Kisah Romantis Rusmiati dan Ngadnan, Mimpi Berdoa di Padang Arafah yang Terwujud
"Saya itu sangat bahagia, akhirnya bisa berada di Padang Arafah setelah menunggu 12 tahun."
Baru di tahun 2024, niatnya berhaji terlaksana.
- Kisah Tukang Rongsok Berhati Mulia Nikahi Wanita ODGJ 'Saya Kasihan Perempuan Tinggal di Jalan'
- Momen Romantis Pratama Arhan saat Tunjukkan Cinta pada Ulang Tahun Azizah Salsha: I Love You Istriku
- Kakek Usia 70 Tahun Nikahi Gadis Desa 17 Tahun, Begini Kisah Cintanya
- 110 Kata-kata Malam Hari untuk Kekasih, Romantis Bikin Doi Makin Cinta dan Hubunganmu Makin Lengket
Kisah Romantis Rusmiati dan Ngadnan, Mimpi Berdoa di Padang Arafah yang Terwujud
Wajahnya selalu ceriah, geraknya juga lincah. Meski usianya tidak muda, Rusmiati aktif bergerak ke sana ke mari. Mencari kawan untuk diajak bicara, bercerita atau sekedar bercanda.
Nenek 79 tahun ini mengaku bahagia bisa menyelesaikan prosesi puncak ibadah haji, Wukuf di Arafah. Penantiannya selama 12 tahun akhirnya terbalas sudah.
"Saya itu sangat bahagia, akhirnya bisa berada di Padang Arafah setelah menunggu 12 tahun. Kami nikmati proses menyempurnakan agama" ungkap Rusmiati saat disapa tim Media Center Haji (MCH) pada Sabtu (14/6) malam.
Dengan senyum semringah, Rusmiati bercerita perjalanannya mengumpulkan rupiah demi rupiah untuk berhaji bersama suami. Dari hasil bertani, dia sisihkan untuk menabung. Gaji sang suami pun ikut disisihkan saat masih bekerja dulu.
"Kami berdua sangat ingin berhaji, karena haji itu merupakan proses menyempurnakan agama, dan untuk dekat kepada Allah," ujar nenek yang memiliki 5 anak dengan 14 orang cucu dan 9 cicit ini.
Alhamdulillah, katanya di tahun 2017, Rusmiati dan sang suami diajak si sulung untuk umrah. Namun rasanya belum lega dan sempurna kalau belum ke Arafah.
Baru di tahun 2024, niatnya berhaji terlaksana. Memanjatkan doa di Padang Arafah tuntas dilaksanakan. Hatinya pun lega. Salah satu doa yang dipanjatkan Rusmiati yakni ingin sehat dan menyelesaikan rangkaian ibadah haji dengan sempurna.
"Semoga kami berdua sehat dan lancar ibadah sampai semua rangkaian haji selesai nanti," tuturnya.
Sedang asik bercerita Rusmiati pamit menemui sang suami. Memang malam itu Nenek Rusmiati sedang asik berbincang dengan jemaah lain. Sementara sang suami berada di sudut berbeda dengan beberapa jemaah lainnya.
"Sek yo mbak, kulo kancani bojo, ngèngko goleki aku (sebentar ya Mbak, aku temani suamiku dulu. Nanti nyariin)," ucapnya sambil bergegas menemui sang suami.
Tak lama berselang, Rusmiati kembali menghampiri tim Media Center Haji. Ikut bercengkrama dengan jemaah lainnya.
Rusmiati mengaku sangat sayang dengan keluarga. Dia selalu mendoakan anak-cucu hingga cicitnya di sepertiga malam. Hal ini pun menjadi salah satu kunci utama hidup harmonis hingga usia senja.
"Yang penting selalu libatkan Allah dalam segala urusan kita karena kita hanya punya Allah, termasuk soal rumah tangga agar harmonis," ungkap Rusmiati.
Sebagai perempuan, kata Rusmiati upayakan untuk selalu mendoakan pasangan, anak, cucu dan keluarga semua.
"Malam hari itu, turu trus tangi (tidur terus bangun) salat tahajud lalu doakan semua. Kemudian puasa sunnah Senin dan Kamis," lanjutnya.
Setelah berbincang ke sana kemari, Rusmiati pun mengajak Media Center Haji untuk menemui suaminya, Ngadnan. Saat ditemui, Ngadnan tengah duduk di atas kasur bersama jemaah lainnya. Mereka sedang menunggu giliran dijemput untuk melaksanakan muru di Muzdalifah dan melanjutkan perjalanan ke Mina.
Sambil menunggu Ngadnan (83) bercerita saat umroh di tahun 2017 lalu masih bisa tawaf di depan kabah dan sai dengan berjalan kaki. Namun, saat menjalankan umrah wajib kali ini dia harus duduk di kursi roda.
"Tapi kalau sekarang sudah tidak bisa karena berapa tahun terakhir ini saya sakit gula dan kolesterol. Ya ini jadinya sering tergantungan sama Ibu gini," tutur Ngadnan.
Meski begitu, Ngadnan bersyukur bisa menjalankan ibadah haji. Diberi kesempatan untuk datang ke Arafah memanjatkan doa saat wukuf.
"Saya sangat bersyukur Allah beri kami umur panjang dan berhaji akhirnya sampai juga ke Arafah," kata Ngadnan sambil tersenyum haru.
Ngadnan mengaku sudah tidak ada keinginan hawa nafsu untuk diri sendiri. Semua doa ditujukan untuk anak-cucu dan cicit. Tak lupa dia mendoakan sanak saudara dan handai tolan
"Semua doa kami panjatkan di Tanah Suci ini untuk anak, cucu dan cicit. Buat tetangga dan kerabat yang selalu hadir turut mendoakan kami dari sebelum berangkat sampai sekarang," kata Ngadnan.
Ngadnan dan Rusmiati mengaku belum sempat memberi kabar terbaru kepada keluarga karena tidak memiliki paket internet. Setelah dibantu Tim Media Center, akhirnya pasangan ini bisa memberikan kabar kepada keluarganya lewa WA Grup.
Ngadnan mengirimkan foto bersama istrinya. Tak lupa mengirimkan pesan suara yang mengabarkan baru menyelesaikan proses wukuf di Arafah.
"Anak cucuku sekalian, Bapak sama Ibu sekarang masih menjalankan ibadah puncak haji, mohon doanya dari semua agar kami sehat selalu dan diridhoi Allah menjadi haji Mabrur," demikian pesan Ngadnan pada keluarganya.