Kisah Tatang dan THR untuk Tiga Istri saat Penumpang Bus Sepi
Kebutuhan bagi keluarga menjelang Idul Fitri 1440 Hijriah atau Lebaran 2019 yang belum terpenuhi membuat pria kelahiran 42 tahun silam itu resah. Alasannya, dia punya tanggungan tiga istri berikut tujuh anak dan tiga cucu.
Tatang Romansyah termenung di kursi tunggu penumpang pada zona transit bus antarkota, Kamis (30/5) siang. Lima belas lagi bus Hiba Putra akan berangkat dari Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, menuju Garut, Jawa Barat.
Pria yang berprofesi sebagai sopir bus sejak 1991 itu berupaya membunuh bosan sambil sesekali menatap ke arah kursi penumpang di kabin bus yang baru setengahnya terisi pemudik.
-
Kapan puncak arus mudik Lebaran diperkirakan terjadi? Arus mudik Lebaran diperkirakan terjadi pada 19-21 April 2023.
-
Dimana terjadi kepadatan arus mudik menjelang Lebaran 2024? Kepadatan mulai terjadi di kawasan Pelabuhan Merak, Banten, oleh rombongan pemudik yang ingin berpergian lewat jalur laut.
-
Kue apa saja yang menjadi ciri khas Lebaran di Minangkabau? Ragam sajian makanan khas Minangkabau ini selalu wajib ada di meja untuk disantap bersama keluarga besar membuat suasana lebaran semakin terkesan dan penuh dengan kehangatan.Berikut ragam kue khas Minang yang wajib disajikan di atas meja ketika hari raya lebaran.
-
Di mana sebagian besar orang akan mudik Lebaran? Paling banyak di Pulau Jawa.
-
Kapan puncak arus balik Lebaran 2023? PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat sebanyak 1.589.499 kendaraan kembali ke wilayah Jabotabek pada 24-29 April 2023 yang dipantau dari 4 Gerbang Tol (GT) Utama.
-
Di mana jalur mudik dan balik Lebaran 2023 terpadat? Jalan Tol Trans Jawa menjadi jalur mudik dan arus balik terpadat di Indonesia.
"Kalau sewa sepi begini, bingung juga saya Lebaran nanti mau bagaimana. Beberapa tahun terakhir ini, pendapatan saya berkurang karena ada terminal bayangan di Cililitan," katanya kepada Antara.
Kebutuhan bagi keluarga menjelang Idul Fitri 1440 Hijriah atau Lebaran 2019 yang belum terpenuhi membuat pria kelahiran 42 tahun silam itu resah. Alasannya, dia punya tanggungan tiga istri berikut tujuh anak dan tiga cucu.
Dengan postur tubuh tinggi dan potongan rambut cepak, Tatang cukup disegani di kalangan rekan seprofesi. Salah satunya karena keramahannya. Tatang tak segan berbagi kisah kebutuhan keluarga besarnya.
Prinsip Adil
Bagi Tatang, adil itu tidak selalu harus sama rata. Hak masing-masing istri dan keluarganya bisa tercukupi sesuai dengan kebutuhan menjadi hal yang penting.
"Yang penting cukup buat beli baju, makan, dan beli barang-barang yang diminta istri dan anak meskipun nominalnya tidak selalu sama rata," katanya.
Tatang mencontohkan, MN (39) istri pertamanya yang dinikahi pada 1996, saat ini sudah dikaruniai dua anak laki-laki dan dua perempuan. MN saat ini memiliki penghasilan dari kerja serabutan serta pemberian dari dua putranya yang sudah bekerja dan berkeluarga. Tatang masih berkewajiban memenuhi kebutuhan Lebaran bagi dua putri MN yang masih bersekolah, termasuk dua cucunya yang masih balita.
Sementara AH (41) yang menikah dengan Tatang pada 2000, dikaruniai dua putri serta satu cucu. Tatang memutuskan hanya memberi Tunjangan Hari Raya (THR) berikut uang bulanan kepada AH dan si bontot yang masih di bangku SMA karena putri sulung dari AH sudah berkeluarga.
"Kalau AH dapatnya bisa agak gedean karena masih saya tanggung penuh untuk anak dan cucu," katanya.
Hal yang justru agak memusingkan bagi Tatang adalah tuntutan dari istri mudanya, MG (28). Bahtera rumah tangga yang baru berjalan setahun membuat MG cenderung manja dan menuntut lebih dari istri lain Tatang.
Tatang mengaku hidup berumah tangga dengan tiga istri yang kediamannya terpisah di Garut relatif harmonis karena masing-masing istrinya sudah saling menerima keadaan mereka.
Tatang lantas berhitung soal target rupiah yang harus dikejar hingga H-6 Lebaran atau Kamis (30/5). "Saya harus dapat minimal Rp 500.000 per hari untuk Lebaran nanti dari sewa penumpang," katanya.
Perusahaan Otobus (PO) tempatnya bekerja menetapkan sistem setoran dari pendapatan karcis penumpang. Tatang harus menyetor Rp 2 juta ke perusahaannya untuk rata-rata pendapatan yang diperoleh sekitar Rp 5 juta per bulan.
Khusus saat mudik Lebaran, Tatang harus mengejar pendapatan tambahan Rp 500.000 per hari. Total pendapatan dari tambahan tersebut, menurut Tatang, sudah cukup untuk membiayai seluruh keluarganya.
Tradisi kumpul keluarga pada hari Lebaran juga menuntut kepiawaian Tatang dalam mengatur waktu silaturahmi menuju ke kediaman istrinya di tengah waktu kerja melayani pemudik.
"Yang jadi masalah, jarak dari satu rumah istri ke rumah istri lain di Garut itu bisa satu sampai dua jam perjalanan. Tapi, saya utamakan istri yang tua. Minimal bisa salat Id bersama," katanya.
Bagi Tatang, berpoligami dengan pendapatan terbatas bukan halangan untuk membahagiakan seluruh anggota keluarganya pada hari raya umat Islam itu. Kerja keras dan tetap menjaga stamina prima menjadi kunci keharmonisan keluarga ketika merayakan Lebaran nanti.
Baca juga:
Ramai Harga Tiket Pesawat Sampai Rp21 Juta, Berikut Penjelasan Traveloka
6.226 Personel Gabungan Polri dan TNI Amankan Lebaran di Jakarta
Tol Cipali Pada Lebaran 2019 Padat, Konsumsi BBM Melonjak 20 Persen
Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 1440 Hijriah Jatuh Pada 5 Juni
H-5 Lebaran, Pelabuhan Merak Terpantau Lancar
Langgar Aturan One Way, Bus Terancam Dikeluarkan dari Tol