Klaim sakit kanker ditolak Allianz, nasabah lapor ke Bareskrim
Atas masalah ini, Andri melaporkan perusahan tersebut ke Bareskrim Mabes Polri dengan nomor laporan TBL/674/IX/2017/Bareskrim. Dalam laporannya pihaknya menuding PT Asuransi Allianz Life diduga melakukan tindak pidana asuransi dan perlindungan konsumen.
PT Asuransi Allianz Life Indonesia kembali dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri. Perusahaan ini diduga menolak pembayaran klaim nasabahnya bernama Fardhan Putra Aksan, pemegang polis asuransi Allianz nomor: 000038625870. Dia tengah mendapat perawatan di Singapura sejak 2016 lalu
Pelapor adalah Aksan Jaya (38), ayah Fardhan, dan memberi kuasa kepada Andri Darmawan dari Andre Darmawan and assocites, sebagai kuasa hukumnya. Menurut Andri, laporan ini dilakukan setelah klaim kliennya merasa asuransi Allianz menyebut bahwa penyakit diderita nasabahnya bukan termasuk kanker melainkan tumor jinak. Fardhan diketahui didiagnosa menderita kanker neuroblastoma.
"Asuransi allianz menolak membayar dengan alasan bahwa kanker neuroblastoma digolongkan sebagai tumor dan tidak dapat dibayarkan sesuai dengan perjanjian dalam polis padahal jelas kanker neuroblasroma adalah penyakit kanker," ujar Andri di Jakarta, Jumat (29/9).
Atas masalah ini, Andri melaporkan perusahan tersebut ke Bareskrim Mabes Polri dengan nomor laporan TBL/674/IX/2017/Bareskrim. Dalam laporannya pihaknya menuding PT Asuransi Allianz Life diduga melakukan tindak pidana asuransi dan perlindungan konsumen.
"Asuransi Allianz sengaja membuat alasan untuk menghindari tanggungjawabnya kepada klien kami," tegasnya.
Anggota Tim pengacara lainnya, Herdiyan Saksono, menyebut laporan kliennya ini menambah panjang deretan korban PT Asuransi Allianz Life Indonesia. Pihaknya menduga bahwa praktik dilakukan perusahaan tersebut sudah lama dilakukan.
"Bahwa asuransi Allianz ini menambah deretan kecemasan bahwa praktek ini sudah dilakukan sejak lama," ujar Herdiyan menambahkan.
Atas masalah ini, pihaknya melaporkan PT Asuransi Allianz Life Indonesia dengan dugaan melakukan tindak pidana asuran dan perlindungan konsumen seperti diatur dalam pasal 75 undang-undang nomor 40 tahun 2014 tentang perasuransian. Selain itu perusahaan tersebut juga dilaporkan dengan pasal 62 KUHP undang-undang nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen.
Sebelumnya, dua petinggi PT Asuransi Allianz Life Indonesia, Joachim Wessling (Direktur Utama) dan Yuliana Firmansyah (Manajer Klaim) telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Metro Jaya. Keduanya diduga melakukan penipuan terhadap nasabah karena nasabah tidak bisa mengajukan klaim asuransi kesehatan karena harus disertai dengan rekam medis.
Kedua petinggi dalam perusahaan itu dijerat pasal 62 UU Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Mereka terancam hukuman lima tahun penjara.