KNKT: Sebelum jatuh, pesawat AirAsia QZ8501 dikendalikan kopilot
Hal itu diketahui berdasarkan rekaman Cockpit Voice Recorder yang diteliti KNKT.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah menyelesaikan preliminary report (laporan awal) investigasi kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501. Laporan tersebut memuat data faktual terkait jatuhnya pesawat itu.
Ketua tim investigasi AirAsia QZ8501 Mardjono mengatakan mendapat beberapa temuan sebelum pesawat jatuh. Salah satunya adalah pesawat itu terbang di bawah kendali kopilot.
"Second in command, yaitu kopilot yang duduk di kanan, saat itu dialah yang menerbangkan pesawat. Sedangkan captain pilot yang duduk di sebelah kiri, dia sebagai pilot monitoring," ujar Mardjono dalam konferensi pers di gedung KNKT, Jakarta, Kamis (29/1).
Mardjono mengatakan saat itu pilot Irianto bertugas memastikan kesiapan pesawat. Selain itu, dia juga bertugas untuk berkomunikasi dengan Air Traffic Controller (ATC).
Dalam dunia penerbangan, terang Mardjono, kondisi seperti ini selalu terjadi. Hal itu juga tidak bertentangan dengan ketentuan penerbangan. "Tidak kenapa-kenapa karena itu dibolehkan Undang-undang (UU)," kata dia.
Pada kesempatan yang sama, investigator KNKT Ertata Lananggalih mengatakan kondisi pesawat dikendalikan oleh kopilot diketahui dari rekaman Cockpit Voice Recorder (CVR). Menurut dia, kondisi ini terjadi sejak pesawat belum terbang.
"Dalam rekaman terdengar, captain pilot sebagai monitoring dan yang berkomunikasi dengan ATC. Iya sejak awal diterbangkan oleh kopilot," kata Ertata.
Pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata dipiloti oleh Captain Irianto dan kopilot Remi Emmanuel Plesel yang berkewarganegaraan Prancis.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Apa yang terjadi pada pesawat British Airways nomor 5390? Pada 10 Juni 1990, penerbangan British Airways nomor 5390 mengalami kejadian luar biasa yang hampir berujung fatal. Pesawat BAC 1-11 itu lepas landas dari Birmingham, Inggris, menuju Malaga, Spanyol, dengan 81 penumpang di atasnya. Namun, hanya 13 menit setelah lepas landas, sebuah kejadian yang menggemparkan terjadi.