Komisi I DPR desak Sutiyoso beri alasan angkat Banyu Biru masuk BIN
"Kenapa sampai SK itu dibocorkan ke media sosial?"
Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq meminta penjelasan Kepala BIN Sutiyoso terkait alasan mengangkat Banyu Biru Djarot, putra politikus Eros Djarot sebagai anggota bidang politik DISK BIN. Menurutnya kompetensi anggota BIN harus jelas punya landasan menjadi seorang pakar.
"Perlu penjelasan secara resmi dari kepala BIN, apakah memang betul kepala BIN pernah mengeluarkan SK ke Banyu Biru. Kalau betul tentu saja ini harus diselidiki apa alasan kompetensi yang dimiliki Banyu Biru sehingga diangkat sebagai anggota badan informasi strategis BIN. Itu instrumen yang semestinya sangat berwibawa dibutuhkan kepakaran," jelas Mahfudz di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (1/2).
Politikus PKS ini mengaku mengikuti isu Banyu Biru yang mengunggah SK pengangkatannya di akun media sosial. Mahfudz menegaskan bahwa topik itu tengah ramai diperbincangkan komisi I DPR.
"Kenapa sampai SK itu dibocorkan ke media sosial? Ini kan tidak wajar. Menurut saya menyalahi aturan kerahasiaan informasi intelejen itu sendiri," tuturnya.
Namun jika Sutiyoso mengaku bahwa Banyu Biru tak pernah diangkat menjadi anggota BIN, maka layak dipidanakan. Maka dari itu dia meminta Sutiyoso segera klarifikasi.
"Kalau Banyu Biru mengada-ngada, itu suatu indikasi pidana, harus diproses juga berdasarkan pengaduan BIN," pungkasnya.
Sebelumnya, Sutiyoso membentuk Dewan Informasi Strategis & Kebijakan (DISK) BIN. Setiap anggota yang terpilih wajib merahasiakan pengangkatannya.
Tetapi tidak dengan Banyu Biru Djarot. Putra politikus Eros Djarot itu malah mengunggah SK pengangkatannya sebagai anggota bidang politik DISK BIN di akun Path-nya yang beredar sejak Minggu (31/1).
Jelas ini membuat heboh sosial media. Sejumlah netizen mempertanyakan sikap Banyu yang mengunggah SK tersebut. Ada juga yang menyesalkan, pasalnya pekerjaan di lembaga telik sandi bersifat rahasia. Kepala BIN Sutiyoso belum memberi jawaban terkait tersebarnya SK tersebut. Pesan yang dikirim merdeka.com belum direspons.