Kisah peluru terakhir sang sniper maut Tatang Koswara
Ini aksi Tatang Koswara di medan perang. Tak salah dia digelari salah satu sniper terbaik dunia.
Peltu Tatang Koswara menghembuskan napas terakhir saat syuting acara Hitam Putih bersama Deddy Corbuzier di Trans7. Tatang Koswara adalah seorang penembak jitu terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Bahkan namanya dimasukkan dalam urutan ke-13 sniper dunia.
Dalam acara tersebut, Tatang membeberkan pengalamannya. Dia menjadi sniper sejak tahun 1975. Saat itu dia berpangkat sersan. Begitu selesai pendidikan oleh Green Berets, Tatang langsung dilempar ke Medan Perang Timor Timur.
Dia ditugaskan di bawah Satgas Khusus yang memburu para komandan Freetilin. Tatang sering masuk jauh ke daerah lawan untuk memburu musuhnya seorang diri. Kadang dia menyusup jalan kaki, kadang didrop naik helikopter.
Dalam satu misi, dia membawa 50 peluru. 49 Peluru dihabiskan untuk menewaskan musuh. Termasuk duel dengan sniper lawan. Namun Tatang rupanya menyimpan sebutir peluru sisa.
"Sesuai apa yang diajarkan, peluru terakhir itu digunakan untuk diri saya sendiri. Daripada saya jatuh ke tangan musuh, lebih baik menembak diri sendiri," kata Tatang saat Syuting Hitam Putih, Selasa (3/3).
Sebelum bunuh diri, setiap sniper juga diwajibkan menghancurkan senjata miliknya dan memecahkan teleskop bidik.
"Senjata itu sangat akurat. Tak boleh sampai jatuh ke tangan musuh, harus dihancurkan," katanya.
Namun peluru terakhir itu tak pernah digunakan Tatang. Dia terus berdinas di TNI AD hingga pensiun. Hidupnya pas-pasan hingga terpaksa membuka warung makan di Markas Kodiklat.
Hari ini sakit jantung yang merenggut hidupnya. Bukan peluru musuh atau peluru terakhir yang disimpannya sendiri.
Selamat jalan Pak Tatang. Selamat tinggal prajurit sejati.
Baca juga:
Sniper Tatang Koswara dimakamkan secara militer di TPU Sayuran
Sudah lama idap sakit jantung, sniper Tatang tetap semangat
Tembak burung terbang pun sniper Tatang Koswara tak meleset
Sebelum meninggal Sniper Tatang ajarkan ilmu menembak kepada anak
Sekelumit kisah sniper legenda Indonesia, Tatang Koswara
Sosok sniper hebat Tatang Koswara di mata keluarga
Sniper legendaris Tatang berwasiat agar anaknya jaga Ibunda
-
Kapan Brigjen TNI (P) Bom Soerjanto meninggal dunia? Ayah Irjen Krishna Murti meninggal dunia. Ia adalah Brigjen TNI (P) Bom Soerjanto Bin Soejitno yang mengembuskan nafas terakhirnya pada Rabu (10/7) kemarin.
-
Kapan Ki Joko Bodo meninggal dunia? Ki Joko Bodo tutup usia di umur 58 tahun, tepatnya pada 22 November 2022.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Kapan Pangat Karso Pawiro meninggal dunia? Pangat meninggal di RSU Moewardi Solo pada Selasa (25/7) pukul 16.58 WIB karena sakit Cardiongenic Shock.
-
Kapan Tanri Abeng meninggal dunia? Mantan Menteri badan Usaha Milik Negara (BUMN), Tanri Abeng, meninggal dunia pada Minggu (23/6) dini hari pukul 02.35 WIB. Kabar ini disampaikan oleh mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu.“Meninggal dunia tadi malam sekitar pukul dua, di Rumah Sakit Medistra,” kata Said saat dihubungi ANTARA
-
Kapan W.R. Soepratman meninggal dunia? Pada 17 Agustus 1938, Wage meninggal dunia di Jalan Mangga Tambak Sari Surabaya karena gangguan jantung.