Kombatan ISIS dikabarkan akan pulang, Bandara Juanda Surabaya diperketat
Karena tak ingin lagi kecolongan, Polri juga melakukan upaya koordinasi dengan pihak imigrasi untuk terus memantau semua Warga Negara Indonesia (WNI) yang baru tiba dari luar negeri. Termasuk mereka (WNI) asal Surabaya.
Pasca-ledakan bom bunuh diri beberapa hari lalu, kewaspadaan di Kota Surabaya, Jawa Timur makin 'dipertajam'. Terlebih, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian telah menginformasikan bahwa ada sekitar 500 kombatan Negara Islam Irak dan Suria (ISIS) asal Indonesia telah pulang kampung.
Karena tak ingin lagi kecolongan, Polri juga melakukan upaya koordinasi dengan pihak imigrasi untuk terus memantau semua Warga Negara Indonesia (WNI) yang baru tiba dari luar negeri. Termasuk mereka (WNI) asal Surabaya.
-
Kapan Ivan Gunawan meresmikan Masjid Indonesia? Setelah dua tahun pembangunannya, masjid ini akhirnya selesai dan diresmikan langsung oleh Ivan Gunawan bersama pengurus masjid.
-
Kapan Iswadi Idris menjadi Kapten Timnas Indonesia? Berkat karakternya itu, Iswadi dipercaya menjadi kapten Timnas Indonesia dari tahun 1970 hingga tahun 1980.
-
Siapa istri Budi Djiwandono? Pada usia 42 tahun, tepatnya pada 29 Desember 2023, Budi Djiwandono menikahi Milla Gunawan, pasangan hidup yang menjadi pendamping setianya.
-
Kapan bandara Lolak diresmikan? Bandar udara (bandara) di Provinsi Sulawesi Utara kian bertambah, kini baru saja beroperasi bandara Lolak di Bolaang Mongondow, Minggu (18/2).
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Kapan Masjid Raya Sumatra Barat diresmikan? Awal pembangunan masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama pada 21 Desember 2007 silam.
Peningkatan kewaspadaan terhadap para WNI, khususnya mereka yang terdeteksi sebagai kombatan ISIS ini dibenarkan Humas Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Surabaya, Ragil Putra Dewa.
"Iya seperti yang sudah disampaikan Mabes Polri," kata Ragil via pesan singkat, Jumat (18/5).
Bahkan, bukan hanya kewaspadaan yang mulai ditingkatkan. Ditegaskan Ragil, adanya teror bom di Surabaya selama dua hari berturut-turut, Minggu dan Senin lalu, maka secara otomatis jumlah petugas keamanan makin ditingkatkan di wilayah kerja Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Surabaya, yaitu di Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo.
Jika hari biasa hanya ada sekitar 20 petugas, katanya, sekarang ditambah hingga 50 petugas dari pihak imigrasi yang diback-up langsung oleh personel TNI/Polri. "Sudah kami siagakan. Intinya, pengawasan di bandara tidak sampai kecolongan," tandasnya.
Para petugas khusus dari imigrasi ini berada di satu unit di bagian profiling, pengecekan paspor dan visa, serta pengecekan x-ray barang penumpang.
"Ketika penumpang ada yang mencurigakan sejak turun dari pesawat dan tercatat dari data yang kami terima, langsung kami sampaikan ke Mabes Polri," terangnya lagi.
Baca juga:
Bahas penanganan teroris, Kapolri, Panglima sampai Dirjen Lapas rapat bareng Wiranto
Cerita pilu keluarga relakan kepergian 2 bocah korban bom gereja di Surabaya
Terduga teroris Cirebon jaringan JAD, Densus 88 amankan 2 aki
Terdakwa terorisme Aman Abdurrahman dituntut hukuman mati
Benda diduga bom ditemukan di depan pintu masuk tol Sidoarjo
Jaksa ajukan 16 nama korban bom Thamrin dapat kompensasi dari negara