Kisah ayah lumpuh di Bali, dirawat 2 anaknya hingga dicerai istri
Malang sekali nasib dialami I Nyoman Berata (48), warga Susut, Desa Muncan, Selat, Karangasem di Bali ini. Dia hanya bisa tergolek lemah di atas kasur beralaskan tikar karena mengalami kelumpuhan.
Malang sekali nasib dialami I Nyoman Berata (48), warga Susut, Desa Muncan, Selat, Karangasem di Bali ini. Dia hanya bisa tergolek lemah di atas kasur beralaskan tikar karena mengalami kelumpuhan.
Ironisnya lagi, dalam keadaan lumpuh Berata ditinggal cerai istrinya. Bahkan dalam kondisi ini dia harus tinggal bersama kedua anaknya masih pada kecil. Kedua anaknya itu, yakni I Wayan Putra Darmayasa, sedang duduk di kelas V SD dan NI Kadek Novinta Damayanti Eka baru berumur 6 tahun.
Awalnya Berata tinggal di rumah gubuk tidak jauh dari rumah saudaranya. Namun, sejak beberapa bulan lalu karena kondisinya terus drop. Akhirnya mantan sopir truk ini dipindah ke rumah sang adik.
Dia tidak bisa bergerak dan hanya bisa tertidur di ranjang. Bahkan sebagian badannya juga sudah kaku diduga kena stroke. Bahkan karena terlalu sering tidur bagian pinggang sampai terjadi luka.
Menurut Wayan Mudiana (34), adik Berata, selama ini sudah dilakukan pengobatan dari dokter hingga para Balian (dukun Bali). Namun, tidak juga kunjung sembuh.
"Sempat dibawa ke Sanglah (RSUP) dan juga ke Balian di Karangasem malah dibilang normal, saya juga tidak paham," ujar Mudiana, Kamis (1/12).
Bahkan sejak dua tahun lalu Berata juga sudah mulai buta. Sementara sang istri sejak dua tahun lalu sudah meninggalkannya dengan cara bercerai.
"Istrinya minta cerai lantaran tidak kuat merawat. Sekarang hanya dirawat oleh kedua anaknya, ibu saya dan saya," ujarnya.
Pihak keluarga berharap agar kedua anaknya Berata bisa mendapat beasiswa miskin. Karena sejatinya kondisi keluarga tersebut tidak mampu.
Sementara itu Tim Reaksi Cepat Perlindungan anak Bali IA Alit Ratnawati sempat mengunjungi keluarga tersebut. Ratnawati sendiri mengakui kalau pihaknya fokus perhatian kepada dua anak.
Karena kondisi ayah yang tidak bisa bekerja dan sakit dan ibu tidak ada sudah cerai kelanjutan sekolah sang anak menjadi perhatiannya. Untuk itu pihaknya akan berjuang agar anak tersebut bisa mendapatkan beasiswa.
-
Apa yang menjadi ciri khas Kampung Bali di Kalimantan Barat? Di kampung Bali, Desahan Jaya terdapat sebuah Pura yang cukup besar dan luas. Bangunan ini pastinya menambah suasana khas Bali yang begitu kental dan terasa.
-
Apa yang terjadi di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Kapan KEK Singhasari diresmikan? KEK Singhasari berlokasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, wilayah ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus sejak 27 September 2019.
-
Apa yang ditemukan di Kalimantan? Sisa-sisa kuno bagian bumi yang telah lama hilang ditemukan di Kalimantan. Penemuan lempeng Bumi yang diyakini berusia 120 juta tahun.
-
Apa ciri khas dari Kebaya Bali? Ciri khas kebaya ini adalah potongannya yang pas badan, menonjolkan lekuk tubuh. Kebaya dibuat dari kain yang tipis menerawang seperti brokat atau katun lembut dengan aksen bordir. Bawahannya berupa kain sarung motif Bali yang disebut kamen.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
Baca juga:
Nasib malang bocah di Bali, sejak lahir tak punya anus
Semangat hidup Jasim, bocah kehilangan satu kaki akibat perang Irak
Nasib Tragis Pemilik Warung yang Jual Es Teh Harga Selangit
Menengok anak-anak di wilayah paling menakutkan sedunia
Eutanasia & kasus Aruna Shanbaug yang koma 42 tahun
Meratapi anak-anak korban ISIS terancam tak punya negara