkannya dalam buku berjudul ;Nasihat untuk SBY''.
Meski pernah menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Adnan Buyung Nasution tak pernah berhenti mengkritisi pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Mengaku memiliki tanggung jawab moril, Buyung mengungkapkan pengalamannya selama mendampingi SBY lewat bukunya.
Sekitar pertengahan Juli 2007, berhembus kabar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pernah menikah sebelum masuk ke Akademi Militer. Isu soal pernikahan SBY ini dihembuskan oleh politisi Partai Bintang Reformasi (PBR), Zainal Maarif. Dalam buku 'Nasihat untuk SBY' yang ditulis Adnan Buyung Nasution, digambarkan polemik soal cara SBY menghadapi isu itu.
Karena tersinggung dikatakan sudah punya anak dan istri sebelum masuk Akmil, SBY langsung melapor ke Polda Metro Jaya, mengendarai mobil kepresidenan lengkap dengan iringan pengawalan.
"Meskipun Presiden mengatakan kepergiannya ke Polda Metro Jaya untuk masalah pribadi, tapi tidak begitu caranya. Presiden kan punya penasihat bidang hukum di Wantimpres, kenapa tidak bertanya dulu? Saya merasa terpukul karena tidak sempat memberikan pertimbangan kepada Presiden," tulis Buyung yang mantan anggota Wantimpres Bidang Hukum dalam bukunya halaman 83.
Maka sebelum sidang kabinet ditutup, Buyung pun menyatakan pendapatnya.
"Saya mau menyatakan penyesalan, tidak setuju. Kenapa Presiden dalam posisi sebagai presiden pergi melapor ke Polda Metro Jaya mengenai delik penghinaan terhadap Presiden. Sebetulnya tidak perlu Presiden sendiri yang datang. Banyak cara, there are many ways to Rome. Sangat saya sesalkan hal itu. Kenapa Bapak Presiden tidak menelepon saya, bertanya kepada saya, bagaimana cara yang baik menghadapinya," ujar Buyung.
Buyung juga mengkritik para pejabat SBY seperti Menseskab Sudi Silalahi dan Mensesneg Hatta Rajasa. Kenapa tidak ada dari keduanya yang minta pertimbangan dari dirinya.
SBY pun angkat bicara. Dia mengaku saat itu panik dan tertekan.
"Bang, memang waktu itu saya sedang mentally down. Abang bayangkan, saya di mata keluarga bagaimana dituduh macam-macam seperti itu. Amat menjatuhkan nama baik saya, kehormatan saya. Jatuh sekali mental saya. Sehingga saya tidak sempat menelepon Abang," ujar SBY.
Buyung mengaku bisa menerima penjelasan SBY. Namun dia menyayangkan orang-orang dekat SBY yang tidak berani berbicara dan memberikan pendapat pada SBY.
Zainal Maarif dimejahijaukan dalam kasus ini. Dia divonis delapan bulan penjara karena dianggap menghina kepala negara soal pernikahan lain SBY tak pernah bisa dibuktikan.
Zainal akhirnya bergabung dengan Partai Demokrat. Namun karena tidak cocok dengan Ketua Umum Anas Urbaningrum, dia mengundurkan diri.
Baca juga:
Soeharto: Kalau bukan Adnan Buyung sudah saya tempeleng!
Adnan Buyung di mata JK: Sosok yang kekeh perjuangkan HAM
Adnan Buyung sebut menteri di Indonesia cuma jadi yes man
Ini sepak terjang Adnan Buyung dalam dunia hukum Indonesia
Praktisi hukum Adnan Buyung meninggal dunia
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Kapan Brigjen TNI (P) Bom Soerjanto meninggal dunia? Ayah Irjen Krishna Murti meninggal dunia. Ia adalah Brigjen TNI (P) Bom Soerjanto Bin Soejitno yang mengembuskan nafas terakhirnya pada Rabu (10/7) kemarin.
-
Di mana Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Mengapa Adi Suryanto meninggal? Ia wafat pada usia 54 tahun.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Kapan W.R. Soepratman meninggal dunia? Pada 17 Agustus 1938, Wage meninggal dunia di Jalan Mangga Tambak Sari Surabaya karena gangguan jantung.