Komandan ini terjun langsung lewati tebing & rimba demi cek batas NKRI
Salut, komandan ini terjun langsung lewati rimba demi cek batas NKRI. Biasanya tugas memantau patok tugu batas negara paling hanya dipimpin oleh komandan pos berpangkat sersan atau letnan dua. Namun kali ini Dansatgas Yonif 410/Alugoro Letkol Inf M Heri Amrulloh memimpin langsung kegiatan patroli.
Biasanya tugas memantau patok tugu batas negara paling hanya dipimpin oleh komandan pos berpangkat sersan atau letnan dua. Namun kali ini Dansatgas Yonif 410/Alugoro Letkol Inf M Heri Amrulloh memimpin langsung kegiatan patroli Tugu Batas Negara RI-PNG MM4.2 di wilayah Yabanda, Distrik Yafi, Kab Keerom.
Dansatgas didampingi Perwira Topografi Satgas Lettu Ctp Suyitno serta Danki C Lettu Inf S Saeful beserta beberapa personel jajaran Kompi C.
Pasukan ini berangkat dari Pos Yabanda hari Rabu 23 Agustus 2017 pkl 06.00 WIT. Diperkirakan akan memakan waktu 4 hari 3 malam dengan membawa logistik untuk keperluan 5 hari sebagai cadangan.
Tetapi di luar dugaan, perjalanan patroli yang dipimpin Dansatgas mampu mencapainya dalam waktu 3 hari 2 malam. Ini hal yang luar biasa, perjalanan bisa dipersingkat dengan medan yang sangat berat dan sulit dilalui.
Untuk mencapai ke sasaran Tugu Batas Negara MM4.2 dari Pos Yabanda menggunakan kendaraan truk sampai di ujung jalan tanah. Perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki menyusuri dan membelah lebatnya hutan belantara, naik dan turun gunung. Mereka juga harus menyusuri lereng dan bukit yang terjal serta harus menyeberangi beberapa sungai besar dan kecil.
Terkadang pasukan harus meniti atau melompati bahkan merangkak di bawah pepohonan besar dan kecil yang tumbang serta menghalangi perjalanan tim patroli.
Rasa lelah dan capai bisa terobati setelah anggota tim patroli sampai di sasaran dan menemukan kondisi tugu batas Negara MM4.2. masih dalam keadaan terawat serta masih dalam posisi yang sebenarnya tanpa terjadi pergeseran dari kedudukannya.
Keinginan Dansatgas untuk memimpin langsung kegiatan patroli tugu batas negara sudah lama sekali, karena kesibukan baru kali ini bisa terlaksana.
"Sudah lama merencanakan kegiatan ini. Saya juga ingin merasakan apa yang dirasakan anak buah saya terutama jajaran pos atas. Bagi saya sebagai seorang Komandan, tempat yang terbaik selalu berada di tengah-tengah anak buah, dalam situasi dan kondisi apapun " kata Dansatgas disela-sela kegiatan patroli.
Sedangkan pendapat beberapa orang anggota Satgas yang terlibat dalam patroli ini sangat bervariasi.
"Saya sudah berulang kali tugas operasi, tapi baru kali ini selama saya jadi tentara, patroli di pimpin langsung Komandan (Dansatgas). Moril kami jadi tinggi. Lagi pula malulah kalau sampai di belakang (tidak boleh kalah fisiknya) Komandan" kata Kopral Arif Rahman yang mempunyai banyak pengalaman bertugas.
Lain halnya dengan Prada Rizky yang baru pertamakali bertugas operasi. "Izin, ini patroli (kegiatan) yang kedua. Ini suasana baru, tambah semangat," kata Pratu Rizky penuh semangat.
Kegiatan patroli tugu batas Negara selesai dan tim kembali ke Pos Yabanda pada hari Jumat 25 Agustus 2017 sekitar pukul 15.00 WIT dalam keadaan aman.
Baca juga:
Pemerintah akan tambah pasukan TNI di wilayah perbatasan
Protes 3 warga ditangkap TNI, WN Malaysia sempat blokade perbatasan
Panglima TNI susun sistem pengamanan perbatasan RI-Malaysia-Filipina
MPR minta TNI AL tak takut hadapi China terkait penjagaan di Natuna
Wajah miris infrastruktur perbatasan di Kalimantan Utara
Bertaruh nyawa melintasi jalan rusak di perbatasan Malinau-Malaysia
Potret miris warga perbatasan, keluar masuk hutan demi dapat sembako
-
Di mana prajurit TNI AD ini berasal? Diungkapkan oleh pria asli Kaimana, Papua Barat ini bahwa sebelum memutuskan menikah, Ia sudah menjalin asmara atau berpacaran selama 3 tahun.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Kapan Jenderal Wismoyo menjabat sebagai Kepala Staf TNI AD? Jenderal TNI Wismoyo Arismunandar menjabat Kepala Staf TNI AD dari tahun 1993 sampai 1995.
-
Apa yang menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD? Soegito lulus Akademi Militer dan bergabung dengan Korps Baret Merah yang saat itu bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD). Pasukan elite ini menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD. Berbagai penugasan tempur pernah dijalani oleh Soegito. Termasuk terjun ke Dili saat Indonesia menyerbu Timor Timur.
-
Apa saja tips jitu yang diberikan TNI AD? Adapun tips agar tubuh kita tetap mau bekerja dengan aman adalah sebagai berikut: a. Berat dan Tinggi Badan Tips jitu pertama adalah memperhatikan berat dan tinggi badan. Tahukah kalian, berat dan tinggi badan mampu membantu kalian dalam mendeteksi dini kondisi badan. Khususnya terkait kekurangan gizi dan kelebihan berat badan. b. Rutin Cek Tekanan Darah Tips jitu kedua yaitu rutin cek tekanan darah. Sebagaimana diketahui, cek tekanan darah menjadi salah satu hal yang wajib dilakukan setiap orang. Terlebih diketahui apabila kondisi tekanan darah terlalu rendah atau terlalu tinggi, mampu menyebabkan masalah dalam kesehatan. c. Fungsi Paru Tips jitu ketiga adalah memperhatikan fungsi paru. Untuk diketahui, frekuensi pernapasan normal yaitu antara 12-20 kali per menit. Apabila kalian memperoleh frekuensi pernapasan normal seperti itu, maka kesehatan paru-paru kalian menunjukkan kondisi yang sehat. d. Gula Darah (Diabetes) e. Kolesterol
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.