Kisah Waluyo, diyakini sudah meninggal mendadak pulang ke rumah
Istri Waluyo, Alim Eskatinah (64) menceritakan, awalnya keluarga pada 1 Mei 2015 mendapat kabar adanya kecelakaan.
Kehadiran Waluyo tentu saja sangat mengejutkan karena sejak satu tahun lalu keluarga mengira dia meninggal dan sudah dimakamkan. Waluyo tiba-tiba saja kembali ke rumahnya di Kampung Suryoputran Panembahan, Kecamatan Kraton, Yogyakarta, pada Selasa (2/8).
Istri Waluyo, Alim Eskatinah (64) menceritakan, awalnya keluarga pada 1 Mei 2015 mendapat kabar adanya kecelakaan di daerah Gading, Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta. Setelah kejadian beredar foto pria mirip Waluyo di Facebook.
Untuk memastikannya akhirnya keluarga mendatangi Rumah Sakit Nurrohmah, Wonosari, tempat Waluyo dirawat. Kala itu keluarga meyakini jiki korban adalah Waluyo. Selanjutnya, untuk penanganan lebih lanjut Waluyo dipindah ke RS Sardjito Yogyakarta.
"Memang suami saya dulu sudah dikubur itu sesuai dengan akte. Sekarang muncul ternyata pergi ke Semarang," ujar Alim, Rabu (3/8).
-
Apa kegiatan Atta Halilintar di Yogyakarta? Jadi, aku tuh ada acara, ada undangan di Yogyakarta. Kebetulan aku di Yogya dan di sini terkenal dengan wisata kulinernya, jadi aku yakin Yogya pasti the best buat makanan. Istri pun nitip makanan," pungkas Atta dalam live streaming di YouTubenya.
-
Apa yang istimewa dari Yogyakarta? Pada zaman pendudukan Jepang, wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta disebut dengan istilah Yogyakarta Kooti.
-
Apa yang dilakukan Kama saat liburan di Yogyakarta? Anak-anak Zaskia Adya Mecca menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana seperti jajan gulali dan duduk santai di pinggir jalan.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Apakah Yoni Gambar di Jombang melambangkan apa? Konsep Hindu mengenal yoni sebagai lambang Parwati/Dewi Uma, pasangan Dewa Siwa. Adapun, Dewa Siwa dilambangkan dengan lingga.
-
Apa yang dimaksud dengan "Abhimantrana" dalam pameran Keraton Yogyakarta? Dilansir dari Jogjaprov.go.id, pameran ini mengangkat istilah “Abhimantrana” yang berarti upacara, doa-doa, dan pepujian.
Waluyo ©2016 Merdeka.com/hartanto rimba
Menurutnya, Waluyo enam hari dirawat di sana sampai akhirnya mengembuskan napas terakhir. Setelah meninggal, jenazah yang diyakini Waluyo dimakamkan di tanah kelahirannya di Suren, Patalan, Jetis, Bantul.
"Seminggu kita tunggu, dari ciri-cirinya lengkap ada tanda di leher. Jelas semua," kata ibu beranak dua itu.
Waluyo menerangkan kisah awalnya ketika dirinya tak sanggup memberi nafkah keluarganya selama setahun. Karena merasa bersalah, ia memutuskan pergi untuk mencari pekerjaan.
Hanya bermodal pakaian yang ia kenakan, Waluyo jalan kaki selama 4 hari sampai Semarang. "Saya pergi karena tidak bisa menafkahi keluarga selama satu tahun. Mei 2015 pergi ke Semarang dengan jalan kaki," ujarnya.
Selama tinggal di Semarang, Waluyo hanya tidur di atas jembatan. Tiga bulan di Semarang, ia hidup dengan berharap belas kasih orang yang berlalu lalang di jalanan.
Waluyo mendapat angin segar dengan mendapatkan pekerjaan. Ia bekerja sebagai tukang bersih-bersih jalan di bawah Dinas Kebersihan dan Pertamanan di Semarang.
Kini, setelah kembali ke keluarga dia ingin menata kembali hidupnya. Selama kepergiannya tersebut, Waluyo mengaku tak pernah memberi kabar ataupun surat pada keluarganya di Yogyakarta.
Baca juga:
Nasihat tukang pijat sadarkan Waluyo kembali pulang ke rumah
Dikira meninggal, Waluyo rupanya di Semarang kerja menyapu & parkir