Mengulik Jejak Keramik di Masa Lalu, Banyak yang Berasal dari Negeri Cina
Temuan keramik di Indonesia banyak yang berasal dari Dinasti Tang, tepatnya sekitar 1.200 tahun silam.

Temuan keramik di Indonesia banyak yang berasal dari Dinasti Tang, tepatnya sekitar 1.200 tahun silam.

Mengulik Jejak Keramik di Masa Lalu, Banyak yang Berasal dari Negeri Cina

Di Museum Peranakan Temanggung, Jawa Tengah, terdapat sebuah guci tua yang konon sudah berusia ribuan tahun. Sang pemilik guci, Chris Darmawan, mengatakan bahwa benda antik koleksinya itu berasal dari tahun 800-an Masehi.
Chris mengatakan ia memperoleh guci tua itu dari seorang kolektor bernama Handoko pada tahun 2002.
Ia tidak tahu persis bagaimana Handoko bisa memperoleh guci itu. Ia memperkirakan guci itu berasal dari Negeri Tiongkok era Dinasti Tang (618-907 Masehi).
Benda peninggalan berupa keramik sebenarnya banyak dijumpai pada museum-museum di Indonesia. Di Keraton Kasepuhan Cirebon, terdapat peralatan makan yang terbuat dari keramik milik Putri Ong Tien.
Di Museum RA Kartini Jepara, ada peralatan makan milik keluarga Kartini yang juga terbuat dari keramik.
Pada masa itu, pajangan benda-benda berbahan keramik seolah-olah menjadi penanda status kekayaan.
Pada era yang lebih jauh, peralatan makan maupun hiasan keramik umumnya hanya dimiliki para keluarga kerajaan, bangsawan, dan saudagar kaya raya.
Mengutip Sonobudoyo.com, keramik paling terkenal berasal dari Negeri Cina. Bangsa Cina pada tahun 5000 SM telah mengenal kerajinan tembikar, sehingga kerajinan keramik di sana bisa tumbuh dengan baik.
Keramik-keramik dari Negeri Cina kemudian menyebar ke kepulauan Nusantara pada masa Hindu-Budha. Hal ini berdasarkan penemuan keramik-keramik kuno peninggalan Sriwijaya.
Tak hanya di situs bekas Kerajaan Sriwijaya, keramik kuno juga ditemukan di situs Trowulan dan sekitarnya, yang dulu menjadi pusat Kerajaan Majapahit. Penemuan ini membuktikan kalau masyarakat Majapahit tak asing dengan keramik.

Menariknya, keramik-keramik yang ditemukan di situs Trowulan dan sekitarnya bukan hanya dari negeri Cina. Melainkan dari negara lain seperti Kamboja, Thailand, dan Vietnam.
Penemuan ini membuktikan bahwa keramik asal Asia Tenggara juga disukai dan menjadi pengikat hubungan antara kerajaan-kerajaan di Nusantara dan kerajaan lain di Asia Tenggara.
Sebagai contoh di Museum Sonobudoyo Yogyakarta. Koleksi keramik di museum itu kebanyakan berasal dari Vietnam, bukan Negeri Cina. Di Indonesia, keramik asal Vietnam adalah keramik terbanyak kedua yang ditemukan setelah keramik asal Negeri Cina.
Mengutip Sonobudoyo.com, keramik asal Vietnam punya ciri khas, yaitu tanda bulat cokelat kemerahan di sebagian permukaan wadah dan jenis kaolinnya yang agak kasar.