Kongres ke-7 Diaspora Indonesia, Siapkan 'Nation Branding' Dukung Proyek IKN
Ali berharap IKN nantinya akan menjadi sebuah acuan kemajuan sains dan teknologi untuk Indonesia.
Diaspora menjadi wajah Indonesia di luar negeri.
Kongres ke-7 Diaspora Indonesia, Siapkan 'Nation Branding' Dukung Proyek IKN
Dukungan terus mengalir untuk mega proyek pemerintah pembangunan Ibukota Nusantara (IKN).
Kali ini, datang dari Indonesian Diaspora Network (IDN) Global yang siap me membawa citra positif bangsa (Nation Branding) IKN ke mata dunia. Presiden IDN Global Kartini Sarsilaningsih menjelaskan dukungan Diaspora kepada IKN. Akan menjadi pembahasan dalam agenda kongres ke-7 yang berlangsung di The Hall, Senayan City, Jakarta, Sabtu (12/8) nanti.
- Buka Rakornis Perwadag di Luar Negeri, Mendag: Tingkatkan Ekspor Nonmigas dengan Inisiatif dan Kreativitas Baru
- Wapres Ma’ruf Amin: Kekuatan ASEAN Berpusat pada Budaya Kerja Sama dan Perdamaian
- Kongres Diaspora ke-7, IKN Disebut Harus Jadi Kota yang Green dan Smart
- Keindahan Labuan Bajo Bikin Kagum Para Pemimpin Dunia
"Pembangunan IKN itu dalam pandangan kami adalah sebuah proyek nasional yang akan mengangkat nation branding Indonesia,"
kata Kartini saat jumpa pers, di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Kamis (10/8).
Dukungan IKN nanti akan dilakukan lewat kerja kolektif para diaspora Indonesia yang tersebar di seluruh dunia. Dengan posisi mereka yang strategis untuk berinteraksi dengan komunitas internasional. "Sehingga kami sangat bersemangat dan ingin ikut serta dalam barisan pembangunannya," ujarnya. Selain itu, Kartini selaku Diaspora yang tinggal di Qatar, juga menjelaskan peranan penting Diaspora Indonesia dalam mensosialisasikan program pemerintah yang berkaitan dengan nation branding.
"Karena kami tinggal dan menetap di luar negeri jadi kami adalah wajah-wajah Indonesia di luar negeri. Karenanya kami berinisiatif untuk juga mengangkat tema ini dan elemen bangsa dan pemerintah untuk sama-sama memikirkan betapa pentingnya nation branding," jelasnya. Nation branding nanti selain mengenalkan proyek IKN, ada juga fokus dukungan Diaspora dalam kongres ke-7 ini adalah “Wonderful Indonesia” dan “Spice Up the World” yang diusung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
"Ini suatu yang harus kita pikirkan bersama bagaimana bangsa Indonesia mau dilihat oleh masyarakat internasional, siapakah kita bagaimana kah kita," tuturnya.
Pada kesempatan ini, Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi turut menyambut dukungan dari IDN dengan misi besar nation branding untuk mengenalkan IKN ke mata dunia. "IKN itu mega proyek yang tengah dilaksanakan pemerintah untuk memindahkan ibu kota negara. IkN itu mengenai investasi, knowledge dan network, tidak hanya membangun sebuah kota," kata Ali.
Menurutnya, pembangunan IKN kedepan bisa merubah Indonesia menjadi negara maju dengan memanfaatkan bonus demografi, teknologi, sampai luasnya pulau Kalimantan. Sehingga di tahun 2045 bisa menjadi generator ekonomi yang membangun konektivitas antar provinsi. "Kami sampai saat ini sudah ada 11 negara termasuk indonesia dengan angka 260 perusahaan lebih tertarik berinvestasi ke Indonesia. Jadi kami melihat ini momentum," tuturnya. Oleh sebab itu, Ali berharap IKN nantinya akan menjadi sebuah acuan kemajuan sains dan teknologi untuk Indonesia.
Maka dari itu perlu adanya sosialisasi secara luas dan mendunia dengan kolaborasi dengan IDN. "Harapan kami disini dengan dukungan teman-teman IKN adalah kita, kita adalah Nusantara. Ini bukan projek Pak Presiden. Ini projek kita semua bagaimana anak cucu kita nanti bangga sebagai anak nusantara," tuturnya.