Klarifikasi Uighur, Dubes China Bilang 'Tiongkok Sahabat Bagi Negara Islam'
Duta Besar China untuk Republik Indonesia Xiao Qian mengklarifikasi penggunaan istilah re-education camp terhadap etnis Uighur khususnya kaum muslim di Provinsi Xinjiang, China. Ia mengatakan, ada beberapa negara ataupun media yang memanfaatkan peristiwa di Xinjiang untuk memberikan sejumlah kritik terhadap negarnya.
Duta Besar China untuk Republik Indonesia Xiao Qian mengklarifikasi penggunaan istilah re-education camp terhadap etnis Uighur khususnya kaum muslim di Provinsi Xinjiang, China. Ia mengatakan, ada beberapa negara ataupun media yang memanfaatkan peristiwa di Xinjiang untuk memberikan sejumlah kritik keras terhadap negaranya.
"Memang ada beberapa negara maupun media yang menghitamkan tindakan tersebut dan melakukan banyak kritik terhadap Tiongkok, dan sebenarnya Tiongkok adalah sahabat jujur bagi negara dunia islam," kata Xiao Qian saat berkunjung ke kantor Pengurus Pusat Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (28/12).
-
Apa yang terjadi pada warga Uighur di China yang membuat mereka terpisah dari keluarga? Abdul mengaku mendapat telepon dari kerabat di Shanghai pada September 2017. Menurut Abdul, kerabatnya itu mengabarkan bahwa adiknya diambil dari kamp konsentrasi warga Uighur di China. "Dan kemudian mereka tidak tahu tentang orang tuaku. Itu terakhir kali aku mendengar kabar dari mereka," ujar Abdul ketika menjadi narasumber pada agenda konferensi pers dan dialog publik bertemakan 'Plight of Uyghur and Current Updates' diselenggarakan oleh OIC Youth Indonesia di Marrakesh Inn Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (19/12).
-
Mengapa warga Uighur merasa diperlakukan tidak adil di China? Abdul mengatakan, saat ini terdapat ratusan tempat pengungsian konsentrasi yang mengelilingi pemukiman warga Uighur. Kamp konsentrasi ini diperkenalkan kepada dunia internasional sebagai pusat pendidikan. Namun kenyataannya kamp konsentrasi tersebut ditujukan untuk menghapuskan identitas agama dan bangsa Uighur serta membuat mereka lupa seorang muslim."Penerintah komunis China mengkriminalisasi praktek Islam yang normal," kata Abdul.
-
Siapa yang menganggap pelanggaran HAM di China terhadap warga Uighur sebagai tindakan pelanggaran HAM? Presiden Organization of Islamic Conference (OIC) Youth Indonesia, Astrid Nadya Rizqita menilai banyak dugaan pelanggaran HAM dalam persoalan warga Uighur."Kalau merujuk pada HAM, kebebasan beragama, itu banyak sekali hal-hal yang melanggar HAM," kata Astrid saat menyampaikan pidato pembukaan di konferensi pers dan dialog publik bertemakan 'Plight of Uyghur and Current Updates' di Marrakesh Inn Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (19/12).
-
Bagaimana cara Indonesia bisa membantu warga Uighur di China? Menurutnya, Indonesia sebagai negara yang menganut prinsip non-intervensi juga bukan berarti hanya bisa diam, tetapi dapat menerapkan mekanisme dialog ataupun diplomasi untuk ikut bersuara dalam permasalahan dunia. "Ini bukan berarti kita diam atau memalingkan kepala. Namun, bukan berarti indonesia juga langsung lantas berangkat ke sana, tapi kita dapat menggunakan mekanisme dialog dan diskusi," ujar Astrid.
-
Siapa saja yang terlibat dalam ukhuwah Islamiyah? Ukhuwah Islamiyah merupakan konsep persaudaraan dalam agama Islam yang mengajarkan umat Muslim untuk saling tolong menolong, saling menghormati, dan saling menyayangi satu sama lain tanpa memandang perbedaan suku, ras, atau status sosial.
-
Apa arti dari Ukhuwah Islamiyah? Ukhuwah Islamiyah artinya persaudaraan sesama umat islam. Ukhuwah Islamiyah artinya persaudaraan sesama umat Islam yang menekankan pentingnya persatuan, kebersamaan, dan solidaritas antara sesama umat muslim.
Ia menjelaskan, pelatihan sengaja dibuat pemerintah Provinsi Xinjiang lantaran ada sejumlah masalah terhadap kondisi sosial di sana. Menurutnya, pusat pelatihan dan vokasi itu guna meningkatkan kualitas sosial masyarakat setempat.
Ia menyebut selama masa pelatihan, masyarakat diajari bahasa Mandarin dan segala macam keterampilan mulai dari perakitan elektronik, pengolahan makanan, kecantikan, dan pendidikan hukum. Selain itu, kata Xiao Qian, masyarakat yang mengikuti pelatihan di sana juga mendapat gaji.
"Pelatihan itu memang sukarela, dan selama pelatihan itu para pelajar juga dibayar gaji kebiasaaan mereka kehidupan normal. Mereka juga sangat dihormati dan dilindungi. Setelah para pelajar lulus mereka juga akan direkomendasikan ke perusahaan lokal sesuai dengan keterampilan mereka mereka juga bisa menikmati kehidupan yang lebih baik," tandasnya.
Seperti diketahui, isu kekerasan terhadap warga muslim di Uighur oleh Pemerintah China, memicu reaksi internasional, termasuk di Indonesia. Beberapa minggu terakhir, sejumlah Ormas Islam di Indonesia, bahkan menggelar aksi untuk mengutuk tindakan Pemerintah China di Uighur.
Reaksi keras juga diutarakan oleh Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang mengecam penindasan yang dialami warga Muslim etnis Uighur di negara bagian Xinjiang, China. ACT menilai perlakuan yang diterima etnis tersebut sebagai bentuk kejahatan terhadap kemanusiaan.
Presiden ACT, Ahyudin mengatakan, warga etnis Uighur banyak yang meninggal dunia dan tertekan karena tidak diberikan kebebasan oleh otoritas setempat dalam menjalankan keyakinannya.
Beberapa waktu lalu perwakilan ACT pernah bertemu dengan etnis Uighur yang mengungsi ke Turki. Pemerintah Turki memberikan tempat bagi para pengungsi Uighur.
Ahyudin mengatakan selain akan membantu para pengungsi Uighur di Turki, pihaknya juga berencana akan menembus Xinjiang untuk melihat secara langsung kondisi masyarakat Uighur. Pihaknya juga mendapat data bahwa para etnis Uighur banyak yang mengungsi ke Kazakhtan dan Turkmenistan.
Baca juga:
Bertemu Dubes China, Muhammadiyah Bahas Diskriminasi Muslim Uighur
Kasus Uighur, RI Harus Tampil Terdepan dan Tak Terbelenggu Investasi China
Ini Alasan Negara Muslim Bungkam Terhadap China Dalam Isu Uighur
Pembelaan Konjen RRT: Kekerasan di Uighur Bukan Gerakan Anti Islam
PWNU Jatim Anggap Persoalan Uigur Terkait Perang Dagang Amerika-China
Aksi Solidaritas untuk Muslim Uighur di Area CFD