Kodam Diponegoro: Otak perampokan ATM Rp 5,7 M anggota Brimob
Dalam perampokan itu, Brigadir Supriyanto bekerjasama dengan dua anggota TNI.
Hasil pemeriksaan penyidik Satuan Polisi Militer Kodam (Pomdam) IV/Diponegoro menyebut otak perampokan mobil pengangkut uang Anjungan Tunai Mandiri (ATM) senilai Rp 5,7 miliar milik PT Advantage adalah oknum Brimob Srondol, Polda Jateng, Brigadir Supriyanto.
Dalam perampokan itu, Brigadir Supriyanto bekerjasama dengan dua anggota TNI, yakni Sertu Trisna Prihananto NRP 21070419600187 Bainteltim 2.3/B Deninteldam IV/Diponegoro dan Serda Frans Isack Corputty NRP 31010760691079 Batimsus 11 Deninteldam IV/Diponegoro.
"Mereka (tiga tersangka) berteman lama. Aksi perampokan telah direncanakan tiga minggu sebelumnya. Otak perampokan adalah Brigadir S (Oknum Brimob Polda Jateng)," kata Komandan Polisi Militer (Danpom) Kodam IV/Diponegoro Kolonel CPM Arief Wibowo Djati saat jumpa pers di Markas Polisi Militer Kodam (Pomdam) IV/Diponegoro, di Jalan Arteri Yos Sudarso, Kalibanteng, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (19/10).
Arief Wibowo menjelaskan pada saat tiga tersangka ditangkap oleh tim gabungan dari Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jateng, Deninteldam IV/Diponegoro, berhasil disita barang barang bukti berupa uang tunai Rp 4.886.743.000, 1 unit Kawasaki Ninja warna putih Nopol H 5153 Q dari tangan Sertu Trisna Prihananto.
Selain itu juga disita mobil Daihatsu Gran Max warna silver Nopol G 9141 HC milik PT Advantage yang digunakan untuk mengangkut uang, lakban warna hitam yang digunakan untuk mengikat korban Frendy Agus Irawan, dua buah gembok, serta satu botol air mineral 150 ml.
Sementara penyidik Ditreskrimum Polda Jateng juga berhasil menyita barang bukti uang senilai Rp 1.400.000 yang terdiri atas uang recehan Rp 500 sebanyak 6 kantong plastik di rumah mertua Serda Frans Isack Corputty, yakni bernama Tirin Siswoharjo di Dusun Nggaren RT 3 RW 4 Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali.
Dalam kasus ini, lanjut Arief Wibowo Djati, karena secara yurisdiksinya berbeda, maka penyidikan kasus perampokan yang melibatkan tiga oknum aparat tersebut dilakukan secara terpisah.
"Brigadir Supriyanto, anggota Satbrimob Polda Jateng, penyidikannya dilakukan oleh Ditreskrimum Polda Jateng berkoordinasi dengan Pomdam IV/Diponegoro dan Daninteldam IV /Diponegoro," terangnya.
Sedangkan Sertu Trisna Prihananto dan Serda Frans Isack Corputty berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia nomor 31 tahun 1997 tentang peradilan militer harus tunduk kepada peradilan militer.
"Maka penyidikan (tersangka dua oknum TNI) dilakukan oleh penyidik Pomdam IV/Diponegoro berkoordinasi dengan Ditreskrimum Polda Jateng dan Deninteldam IV/Diponegoro," ungkapnya.
Arief menjelaskan perkembangan penyidikan yang dilakukan oleh Pomdam IV/Diponegoro hingga saat ini. Di antaranya melakukan pemeriksaan terhadap 5 orang saksi, masing-masing dari pihak perusahaan PT Advantage, pemilik rental mobil Daihatsu All Xenia warna putih Nopol H 8472 ZC yang disewa oleh para tersangka untuk merampok.
"Mobil tersebut saat ini telah disita sebagai barang bukti," katanya.
Penyidik Pomdam IV/Diponegoro bersama penyidik Ditreskrimum Polda Jateng juga telah melakukan rekonstruksi dimulai dari kantor PT Advantage Semarang pada 7 Oktober 2015 pukul 07.00 WIB. Dilanjutkan ke lokasi perampokan di belakang penggilingan padi Hendra Setia di Dusun Dusun Kwagean RT 31 RW VII, Desa Sugihan, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang.
"Selanjutnya diteruskan menuju ke rumah mertua Serda Isac Corputty yang bernama Tirin Siswoharjo di Dusun Nggaren RT 3 RW IV Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali," tuturnya.
Lebih lanjut, kata Arief, sekitar pukul 16.00 WIB, tim penyidik Pomdam IV/Diponegoro dipimpin oleh Wadandenpom IV/5 Semarang Mayor CPM Roby Zulkarnaen, dan Wadanpomdam IV/Diponegoro Letkol CPM (K) Tri Wahyuningsih melakukan penggeledahan di rumah Serda Frans Isack Corputty yang masih disembunyikan.
"Namun ternyata uang barang bukti itu sudah dipindahkan ke tempat kos adiknya di Gang Kelapa Kelurahan Srondol Wetan, tepatnya di belakang Hotel Serata. Di tempat tersebut, penyidik berhasil menyita uang barang bukti senilai Rp 400 juta (barang bukti baru)," pungkas Arief.
Sebelumnya, pada 28 September 2015 lalu, mobil pengangkut uang Anjungan Tunai Mandiri (ATM) senilai Rp 5,7 miliar milik PT Advantage dirampok di belakang penggilingan padi Hendra Setia di Dusun Kwagean RT 31/VII Sugihan, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Hasil penyelidikan tiga orang jadi tersangka dalam kasus tersebut.
Baca juga:
Tepergok mencuri motor, dua anggota Brimob babak belur dihajar warga
Dua anggota polisi di Makassar aniaya mahasiswa hingga babak belur
Tersinggung saat penertiban miras, Brimob serang Pos Polisi di NTT
Polres Sukoharjo didesak tuntaskan kasus penganiayaan murid Kak Seto
Cerita 3 aparat merampok karena tak bisa biayai sekolah anak
Komnas PA desak polisi tahan anggota Brimob aniaya murid Kak Seto
Rampok Rp 4,8 M, anggota TNI langsung beli motor Ninja buat kabur
-
Bagaimana Brimob dan TNI menghadapi serangan dari KKB di video tersebut? Dalam video tersebut, terlihat beberapa anggota TNI dan Polri sedang menembak ke KKB Papua dengan posisi tiarap.
-
Kenapa prajurit TNI menganiaya anggota KKB? Penyiksaan itu dilakukan prajurit TNI diduga kesal atas sikap Denius Kogoya yang ingin menebar teror membakar puskesmas kala itu.
-
Apa yang dilakukan prajurit TNI kepada anggota KKB? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Apa yang terjadi di video yang viral tentang Brimob dan TNI di Papua? Sebuah video memperlihatkan anggota Brimob dan TNI yang sedang baku tembak dengan KKB OPM Papua dan membuat situasi memanas.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Kapan Hari Brimob diperingati? Bangsa Indonesia memperingati Hari Brimob setiap tanggal 14 November.