Komnas HAM Desak Kapolda Sultra Segera Ungkap Kasus Tewasnya Dua Mahasiswa Saat Demo
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) meminta kepada Merdysam untuk segera mengungkap tewasnya dua mahasiswa di Kendari saat melakukan aksi unjuk rasa. Di mana, dua mahasiswa tersebut tewas terkena peluru tajam dan pukulan benda tumpul.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian telah melantik tiga Kapolda baru, yakni Kapolda Sulawesi Tenggara (Sultra) Brigjen Pol Merdysam, Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw, dan Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi. Pelantikan dilakukan di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (30/9).
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) meminta kepada Merdysam untuk segera mengungkap tewasnya dua mahasiswa di Kendari saat melakukan aksi unjuk rasa. Di mana, dua mahasiswa tersebut tewas terkena peluru tajam dan pukulan benda tumpul.
-
Siapa Mbak Dewi? Atha Dewi Prihantini (38) jadi salah satu pelestari adrem yang belakangan mulai terangkat ke permukaan.
-
Siapa Dewi Rengganis? Legenda Dewi Rengganis penjaga Gunung Argopuro Diceritakan bahwa Dewi Rengganis, putri dari Kerajaan Majapahit, diasingkan ke puncak gunung bersama enam dayangnya.
-
Siapa Kadek Devi? Kadek Devi menunjukkan pesona yang memikat saat mendampingi Dewa Yoga yang baru saja menyelesaikan Sespimmen 63 Polri di Lembang, Bandung.
-
Siapa Naja Dewi? Berikut adalah gambar Naja Dewi Maulana, anak tunggal Armand Maulana dan Dewi Gita.
-
Siapa Sanggramawijaya Tunggadewi? Sosok Sanggramawijaya Tunggadewi, Putri Mahkota Kerajaan Medang Kahuripan yang Memilih Jadi Pertapa dan Tak Menikah Ia meninggalkan kemewahan duniawi demi tujuan besar. Putri Sulung Raja Sanggramawijaya Tunggadewi merupakan putri sulung Raja Airlangga. Ia punya dua adik laki-laki yang kelak terlibat perang saudara.
-
Siapa yang memuja Dewa Bes? Pada 2.000 tahun lalu koktail kuno ini diproduksi oleh sekte penyembah Dewa Bes atau manusia setengah kucing pada zaman dinasti Ptolemeus sebagai pemujaan kepada sang Dewa.
"Peristiwa ini menjadi tantangan kepolisian khususnya Kapolda yang baru untuk bisa mengungkapkan. Kalau sudah terungkap umumkan ke publik siapa pelakunya," kata Komisioner Pengkajian dan Penelitian Komnas HAM, Mohammad Choirul Anam, di Gedung Komnas HAM, Jalan Latuhari, Jakarta Pusat, Senin (30/9).
Menurut Choirul, hasil autopsi sudah menyatakan bahwa salah satu mahasiswa tersebut, Randi (21), tewas terkena peluru tajam. Bahkan, Tito telah memerintahkan untuk menyelidiki kasus ini.
"Polisi berjanji karena polisi sudah mengirim dua tim, tim Propam dan Itwasum," ujarnya.
Pasca hasil autopsi sudah diketahui, Choirul meminta kepolisian agar melakukan uji balistik dan forensik guna mengetahui siapa pelaku penembakan. Tak hanya itu, dia juga meminta Kapolda mendalami setiap fakta yang ada di lapangan termasuk pemeriksaan saksi-saksi saat kejadian tersebut.
"Karena cerita lapangan akan menentukan siapa pelakunya bahwa ada uji balistik dan forensik iya tapi uji balistik dan forensik memiliki keterbatasan," tutupnya.
Baca juga:
Tim Investigasi Periksa 13 Saksi Kematian 2 Mahasiswa saat Demo di Kendari
Mahasiswa Surabaya Desak Polisi Tuntaskan Kasus Penembakan Demonstran di Kendari
Paripurna Terakhir, Ketua DPR Doakan Dua Mahasiswa Kendari yang Tewas
Jaga Aksi Demontrasi, Kapolda Sultra Baru Pastikan Tak Ada Peluru Tajam dan Karet
Kapolda Sultra Tegaskan Penyelidikan Kematian 2 Mahasiswa di Kendari Terbuka
TNI-Polri Patroli Pascaunjuk Rasa yang Tewaskan 2 Mahasiswa di Kendari