Kisah para capres dan cawapres berbaret Kopassus TNI AD
Kopassus TNI AD merayakan hari jadi ke-62 hari ini. Pasukan baret merah ini punya sejarah pengabdian yang panjang.
Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD merayakan hari jadi ke-62 hari ini. Pasukan baret merah ini punya sejarah pengabdian yang panjang.
Komandan Teritorium III Siliwangi Kolonel Kawilarang meminta Mohammad Idjon Djanbi membangun pasukan komando. Pasukan kecil yang tangguh dan mampu bertempur di segala medan.
Dulunya Idjon Djanbi bernama Kapten Rokus Bernandus Visser. Mantan komandan sekolah terjun payung Belanda. Dia anggota pasukan elite Belanda yang akhirnya bersimpati pada perjuangan Indonesia.
Ketika diminta kembali memimpin dan mendirikan Kesatuan Komando Teritorium III tahun 1952, bukan perkara mudah. Tak ada sumber daya manusia, peralatan dan dukungan dana. Tetapi pelan-pelan Idjon Djanbi mewujudkan sebuah pasukan komando yang handal dengan cucuran keringat dan tetesan darah.
Kini Kopassus bisa disejajarkan dengan pasukan elite lain di dunia. Para perwiranya punya karir yang baik. Tak sedikit yang kelak memimpin Angkatan Darat.
Beberapa capres dan cawapres Pemilu 2014 pun punya cerita menarik di korps baret merah ini. Siapa saja mereka?
-
Apa yang menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD? Soegito lulus Akademi Militer dan bergabung dengan Korps Baret Merah yang saat itu bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD). Pasukan elite ini menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD. Berbagai penugasan tempur pernah dijalani oleh Soegito. Termasuk terjun ke Dili saat Indonesia menyerbu Timor Timur.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Kapan HUT Kopassus diperingati? Kopassus didirikan pada tanggal 16 April 1952. Selamat ulang tahun ke-72, Kopassus!
-
Kenapa prajurit TNI mengamankan 'penyusup' tersebut? Salah satu tugas prajurit TNI adalah menjaga segala macam bentuk ancaman demi kedaulatan dan keselamatan bangsa Indonesia.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
Prabowo Subianto
Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto tak bisa dilepaskan dari Kopassus. Menurut Prabowo, sebagian besar waktu dari 24 tahun karirnya di TNI, dihabiskan sebagai prajurit Kopassus.
Prabowo merintis karirnya mulai dari komandan peleton sampai akhirnya bisa meraih pangkat jenderal bintang dua di pasukan elit ini. Dia pula yang memekarkan Kopassus dari tiga grup menjadi empat grup. Lengkap dengan pasukan antiterornya.
"Ada sebuah adagium yang berlaku bagi setiap tentara sepanjang sejarah: "there are no bad soldiers, only bad commanders. Tidak ada prajurit yang jelek. Hanya ada para komandan yang jelek. Seribu kambing dipimpin oleh seekor harimau akan mengaum semua. Tetapi seribu harimau dipimpin kambing akan embeeeek semua," kata Prabowo.
Prabowo menuai banyak prestasi di satuan elite ini. Mulai dari operasi di Timor Timur, pembebasan sandera di Mapenduma, hingga mengibarkan bendera merah putih di Puncak Everest.
"Banyak pelajaran yang saya dapatkan dari senior saya, dan juga anak buah saya mengenai kepemimpinan dan sikap membela NKRI yang saya terus ingat sampai sekarang," kata Prabowo.
Pramono Edhie Wibowo
Ayah Pramono Edhie Wibowo adalah Sarwo Edhie, komandan pasukan baret merah Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) yang legendaris. Pramono mengikuti jejak ayahnya.
Dari 33 tahun masa dinasnya di TNI AD, Pramono menghabiskan 21 tahun karir di Kopassus. Mulai dari Komandan peleteno, Komandan Grup hingga Komandan Jenderal. Kemudian dia menjadi Kepala Staf TNI AD dan kini menjadi salah satu peserta konvensi Partai Demokrat.
Menurut Pramono, sebagai pasukan khusus, satuan komando ini dilengkapi kemampuan untuk bergerak cepat di setiap medan, menembak dengan tepat, pengintaian dan antiteror.
"Menjadi anggota Kopassandha/Kopassus mengharuskan saya banyak pergi ke medan pertempuran. Di masa Orde Baru, saya pernah ditugaskan hingga 7 kali ke wilayah konflik Timor Timur (kini Timor Leste)," kata Pramono Edhie.
Topik pilihan: Koalisi Pilpres 2014 | Quick Count Pemilu 2014 | Caleg Stres
Sutiyoso
Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Sutiyoso juga menghabiskan sebagian besar karirnya di Kopassus.
"Saya berkarier di militer kira-kira 30 tahun. Selama 25 tahun saya mengabdi di lapangan. Lalu kira-kira tiga tahun saya di Kostrad. Selebihnya kira-kira 22 tahun saya mengabdi di jajaran Kopassus TNI AD. Jabatan terakhir saya sebagai Wakil Komandan Jenderal Kopassus," tutur Sutiyoso.
Saat berpangkat kapten, Sutiyoso pernah dua kali bertugas di Timor Timur tahun 1970an. Dia bertugas dalam misi penyusupan. Pasukannya tak ada yang mengenakan seragam militer.
Mereka menyamar sebagai turis atau mahasiswa dengan celana jins. Karena itu dikenal sebagai blue jeans soldier. Operasi rahasia ini dikenal dengan nama Operasi Flamboyan.
Sutiyoso juga jago menembak hingga disebut Mannix. Nama ini mengacu pada seorang detektif swasta dalam film TV tahun 1960an.
Topik pilihan: Koalisi Pilpres 2014 | Quick Count Pemilu 2014 | Caleg Stres
Luhut Pandjaitan
Nama Luhut Pandjaitan masuk dalam bursa calon wakil presiden sebagai pendamping Jokowi. Politikus Partai Golkar ini juga berpeluang digandeng Aburizal Bakrie.
Luhut Pandjaitan juga alumnus Korps Baret Merah. Dialah komandan pertama Detasemen-81 antiteror. Saat itu Luhut dikirim ke berbagai negara untuk mempelajari teknik-teknik pertempuran modern dan operasi antiteror.
Beberapa pendidikan yang pernah diterimanya antara lain: Royal Army Special Air Service (SAS), Inggris (1981), Shooting & Anti-Terror Instructor Training, Jerman Barat (1981). Lalu Counter-Terrorism and Special Operations Course, Grenzschutzgrupppe 9 (GSG-9) German Federal Police, Jerman Barat (1981).
Luhut juga mempelajari HALO Jumpmaster Instructor, US Army Jumpmaster School, Amerika Serikat (1980). US Army John F. Kennedy Special Warfare Center and School (US. Army Special Forces Course), Amerika Serikat (1978).
Bomb Disposal Instructor Training, US Army, Amerika Serikat (1977).
Dia sempat menjadi Komandan Pussenif dan Kodiklat TNI AD sebelum menerima pangkat jenderal bintang empat.
Topik pilihan: Koalisi Pilpres 2014 | Quick Count Pemilu 2014 | Caleg Stres
Wiranto
Wiranto lebih banyak menghabiskan karir di tubuh baret hijau alias Kostrad TNI AD. Saat menjadi Kepala Staf TNI AD, Jenderal Wiranto diangkat menjadi warga kehormatan Kopassus TNI AD.
Peristiwa ini terjadi tahun 1997. Saat itu Danjen Kopassus masih dijabat oleh Prabowo Subianto.
Wiranto pun enggan brevet komando dan baret merah pasukan elite itu diterima begitu saja. Dia mencoba mencicipi latihan pasukan baret merah.
Maka Wiranto mencoba turun dengan tali dari ketinggian 13 meter. Merayap menghindari ranjau, melempar pisau dan kampak hingga menaklukkan ular piton. Barulah dia menerima brevet komando tersebut.