Kisah Syamsudin jalan kaki Malang-Jombang demi muktamar NU
Selama menggelar aksinya, Syamsudin membawa poster bertuliskan 'NU Sejati Berani Menolak Korupsi'.
Syamsudin (44) simpatisan Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) menggelar aksi simpatik dengan berjalan kaki menuju lokasi Muktamar. Pria asal Indramayu, Jawa Barat itu mengawali jalan kaki dari Balai kota Malang menuju Jombang, tempat Muktamar ke-33 digelar.
Selama menggelar aksinya, Syamsudin membawa poster bertuliskan 'NU Sejati Berani Menolak Korupsi'. Dia sambil berjalan memanggul tulisan yang dominan warna hijau dan merah itu.
Selain itu, Syamsudin yang mengenakan kaos oblong dan peci haji membawa tas ransel berisi perlengkapan. Sebuah tas kecil juga berada di pinggang depan, berisi kaos yang bertuliskan NU Sejati Berani Menolak Korupsi yang akan diserahkan ke panitia Muktamar.
Syamsudin juga mengalungkan tas plastik yang di setiap sisi dipasang tali yang dikalungkan di tubuhnya. Dalam tas plastik tersebut berisi kertas terjilid dengan tulisan besar 'NU Sejati Berani Menolak Korupsi'.
"Saya ingin menyampaikan pesan antikorupsi ke arena muktamar. Kita jangan melakukan pembiaran dan jangan apatis. Harus berjuang terus melawan korupsi. Karena korupsi akan berdampak pada anak cucuk kita," kata Syamsudin saat berjalan di Jalan Dieng Kota Malang, Rabu (28/7).
-
Kapan Sosialisasi Antikorupsi dan Koordinasi Monitoring Center for Prevention (MCP) oleh KPK di Pasuruan berlangsung? Wakil Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo membuka langsung Sosialisasi Antikorupsi dan Koordinasi Monitoring Center for Prevention (MCP) oleh KPK di Gedung Gradika, Pasuruan, Senin (27/5).
-
Apa yang menjadi fokus utama dalam Sosialisasi Antikorupsi dan Koordinasi Monitoring Center for Prevention (MCP) oleh KPK di Pasuruan? Mas Adi: Pencegahan Korupsi Perlu Kerja Sama dan Langkah Strategis Hal itu disampaikan dalam Sosialisasi Antikorupsi dan Koordinasi Monitoring Center for Prevention (MCP) oleh KPK.
-
Bagaimana Microlibrary Alun-Alun Bandung meningkatkan kesadaran antikorupsi? Ini akan memantik SDM di Kota Bandung sadar akan dampaknya yang luas, sehingga upaya menjauhi korupsi bisa menjadi kultur.
-
Bagaimana MCP menjadi alat ukur dalam pencegahan korupsi di Kota Pasuruan? MCP merupakan informasi capaian kinerja program, dengan adanya MCP dapat menjadi pengendali bagi pejabat publik untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai integritas. "MCP merupakan aksi nyata dari Pemerintah Kota Pasuruan, dan ini merupakan alat ukur dalam pencegahan korupsi," imbuhnya
-
Kapan Kejagung mulai mengusut kasus korupsi impor emas? Kejagung tengah mengusut kasus dugaan korupsi komoditas emas tahun 2010-2022.
-
Kapan AMA Malang melakukan silaturahmi dengan PJ Walikota Malang? Pada tanggal 11 Januari 2024, jajaran pengurus AMA Malang melakukan silaturahmi ke kantor Walikota Malang untuk bertemu dengan Pejabat Juru Bicara (PJ) Walikota yang baru, yaitu Bapak Dr. Ir. Wahyu Hidayat, M.M.
Syamsudin sendiri pernah tinggal di Wisma Al-Kausar saat kuliah di Universitas Darul Ulum Peterongan, Jombang, sebelum kemudian kuliah Universitas Wisnuwardana Malang.
Pria yang selama ini aktif di Rumah Baca Indramayu dan kegiatan-kegiatan antikorupsi berharap muktamar tidak dikotori koruptor. Negara ini, katanya ibarat perahu dan warga negaranya berada di dalam perahu. Tindakan korupsi sama artinya membocori perahu yang sedang ditumpangi. Kalau dibiarkan akan menenggelamkan tidak hanya yang membocori kapal, tetapi semua penumpangnya.
"Lewat media sosial saya mendengar Vietnam saja akan menghukum mati koruptor. Masak negara kita malah menggembosi penegak hukumnya," katanya.
Rute yang akan dilalui Syamsudin meliputi Tugu Balai kota Malang menuju Kota Batu dengan melewati Dinoyo. Dari Kota Batu akan ke Pujon, Ngantang, Kasembon, Ngoro dan Jombang.
Selama perjalanan tidak menutup kemungkinan ada pihak yang ingin bergabung. Sabtu pagi direncanakan sudah sampai di lokasi.
Soal muktamar yang didanai APBD Pemprov Jawa Timur, Syamsudin tidak mau bersu'udzon (berburuk sangka). Kendati didanai APBD asalkan sesuai dengan ketentuan tidak masalah.
"Semoga muktamar bersih, tidak didanai dari dana-dana korupsi dan tidak ada politik uang dalam proses di dalamnya," pungkasnya melanjutkan perjalanan.