Kolektor benda antik dari Jerman beli keris pusaka Djoko Susilo
Dari penjualan keris itu, Indra mengaku diberi uang dalam jumlah besar oleh Djoko sebagai komisi.
Terdakwa kasus dugaan korupsi pengadaan simulator roda dua dan empat di Korlantas Polri 2011 dan pencucian uang, Djoko Susilo, ternyata seorang penggemar keris pusaka dan doyan semedi mencari kesaktian. Bahkan, pada 2004, Djoko pernah menjual beberapa keris pusakanya kepada dua pemburu benda antik asal Jerman, Andreas Gutsman dan Thomas.
Fakta itu diungkap oleh saksi Indrajaya Februardi dalam persidangan Djoko Susilo di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa (16/7). Selain mengoleksi keris pusaka (wesiaji), Djoko juga melakukan jual beli benda bertuah itu.
"Waktu itu ada temannya teman saya pak, mengantar dua orang dari Jerman yang juga kolektor pusaka. Kebetulan keris yang dicari itu ada pada beliau (Djoko Susilo). Namanya Mr. Andreas Gutsman dan Thomas. Saya sebagai perantaranya," kata Indra.
Menurut Indra, Andreas dan Thomas ingin membeli tiga keris milik Djoko. Dia mengatakan, yang menentukan harga adalah Djoko.
"Yang tentukan harganya beliau (Djoko Susilo). Tapi saya yang bisikkan harga ke beliau. Ada empat keris sama pemberian beliau. Tiga yang di mahar (dijual), dan satu yang menjadi cinderamata," ujar Indra.
Indra melanjutkan, tiga keris milik Djoko itu laku terjual seharga 680 ribu Euro. Dari uang itu, Indra mengaku diberi uang dalam jumlah besar oleh Djoko sebagai komisi.
"Uang komisi saya bisa buat beli mobil pak," lanjut Indra.
Namun, Ketua Majelis Hakim, Suhartoyo, meminta Indra mencari kontak pembeli keris itu.
Dalam tanggapannya, Djoko mengakui pernah membeli 16 keris pusaka dari Indra seharga Rp 1,6 miliar. "Betul maharnya saya belikan rumah buat saksi Indra," kata Djoko.