Kondisi Dogiyai Berangsur Kondusif, TNI-Polri Kumpulkan Tokoh Masyarakat Pasca-Kerusuhan
Aparat TNI-Polri bertemu sejumlah tokoh masyarakat dan pejabat pemerintah daerah pasca-kerusuhan di Dogiyai, Papua. Pertemuan digelar di Polres Dogiya.
Aparat TNI-Polri bertemu sejumlah tokoh masyarakat dan pejabat pemerintah daerah pasca-kerusuhan di Kabupaten Dogiyai, Papua. Pertemuan digelar di Polres Dogiyai.
Kondisi Dogiyai Berangsur Kondusif, TNI-Polri Kumpulkan Tokoh Masyarakat Pasca-Kerusuhan
Pertemuan yang digelar pada Sabtu (15/7) itu dipimpin langsung Danrem 173/PVB Brigjen Franz Yohanes Purba.
- Sosok Susi Pudjiastuti di Mata Anies-Cak Imin: Penting untuk Suara di Jawa Barat
- 6 Kali Gagal Masuk Akpol Sampai Tes TNI, Anak Petani ini Akhirnya Lolos Tamtama Polri
- Buntut Satu Warga Tewas Tertembak Aparat, Puluhan Rumah di Dogiyai Papua Dibakar
- Kondisi Dogiyai Kondusif Setelah Terjadi Kerusuhan, Tidak Ada Penambahan Pasukan TNI dan Polisi
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Prabowo mengatakan, pertemuan ini diselenggarakan merupakan respons terhadap kerusuhan menyusul pemalangan yang dilakukan sekelompok orang tak dikenal (OTK) di Kampung Idakebo.
"Kejadian tersebut melibatkan tujuh orang OTK yang melakukan pemalangan dengan cara melemparkan kampak ke arah mobil, menyebabkan pecahnya kaca dan luka ringan pada seorang individu di pelipis kiri."
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Prabowo dalam keterangannya, Senin (17/7).
Kapolres Dogiyai Kompol Sarraju menyebut, pihaknya telah berusaha membubarkan kegiatan pemalangan yang dilakukan OTK di Kampung Idakebo. Namun, saat petugas keluar dari kendaraan, satu orang OTK dari belakang melemparkan kampak ke arah mobil. Hal ini pun mengakibatkan kerusakan dan seorang personel terluka.
"Selanjutnya, anggota polisi evakuasi korban luka ke RSUD Madi dan saat kembali dari RSUD Madi menuju Kampung Pogito, terjadi pemalangan kembali oleh OTK,.
Kapolres Dogiyai Kompol Sarraju.
Selain itu, kepala desa setempat saat dimintai bantuan pun mendapat perlawanan. Personel keamanan terpaksa kembali ke Kabupaten Deiyai.
Lalu, situasi di lapangan pun masih memanas, Beberapa pemuda memancing ketegangan. Aparat kepolisian kemudian tetap waspada dan siaga, serta menindaklanjuti situasi dengan cermat.
"Selain itu, Kabupaten Dogiyai juga mengalami gangguan pelayanan tenaga listrik dan komunikasi. Anggota kepolisian yang menuju tempat kejadian mengalami pemalangan dan ancaman dari masyarakat setempat. Bahkan, pembakaran dan suara-suara pertikaian masih terjadi hingga malam hari," jelasnya.
Arus lalu lintas dari Dogiyai menuju Deyai dan Paniai menjadi terhambat akibat pemalangan di jalan-jalan.
Meski begitu, situasi di wilayah hukum Polres Dogiyai pasca kejadian berangsur sudah kondusif. Ia juga meminta kepada seluruh warga untuk bersama-sama menjaga Kamtibmas .
"Dan kepada warga yang berada di luar Kabupaten Dogiyai untuk tidak melakukan provokasi terhadap warga dengan menyebarkan isu-isu yang belum tentu kebenarannya," ucapnya.
Dalam pertemuan tersebut, Bupati Dogiyai Petrus Agapa turut menyampaikan, saat peristiwa itu terjadi, Pemerintah Daerah sedang mengadakan kunjungan Wakil Presiden di Nabire untuk peletakan pembangunan perkantoran Provinsi Papua Tengah. "Hingga saat ini, pemerintah daerah dan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) belum mendapatkan informasi yang memadai mengenai kronologi kejadian baik dari pihak kepolisian maupun masyarakat setempat," ujar Petrus. Beberapa OPD dan anggota DPRD pun mengunjungi Kampung Idakebo untuk mencari informasi langsung tentang kejadian tersebut. Namun, pihaknya dihadang masyarakat setempat yang memasang palang penghalang di depan kantor distrik.