Kondisi Gadis asal Cengkareng Makin Membaik, Menyesal Mau Diajak Kabur
Arsya mengatakan kondisi F saat ini semakin membaik secara fisik dan mental. Seperti dilansir Antara, aktivitas F selama di rumah aman selalu dipantau.
Kondisi F, gadis 13 tahun asal Cengkareng membaik dan masih menjalani perawatan di rumah aman di bawah pengawasan KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia). Ia menyesali perbuatannya mau diajak kabur pelaku Wawan Gunawan (41).
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Teuku Arsya Khadafi mengatakan F telah menyadari perilakunya keliru.
-
Apa yang dilakukan anak muda saat ngabuburit di pinggir rel kereta di Purwakarta? Mereka sekedar berfoto, membuat video dan mengabadikan kereta api yang melintas.
-
Siapa saja anak-anak yang berjalan merangkak itu? Keluarga Olas ini terdiri dari 18 anak, dengan enam di antaranya lahir dengan ciri yang belum pernah ditemukan pada manusia modern dewasa. Tragisnya, salah satu dari keenam anak tersebut telah meninggal dunia, namun sisanya tetap menjadi misteri yang menarik bagi para peneliti.
-
Siapa yang berjuang demi anak? “Pada awal kehidupan, orangtua tentu harus membesarkan anaknya, mengasuh, mengajari. Tapi, pada titik tertentu, orangtua justru harus mengajari anaknya kehidupan dengan melepaskan.”
-
Bagaimana anak-anak dari sekolah pencuri menjalankan aksinya? Setelah satu tahun bersekolah, para remaja itu bisa 'lulus', mencuri perhiasan di pesta pernikahan orang kaya.
-
Kenapa anak-anak ini berjalan merangkak? Para peneliti berpendapat bahwa pola berjalan yang unik ini mungkin berkembang karena adanya keterbatasan kesempatan untuk berdiri dengan dua kaki setelah usia sembilan bulan.
-
Dimana kerangka anak itu ditemukan? Kerangka anak dan cincin perak yang diduga digunakan untuk bayi berusia 7.600 tahun ditemukan selama penggalian di Gundukan Domuztepe, Turki.
"Intinya dia (F) menyesali perbuatannya," ujar Arsya di Jakarta, Rabu (26/8).
Arsya mengatakan kondisi F saat ini semakin membaik secara fisik dan mental. Seperti dilansir Antara, aktivitas F selama di rumah aman selalu dipantau.
"Ya korban sudah mulai tenang di rumah aman. Korban sudah mulai menyadari bahwa selama ini dia hanya dimanfaatkan oleh tersangka," ujar Arsya.
Arsya menjelaskan F terus tetap berada di rumah aman hingga kondisi fisik dan psikis pulih.
"Sedang dipulihkan kejiwaannya," ujar dia menambahkan.
Sebelumnya, Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat menemukan Wawan Gunawan (41), pembawa kabur gadis belia berinisial F (14) asal Cengkareng, Jumat (21/8) dini hari.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Teuku Arsya Khadafi mengemukakan penangkapan Wawan dilakukan di Sukabumi, Jawa Barat.
Tersangka Wawan Gunawan dan F melarikan diri ke Sukabumi dan menetap di rumah kerabat Wawan.
Lantaran berpindah-pindah tempat, penangkapan keduanya membutuhkan waktu cukup lama.
Wawan Gunawan memperdaya F yang telah melahirkan bayinya agar mau diajak kabur dan bertanggung jawab atas perbuatan korban.
"Modus dari pelaku, yaitu pertama memberikan perhatian sehingga korban percaya. Korban merasa pelaku memberi perhatian sehingga pada saat itu mau bersama-sama pelaku membawa motor milik orang tuanya, kemudian dibawa pergi pelaku dari rumahnya," ujar Arsya.
Wawan dan F berpindah-pindah lokasi di luar Jakarta untuk menghindari kejaran polisi.
Lokasi pelarian mereka di sekitar Jawa Barat di antaranya Bekasi, Subang, Sukamandi, Pelabuhan Ratu, dan Sukabumi.
Wawan Gunawan dikenakan Pasal 81 UURI no 17 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman minimal 5 tahun maksimal 15 tahun.
(mdk/rhm)