Kondisi Terkini di Kepulauan Mentawai Pascagempa M6,9
Gempa dengan magnitudo 6,9 disertai peringatan dini tsunami di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (25/4) dini hari sempat membuat warga panik. Namun, sejauh ini belum ada laporan korban jiwa maupun kerusakan akibat bencana alam itu.
Gempa dengan magnitudo 6,9 disertai peringatan dini tsunami di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (25/4) dini hari sempat membuat warga panik. Namun, sejauh ini belum ada laporan korban jiwa maupun kerusakan akibat bencana alam itu.
"Sejauh ini belum ada kerusakan hingga korban jiwa, kita masih terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan kondisi terkini," kata Kepala Kantor SAR Mentawai, Akmal saat dihubungi merdeka.com, Selasa, (25/4).
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Kapan Gempi menunjukkan bakat berenang? Hal ini dapat dilihat dari unggahan Gisel beberapa waktu yang lalu. Di dalam gambar-gambar itu, Gempi sedang menjalani pelajaran berenang.
-
Di mana gempa Bantul berpusat? Gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Bantul menjadi sebuah alarm pengingat tentang keberadaan zona subduksi yang masih aktif di wilayah selatan Pulau Jawa.
-
Bagaimana dampak gempa bumi bagi warga? Getaran yang cukup kuat seketika membuat warga berhamburan ke luar rumah. Mereka juga berteriak untuk mengingatkan para tetangga agar segera menyelamatkan diri.
-
Bagaimana Bunga Jeumpa diperbanyak? Perbanyakan Bunga Jeumpa ini dapat dilakukan dengan melalui biji yang tumbuh kurang lebih 3 bulan sesudah biji disebar.
-
Di mana gempa terjadi? Mengutip informsi BMKG, pusat gempa berada di 8.52 LS,115.35 BT atau 2 km timur laut Gianyar, Bali dengan kedalaman 10 km.
Warga di beberapa daerah yang depat dengan episentrum gempa sudah kembali ke rumah masing-masing, seperti di Tuapejat dan Siberut Utara.
"Kondisi Tuapejat dan Siberut Utara sudah kembali normal, di sana masyarakat sudah kembali ke rumah. Sementara di Siberut Barat masih ada beberapa warga masih bertahan lokasi pengungsian, baik di ladang mereka hingga pengungsian yang telah disediakan," katanya.
"Untuk Siberut Barat ini rata-rata kawasannya berada di tepi pantai," jelasnya.
Sejauh ini pihaknya tekendala untuk berkomunikasi dengan tim di lapangan maupun perangkat nagari, karena tidak semua daerah di Kepulauan Mentawai terjangkau jaringan komunikasi seluler.
"Hingga tidak seluruhnya dusun mendapat jaringan di Kepulauan Mentawai, jadi kita harus dilakukan pengecekan manual," tuturnya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui laman resminya menginformasikan gempa terjadi pada pukul 03.00 WIB. Pusat gempa berada 177 kilometer (km) Barat Laut Kepulauan Mentawai, tepatnya pada 0.93 Lintang Selatan, 98.39 Bujur Timur dengan kedalaman 84 km.
Awalnya gempa dinyatakan memiliki magnitudo 7,3. Namun, belakangan data itu diperbarui menjadi magnitudo 6,9
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengungkapkan bahwa gempa yang terjadi merupakan megathrust event. Gempa dirasakan di Siberut, Mentawai VI MMI, Pasaman Barat, Padang Pariaman, Agam, Padang V MMI, Gunung Sitoli, Padang Panjang, Pesisir selatan, Lima Puluh Kota, Solok Selatan, Solok, Bukittinggi, Padang Sidempuan III MMI, Labuhan Batu, dan Bengkalis II MMI.
(mdk/yan)