Kisah Letkol Simon selamatkan warga dari bencana kekeringan
Air yang mengalir di lembah-lembah yang tandus menjadi saksi bagaimana perjuangan Letkol Simon untuk warga.
Letkol Cpl Simon Petrus mendapatkan penghargaan kenaikan pangkat luar biasa dari Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. Penghargaan tersebut, diberikan atas prestasi yang dilakukan Simon Petrus membantu masyarakat Nusa Tengara Timur mendapatkan air bersih dengan Pompa Hidrolik.
Simon menceritakan pembuatan Pompa Hidrolik yang berawal dari mekanisme tolak balik meriam yang bisa diaplikasikan untuk mendorong air melawan gravitasi. Dasar pembuatan pompa hidrolik, dia menjelaskan bahwa mengaplikasikannya dengan mekanisme fluida yaitu hukum paskal, archimedes dan kontinyuitas benoli.
"Sederhana sekali buatnya (Pompa Hidrolik), saya cukup menjadi prajurit TNI AD bisa mempraktekan kemampuan teknik peralatan untuk membantu kesulitan masyarakat sekitar kita," kata Simon usai menerima penghargaan di Mabes Angkatan Darat, Jakarta, Senin (26/1).
"Pangkat dan jabatan tuhan yang mengatur," imbuhnya.
Pria yang bercita-cita menjadi Insinyur itu menjelaskan alasan membuat Pompa Hidrolik tersebut. Dahulu masa kecil di tempat kelahirannya di desa Taubneno, Kecamatan Molo, NTT, daerah yang kering. Ketika masih duduk bangku sekolah dasar, dia mengatakan, saat itu ikut rombongan bersama tetangganya mengambil air yang jauh dengan digotong memakai ember.
"Sedih sekali kalau musim panas. Air tak ada sama sekali," ucapnya.
Namun atas tekadnya yang ingin menghijaukan tempat kelahirannya. Akhirnya, dia memasang sebuah alat pompa hidrolik sejenis pompa air yang dapat menaikkan air dari lembah-lembah pegunungan tanpa menggunakan bahan bakar dan listrik.
"Sekarang disuruh kembangkan 13 pompa hidrolik di daerah terpencil yang gersang. Dulu TNI bersama rakyat melawan penjajah, sekarang bersatu lewat program air melawan kekeringan," katanya.
Lebih lanjut, bahwa selama ini banyak proyek pembangunan atau program pengairan di lapangan mengalami kendal sumber daya manusia dan teknologi.
"Orang boleh lupa berbicara tentang peran TNI AD. Tetapi biarlah air kehidupan akan terus bercerita soal TNI," tukasnya.
Sementara KASAD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan, atas prestasi yang dilakukan Letkol Cpl Simon Petrus bisa membantu pertanian di wilayah NTT untuk petani memanen sawah.
"Saya minta tidak hanya Letkol Simon saja, tapi semuanya juga harus membantu masyarakat yang mengalami kesulitan," kata Gatot.
Baca juga:
Bebaskan anak disandera, Kapten Suwanto & Serma Andi naik pangkat
Kisah Pratu Thoyib, jagoan Yong Moodo pembekuk rampok berpistol
Jenderal Gatot benarkan KPK minta bantuan pada Panglima TNI
Tangkap penjahat & bertaruh nyawa, 8 Prajurit TNI AD naik pangkat
Mabes TNI AD bantah terjunkan prajurit jaga KPK
Sersan Hidayat dkk bongkar kasus korupsi, selamatkan aset Rp 650 M
-
Di mana prajurit TNI AD ini berasal? Diungkapkan oleh pria asli Kaimana, Papua Barat ini bahwa sebelum memutuskan menikah, Ia sudah menjalin asmara atau berpacaran selama 3 tahun.
-
Apa saja tips jitu yang diberikan TNI AD? Adapun tips agar tubuh kita tetap mau bekerja dengan aman adalah sebagai berikut: a. Berat dan Tinggi Badan Tips jitu pertama adalah memperhatikan berat dan tinggi badan. Tahukah kalian, berat dan tinggi badan mampu membantu kalian dalam mendeteksi dini kondisi badan. Khususnya terkait kekurangan gizi dan kelebihan berat badan. b. Rutin Cek Tekanan Darah Tips jitu kedua yaitu rutin cek tekanan darah. Sebagaimana diketahui, cek tekanan darah menjadi salah satu hal yang wajib dilakukan setiap orang. Terlebih diketahui apabila kondisi tekanan darah terlalu rendah atau terlalu tinggi, mampu menyebabkan masalah dalam kesehatan. c. Fungsi Paru Tips jitu ketiga adalah memperhatikan fungsi paru. Untuk diketahui, frekuensi pernapasan normal yaitu antara 12-20 kali per menit. Apabila kalian memperoleh frekuensi pernapasan normal seperti itu, maka kesehatan paru-paru kalian menunjukkan kondisi yang sehat. d. Gula Darah (Diabetes) e. Kolesterol
-
Bagaimana TNI AD menyarankan untuk memastikan kondisi kesehatan? TNI AD mengatakan bahwa pemeriksaan rutin perlu dilakukan. Bukan tanpa alasan yang tak jelas. Pemeriksaan rutin dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan tubuh kalian. Apakah sehat ataupun ada masalah yang perlu ditangani.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Apa yang menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD? Soegito lulus Akademi Militer dan bergabung dengan Korps Baret Merah yang saat itu bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD). Pasukan elite ini menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD. Berbagai penugasan tempur pernah dijalani oleh Soegito. Termasuk terjun ke Dili saat Indonesia menyerbu Timor Timur.
-
Bagaimana peran TNI AD dalam normalisasi Sungai Deli? Alhamdulillah rencana kami untuk menormalisasi Sungai Deli sepanjang 32 km mendapat dukungan penuh dari Bapak KSAD dengan memerintahkan personel TNI AD untuk terlibat langsung dalam kegiatan, " kata Bobby Selasa (12/9). Tak hanya tenaga, pihak TNI AD, kata Bobby, juga akan membantu meminjamkan alat-alat berat yang dimiliki "Kami juga akan dibantu dengan menggunakan peralatan yang dimiliki TNI AD," lanjut Bobby.