Kisah Bripda Lince Hubi, Anak Panti Asuhan Distrik Sentani yang Kini Berseragam Polisi
Menurut kepala panti asuhan tersebut, Lince awalnya bercita-cita ingin menjadi seorang suster biara dan belum terpikir untuk menjadi Polwan.
Lince Hubi, sejak kecil sudah menghuni dari Panti Asuhan Putri Kerahiman, yang berlokasi di jalan Sentani-Abepura, Hawai, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.
- Libur Tugas dan Lagi Bawa Anak Istri, Aksi Menegangkan Bripka Rico Hady Kejar Penjahat di Jalan jadi Sorotan
- Pulang Dinas, Ibu Ini Teriak Sang Anak Berpangkat Brigadir Polisi Dua Pulang ke Rumah 'Si Aa Pulang Sun Mamah Atuh'
- Bak Jatuh Tertimpa Tangga, Cerita Lengkap Anak Panti Asuhan Dilecehkan Polisi di Kantor Polsek Saat Lapor Kasus Pencabulan
- Dipergoki Selingkuh, Bripda MAI Aniaya Istri
Kisah Bripda Lince Hubi, Anak Panti Asuhan Distrik Sentani yang Kini Berseragam Polisi
Lince yang bersasal dari salah satu kabupaten di Provinsi Papua Pengunungan ini, semasa belianya bercita-cita ingin menjadi seorang suster biara. Namun nasib berkata lain, setelah Lince berjumpa dengan seorang jenderal polisi, Irjen Pol Mathius D Fakhiri.
Berawal pada 2021, saat itu Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri, tengah berkunjung ke panti asuhan tempat di mana Lince bersama teman-temannya tinggal. Di sana Lince berkesempatan untuk berjumpa dan berkomunikasi langsung dengan seorang Jenderal Mathius D Fakhiri.
Bertemunya Jenderal Mathius D Fakhiri dengan Lince Hubi atas inisiasi Suster Kepala Panti Asuhan Putri Kerahiman, Yasinta Eva Ngoret (Sr. Alexia DSY).
Tergeraknya Lince untuk menjadi bagian dari prajurit Bhayangkara, usai dia melihat sejumlah teman-temannya tengah mendaftarkan diri sebagai seorang calon Polisi Wanita (Polwan). Akhirnya Lince pun mencoba untuk mendaftar.
Menurut kepala panti asuhan tersebut, Lince awalnya bercita-cita ingin menjadi seorang suster biara dan belum terpikir untuk menjadi Polwan.
"Saat itu saya berbicara kepada bapak Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri , bahwa ada anak Papua penghuni panti asuhan tengah mengikuti tes Polwan. Saya ingin memberikan hadiah yaitu salah satu anak panti bisa jadi Polwan," tutur Kepala Panti Asuhan.
Mendengar penyampaian tersebut, ucap Yasinta, Bapak Kapolda langsung merespons. Setelah mengikuti semua tahapan tes, tiba waktu pengumuman hasil.
"Hari pengumuman itu saya sempat ragu, dan tidak yakin lulus. Itu kita dengar hasil tunggu sampe jam 4 subuh. Saya sampai tidur dibawah kolong mobil beralaskan koran. Entah apa jadinya kalau mobil itu tiba-tiba jalan, saya pasti sudah tergilas," ucap Lince saat bercerita.
Hasil kelulusan pun diumumkan, Lince yang saat itu mendengar ia lulus sempat tidak menyangka. Ia hanya menangis dan langsung berlari pulang, ke asrama panti asuhannya. Setibanya di panti, Lince langsung mencium kaki mama suster sambil mengucapkan terima kasih.
"Saya pulang cium mama suster pu kaki, sambil menangis," tutur Lince.
"Saya sangat berterima kasih kepada Bapak Kapolda yang sudah membantu saya, menyemangati saya sampai akhirnya saya bisa lulus dan meraih impian saya saat ini, makasih bapak," ungkap Lince.
Setelah kembali dari pendidikan, Lince disambut pengasuhnya dan teman-temannya dengan tangis haru dan bangga mereka menjemput Lince.
"Lince saat pergi untuk menjalani pendidikannya dia pergi dengan pakaian biasa, tapi dia pulang dengan pakaian seragam Polwan dan terlihat sangat berwibawa, berbeda dengan Lince yang dulu dikenal di panti. Auranya berubah, tutur katanya pun berubah," kata Suster Yasinta Eva Ngoret.
Saat itu, ujar Suster Yasinta, dirinya berpesan agar Lince jalankan tugas negara dengan baik, bekerja diimbangi dengan berdoa. Sehingga jalannya selalu dalam terang Tuhan.
Suster Alexia pun menyampaikan ucapan terimakasih kepada Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri sudah sangat peduli dengan anak anak panti asuhan.
"Kebaikan Bapak Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri sangat luar biasa. Beliau betul betul merakyat, terutama dengan kami di panti asuhan. Bapak Kapolda sudah dianggap seperti bapak sendiri oleh anak anak panti asuhan. Bapak Kapolda datang saja mereka sangat senang dan menyambut dengan sukacita," tutur Suster Yasinta.
Suster bercerita, saat ini ada 83 anak-anak yang tinggal di panti asuhan, mereka berasal dari beberapa daerah di Papua seperti Kabupaten Dogiyai, Intan Jaya, Jayawijaya, Yahukimo, Pengunungan Bintang, juga Keerom.
Setelah 2021 berlalu tak berjumpa, akhirnya baik Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri dan Bripda Lince Hubi akhirnya bisa berjumpa lagi, kendati lewat panggilan video atau video call, pada Senin 06 Mei 2024.
Menurut Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri, pertemuan dengan Lince tersebut merupakan pertemuan pertama setelah Lince, anak Panti Asuhan Putri Kerahiman Sentani, Kabupaten Jayapura ini, lolos mengikuti pendidikan Polisi Wanita (Polwan) dari Polda Papua pada 2021 lalu.
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengatakan, Bripda Lince Hubi adalah salah satu anak Papua yang bisa menginsipirasi anak-anak Papua yang lain.
"Lince walaupun tidak punya orang tua, tapi bisa membanggakan dirinya sendiri, keluarga, termasuk saudara-saudaranya sendiri yang selama ini hidup bersama mereka di panti asuhan" ucap Irjen Pol Mathius D Fakhiri.
Selaku Kapolda Papua, seorang jenderal ini mengaku telah memerintahkan setiap Polres agar memfungsikan Polsek-polsek yang ada panti asuhan di wilayahnya.
"Kalau kita bisa bantu anak anak panti asuhan, nanti kan mereka yang pernah hidup di panti asuhan nanti bisa membantu panti asuhan tersebut supaya menambah kesejahteraan di panti asuhan seperti Lince ini, dan kepolisian bisa betul-betul membantu masyarakat yang membutuhkan sentuhan kepolisian," tutur Kapolda Papua itu.
Sekedar diketahui, setelah mengikuti pendidikan diluar Papua, Lince yang kini bertugas di Polres Supiori, tak lupa berbagi gajinya dengan suster dan saudara saudaranya di Panti Asuhan Putri Kerahiman.