Duduk Perkara Keluarga Pasien Seret dan Aniawa Perawat Puskesmas
Ayah dan anak di Luwu tak bisa menahan emosinya. Keduanya menyeret dan menganiaya perawat yang sedang menangani keluarga mereka.
Ayah dan anak di Luwu tak bisa menahan emosinya. Keduanya menyeret dan menganiaya perawat yang sedang menangani keluarga mereka.
Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Luwu menahan dua orang yakni IB (47) dan Y (23) pelaku penganiayaan terhadap perawat Puskesmas Bua, Kabupaten Luwu bernama Arfah Asrul. Penganiayaan dilakukan IB dan Y diduga tersulut emosi karena disuruh keluar dari ruang perawatan oleh korban.
Kasatreskrim Polres Luwu, Ajun Komisaris Muh Saleh mengatakan, dua pelaku penganiayaan terhadap perawat Puskesmas Bua yang ditahan merupakan bapak dan anak. Keduanya diamankan di rumahnya Desa Tanarigella, Kecamatan Bua, tanpa perlawanan.
@merdeka.com
Saleh menyebut, kedua pelaku baru ditahan karena sebelumnya masih dalam kondisi berduka. Saleh mengaku kedua pelaku kooperatif, selama sebelum ditahan.
"Kedua pelaku kooperatif selama ini, hanya saja mereka baru berduka sehingga tidak kita lakukan penahanan," kata Kasatreskrim Polres Luwu.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, kedua pelaku mengakui melakukan penganiayaan terhadap korban. Penganiayaan dilakukan dikarenakan tersulut emosi karena disuruh keluar dari ruang perawatan saat keluarganya sekarat.
@merdeka.com
Saleh menambahkan, perawat terpaksa menyuruh pelaku keluar dari ruang perawatan karena kondisi ruangan yang sudah penuh sesak. Perawat tidak ingin pelaku mengganggu penanganan terhadap pasien yang juga keluarga pelaku.
"Mungkin karena sudah banyak orang di dalam ruangan, sehingga mereka disuruh keluar dari ruangan. Tapi reaksi keduanya malah emosi," ucap Kasatreskrim Polres Luwu.
Sekadar diketahui, beredar video seorang perawat Puskesmas Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan yang mendapatkan penganiayaan dari keluarga pasien. Korban penganiayaan telah melaporkan kejadian tersebut di Polres Luwu.
Saleh membenarkan telah menerima laporan penganiayaan terhadap perawat Puskesmas Bua. Saleh mengungkapkan pelapor bernama Arfah yang merupakan perawat Puskesmas Bua.
"Iya, sudah melapor dan sementara kita tindaklanjuti," ujarnya kepada wartawan Senin, (28/8).
Saleh menjelaskan penganiayaan terjadi saat terlapor membawa keluarganya berobat ke Puskesmas Bua. Saat itulah, korban menegur keluarga pasien untuk tidak masuk ke dalam ruang penanganan.
"Tapi, pelaku bersama temannya tersinggung sehingga melakukan pemukulan terhadap korban. Korban kemudian diseret keluar halaman Puskesmas hingga mengalami luka pada muka, kepala, leher dan lengan," tegasnya.
"Identitas pelaku sudah kita ketahui dan masih dalam pencarian," ucapnya.
Perawat tersebut sempat menyelamatkan diri, meski sudah dalam kondisi terluka.
Baca SelengkapnyaSebelum melakukan kekejian itu, pelaku diduga sengaja membeli pisau dapur.
Baca SelengkapnyaHingga kini, belum diketahui sebab keluarga mengakhiri hidup dengan cara tragis.
Baca SelengkapnyaSeorang tahanan kasus tindak pidana penjualan orang (TPPO) berinisial BC (23) ditemukan tewas di sel tahanan Polres Pandeglang, Selasa (4/7). Keluarga diberi t
Baca SelengkapnyaSaat peristiwa pembunuhan itu terjadi, kedua anak korban yang masih balita berada di dalam rumah kontrakan
Baca SelengkapnyaHasil penyelidikan polisi diketahui pembunuhan sadis itu dilatarbelakangi persoalan ekonomi dan sakit hati.
Baca SelengkapnyaKematian kakek kedua tersangka bukan karena dikeroyok tapi sakit.
Baca SelengkapnyaJenderal bintang tiga ini dia berpesan kepada para suami untuk terus mencintai keluarga, terutama istri.
Baca SelengkapnyaTengah mencari nafkah untuk keluarga, dirinya terkaget mendapat kenyataan pahit.
Baca Selengkapnya