Kisah Hoegeng, Soeharto, dan penyelundupan tekstil Kostrad AD
Hoegeng dipercaya menjadi menteri iyuran negara karena kejujurannya yang sudah tersohor.
Siapa yang tidak kenal Jenderal Hoegeng, polisi paling jujur? Ternyata sebelum menjabat Kapolri, Jenderal Hoegeng Imam Santosa lebih dulu menjabat sebagai menteri iyuran negara. Hoegeng dipercaya menjadi menteri karena kejujurannya yang sudah tersohor.
Hoegeng dilantik tahun 1965 dalam kabinet Dwikora yang disempurnakan. Inilah kabinet yang dinamai kabinet 100 menteri karena jumlah menterinya memang sangat banyak.
Hoegeng membawahi Ditjen Pajak, Ditjen Bea Cukai dan Ditjen Landrente atau retribusi tanah. Tentu bukan tanpa alasan Soekarno menunjuk Hoegeng. Saat itu penyelundupan merajalela. Mulai makanan, pakaian, barang elektronik, mobil, kekayaan alam, semuanya keluar masuk secara ilegal di Indonesia. Perekonomian negara yang sudah morat-marit pun makin merugi.
Hal itu dikisahkan Hoegeng dalam biografinya yang ditulis Ramadhan KH dan Abrar Yusra terbitan Pustaka Sinar Harapan tahun 1993.
Maka Hoegeng pun membuat sejumlah gebrakan. Dia melakukan pembersihan di tiga Direktorat Jenderal tersebut, terutama pajak dan bea cukai. Dia menolak memberikan katabelece walau yang meminta sekelas Wakil Perdana Menteri RI. Padahal saat itu sudah kebiasaan pejabat bea cukai memberikan katabelece agar barang-barang bisa keluar masuk dengan mudah lewat pelabuhan.
Hoegeng pun tak mau menerima gaji. Dia hanya mengandalkan gajinya sebagai polisi. Karena itu Hoegeng selalu mengenakan seragam polisi walau menjabat Menteri Iyuran Negara.
Suatu hari, ada laporan dari Dirjen Bea Cukai Padang Sudirdjo. Ada pengusaha India menyelundupkan sejumlah besar tekstil. Dia mengaku barang-barang itu untuk 'orang Kostrad'. Hoegeng mengakui, kasus ini agak berat juga karena melibatkan sejumlah tentara. Dia pun turun tangan mengambil alih kasus ini dari Padang Sudirdjo.
"Baik, akan saya bicarakan dengan Pangkostrad," kata Hoegeng.
Saat itu Pangkostrad dijabat oleh Soeharto . Hoegeng mengingat Soeharto saat itu baru berpangkat brigadir jenderal atau bintang satu. Lusanya, Hoegeng pun menemui Soeharto untuk membicarakan masalah itu.
Jawaban Soeharto sangat melegakan Hoegeng. Dia memberi izin untuk memeriksa siapa saja yang terlibat.
"Terserah Mas Hoegeng saja," kata Soeharto sambil tersenyum.
Mendapat lampu hijau dari Soeharto , kasus itu berlanjut. Akhirnya pengusaha India itu dikenai denda yang seberat-beratnya.
Baca juga:
Cerita 1.000 akuntan pun tak bisa bongkar korupsi Bea Cukai
Inilah 5 kasus suap Bea Cukai yang terungkap
Sekelas Hoegeng pun tak berdaya lawan penyelundup Robby Tjahjadi
Legenda penyelundup yang berjasa untuk Republik Indonesia
Penyelundup cantik nan seksi rayu Jenderal Hoegeng supaya bebas
-
Apa yang disita Bea Cukai Soekarno Hatta? Puluhan kilogram sisik tenggiling yang digagalkan itu dikemas dalam lima paket, yang diperkirakan nilainya mencapai Rp3 miliar. Paket itu dengan pemberitahuan cassava chips dan saat diperiksa didapati keripik singkong bercampur sisik tenggiling yang telah dikeringkan," tegas Kepala Kantor Bea Cukai Soekarno Hatta, Gatot Sugeng Wibowo, Rabu (20/12).
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Apa prakiraan cuaca di Jakarta hari ini? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Jakarta dan Kepulauan Seribu cerah dan cerah berawan pada Sabtu (30/9).
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Dimana kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.