Kondisi peserta diksar mapala UII menurun & alami batuk darah
Indra menambahkan bahwa ada 10 orang mahasiswa dirawat di RS JIH. Seorang peserta, lanjut Indra, dirawat sejak tanggal 21 Januari. Sedangkan sembilan orang lainnya dirawat sejak tanggal 24 Januari.
Seorang peserta diklat dasar mahasiswa pecinta alam (diksar mapala) UII tengah mendapat perawatan di RS Jogja Internasional Hospital (JIH), kondisinya menurun. Peserta berinisial H ini sebelumnya dirawat di bangsal Gardenia lalu dipindah ke ruang ICU untuk mendapatkan penanganan yang lebih intensif.
"Dipindah ke ICU hari ini. Inisialnya H. Dipindah ke ICU karena batuk darah. Dipindah ke ruang ICU untuk pemeriksaan yang lebih intensif," ujar Humas RS JIH, Indra Lestari, Kamis (26/1).
Indra menambahkan bahwa ada 10 orang mahasiswa dirawat di RS JIH. Seorang peserta, lanjut Indra, dirawat sejak tanggal 21 Januari. Sedangkan sembilan orang lainnya dirawat sejak tanggal 24 Januari.
"Kondisi pasien yang dirawat sudah mulai membaik. Cuma satu yang tadi dipindah ke ICU," papar Indra.
Kesepuluh pasien dirawat di RS JIH ini mendapatkan kunjungan langsung Menristekdikti M Nasir. Dalam kunjungannya Nasir sempat menanyakan beberapa hal terkait pelaksanaan diksar mapala UII kepada para korban.
"Dari keterangan korban, memang terjadi kekerasan kepada peserta. Ada yang dipukul oleh panitia," ujar Nasir.
Sementara itu, Rektor Universitas Islam Indonesia (UII), Harsoyo mengatakan bahwa seluruh panitia diksar mapala UII diundang untuk menghadiri pemeriksaan oleh tim investigasi UII dan kepolisian. Meskipun sudah diundang tetapi tak ada satu pun panitia hadir.
"Panitia mengatakan tidak ada undangan resmi. Sedang undangan kita kan lewat telepon dan WA. Padahal kemarin peserta kita undang lewat telepon dan WA, mereka alhamdulillah mau datang," tutur Harsoyo.
Harsoyo memaparkan bahwa undangan kepada panitia memang bukan undangan resmi tetapi himbauan. Hal tersebut merupakan inisiatif dari Tim Investigasi UII untuk proaktif untuk mengungkap kasus meninggalnya tiga mahasiswa peserta diksar mapala UII.
"Belum ada panggilan (dari polisi). Maksud saya UII berinisiatif memanggil mereka dalam hal ini dengan telepon maksudnya kita menelusuri itu sekalian dengan polisi. Supaya kita proaktif," ujar Harsoyo.
Harsoyo menambahkan bahwa ada sekitar 40an orang panitia yang diundang oleh tim investigasi dan polisi. Tetapi sebelum ada undangan, sudah ada beberapa orang yang sempat dimintai keterangan oleh polisi.
"Waktu itu dimintai keterangan di Posko Mapala UII. Tetapi saya tidak tahu apa saja dan siapa saja yang dimintai keterangan. Kebetulan yang mendampingi bukan saya," pungkas Harsoyo.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Rektor UII, Harsoyo mengundurkan diri atas tewasnya 3 mahasiswanya selepas acara The Great Camping Mapala. Harsoyo menyatakan bahwa dirinya tetap berkomitmen untuk menyelesaikan kasus ini sampai tuntas.
Tiga orang mahasiswa UII tewas usai mengikuti acara pendidikan dasar atau The Great Camping (GC), yang digelar Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) UII di Gunung Lawu Lereng Selatan, Tawangmangu, Jawa Tengah yang digelar pada 13 hingga 20 Januari 2017.
Ketiga mahasiswa yang meninggal adalah Muhammad Fadhli (20), Syait Asyam (20) dan Ilham Nurfadmi Listia Adi (20). Fadhli, mahasiswa Teknik Elektro UII angkatan 2015, asal Batam tewas dalam perjalanan menuju RSUD Karanganyar, Jumat (20/1). Asyam mahasiswa Teknik Industri angkatan 2015 asal Yogyakarta tewas di RS Bethesda, Yogyakarta pada Sabtu (21/1). Korban terakhir adalah Ilham mahasiswa Hukum Internasional angkatan 2015 yang tewas di RS Bethesda, Senin (23/1).