Kisah Perias Pengantin di Makassar Berkostum Spiderman Hindari Penularan Covid-19
Mantan Tour Guide di Bali ini membuat inovasi unik untuk memikat calon user atau konsumen di tengah ketakutan akan ancaman penularan virus mematikan itu.
Wabah Covid-19, melumpuhkan laju bisnis bahkan mematikan. Orang-orang dipaksa untuk berpikir keras bagaimana mencari jalan agar tetap bertahan. Seperti ini yang dialami Muhammad Akbar Daeng Rani, (31) atau lebih dikenal dengan nama Barani, warga Makassar yang sehari-harinya berprofesi sebagai penata rias yang populer dengan istilah MUA, Make Up Artist.
Mantan Tour Guide di Bali ini membuat inovasi unik untuk memikat calon user atau konsumen di tengah ketakutan akan ancaman penularan virus mematikan itu.
Barani berinovasi dengan mengenakan kostum Spiderman, manusia super buatan Amerika, saat merias usernya. Satu inovasi yang tidak biasa tapi ternyata pemikat datangnya rejeki melimpah, menuai banyak order rias untuk calon pengantin, pesta dan orang yang sekadar ingin berfoto.
Anak muda lulusan Politeknik Pariwisata Makassar yang kini menjadi Akademi Pariwisata jurusan tata hidangan ini memilih berkostum tokoh Spiderman ini bukan sekadar mengejar unsur keunikannya tapi juga safety-nya.
"Kostum Spiderman ini full face bahkan full body jadi sangat safety. Bukan hanya sebagai daya tarik tapi juga untuk perlindungan bagi user dan diri sendiri dari ancaman paparan Covid-19. Usai dipakai, bisa dicuci lagi," tutur Barani yang tidak hanya piawai merias tapi juga mendesain dan menjahit baju pengantin.
Hebatnya, kepiawaian itu semua hasil otodidak, belajar sendiri dari youtube. Bukan didapatinya dari belajar di sekolah formal dan informal.
Dia mengaku memilih kostum Spiderman bukan kostum tokoh manusia super lainnya karena sangat fans terhadap Spiderman. Selain itu, menurutnya kostum itu yang cocok dengan ukuran atau postur tubuhnya. Kalau memilih tokoh lain, misalnya Thor, kata Barani, bisa saja kelonggaran.
Dijelaskan, awalnya di Bali bekerja sebagai tour guide di salah satu travel. Saat malam hari, bersama kawan-kawan ingin bersenang-senang setelah siangnya kelelahan kerja. Saat itu dia coba-coba merias kawannya dan ternyata hasilnya memuaskan bagi kawan-kawannya.
"Sejak saat itu saya mulai tertarik untuk mengembangkan bakat. Lalu banyak-banyak belajar cara merias di youtube. Juga belajar mendesain baju. Lama-lama semakin bisa. Setelah 4 tahun di Bali, saya hijrah ke Jakarta dan setahun di saya memilih pulang kampung, Makassar dan mulai usaha penata rias," kata Barani.
Diungkapnya, dana buat beli alat make up awalnya sekitar Rp 1 juta hingga Rp 2 jutaan karena masih menggunakan produk lokal di awal-awal merintis usaha di tahun 2013. Tapi sebelumnya, sudah ada perlengkapan karena hoby mengoleksi. Kemudian yang lainnya beli secara cicil sedikit demi sedikit.
Lalu, tahun 2015, usaha semakin aktif, mulai beli perlengkapan make up lengkap. Adapun mesin jahit di beli tahun 2017. Saat itu lumayan banyak orderan tapi situasi berubah saat Covid-19 mulai mewabah. Yang tadinya puluhan user setiap bulan, pelan-pelan drop hingga hanya 3 user setiap bulannya.
"Tapi sejak muncul ide kostum Spiderman tiga bulan lalu, orderan pelan-pelan meningkat. Apalagi sejak video kegiatan make up saya posting di Instagram, 12 Februari lalu dan viral karena beberapa akun Instagram news dan instagram pengantin yang me-repost, kini sudah 20-an orderan user yang awal pandemi hanya tiga user," tutur Barani.
Soal tarif make up, Barani membuat variatif karena kemampuan orang berbeda-beda. Make up untuk party mulai Rp 500 ribu per orang hingga Rp 2 juta. Untuk wedding atau pengantinnya, Rp 2 juta hingga Rp 5 juta. Adapun harga sewa busana pengantin daerah yang dijahitnya sendiri, Rp 2,5 juta hingga Rp 3,5 juta.
Kostum Pesanan dari China
Gara-gara berkostum Spiderman ini, kata Barani, banyak usernya yang me-request. Bukan hanya datang dari warga Makassar tapi juga dari daerah-daerah lain di Sulsel bahkan dari luar Sulsel.
"Mungkin mereka merasa terhibur karena saat mereka sementara dirias, mereka juga membuat video sinematic tengah dirias Spiderman. Tapi bagi user yang tidak me-request, saya minta izin apakah dia berkenan jika saya kenakan kostum Spiderman," ujarnya.
Dijelaskan, kostum ini dipesannya dari China seharga kurang lebih Rp juta. Menghabiskan waktu sebulan, pesanan kostum itu tiba di Makassar. Kostumnya nyaman, lembut tidak menimbulkan efek kepanasan.
Ukurannya juga pas karena saat pemesanan, dilengkapi data-data ukuran badan sampai ukuran lingkar dada, lengan dan kepala. Kendalanya hanya pada bagian mata karena di bagian mata, ada motif jaring-jaring di kaca mata topengnya, pandangan jadi tidak jernih.
Surprise bagi Barani, lantaran ide briliannya ini, usaha MUA-nya kembali bangkit. Agar tidak membosankan, saat ini dia memesan dua kostum Spiderman lagi tapi model lain karena Spiderman punya beberapa varian kostum. Dengan catatan, di bagian topeng dibuat lebih jernih agar tidak mempemgaruhi pandangan saat merias.
(mdk/gil)