Kopassus dikerahkan karena gedung KPK tidak layak diobok-obok
Bagaimana pun pengerahan pasukan TNI untuk menjaga keamanan di negara ini harus melalui Presiden.
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad meminta perlindungan Panglima TNI Jenderal Moeldoko. Alasannya, muncul kabar kalau penyidik Bareskrim Polri akan memaksa masuk gedung KPK untuk membawa berkas terkait kasus Bambang Widjojanto.
Pengamat Politik Ray Rangkuti menilai, saat ini kondisi di lingkungan gedung KPK memang sedang tidak normal. Menurutnya adanya isu penggeledahan oleh Polri di gedung KPK, diperlukan adanya keamanan dari luar Polri.
"Saya melihat situasinya sudah tidak normal. Kalau sebetulnya situasi normal meminta bantuan kepada TNI itu tidak dibenarkan, tapi ini kan situasinya agak darurat," ujar Ray Rangkuti saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (24/2) malam.
Ray menilai, dengan adanya perseteruan antara KPK-Polri bisa saja sewaktu-waktu pimpinan polri menarik anggotanya yang sedang mengamankan gedung KPK. Apalagi menurutnya, polisi memiliki satu komando yaitu Kapolri.
"Karena menjadi seteru KPK adalah Polri yang juga aparat penegak hukum, kan tidak mungkin polisi yang seteru mengamankan KPK. Karena bagaimana pun Polri ini satu komando, kalau komandannya bilang jangan dijaga bagaimana?" jelasnya.
Rai melanjutkan, sah-sah saja apabila TNI ikut diperbantukan melakukan pengamanan di KPK apabila hal itu telah mendapat persetujuan dari Presiden. Biar bagaimana pun, menurutnya pengerahan pasukan TNI untuk menjaga keamanan di negara ini harus melalui Presiden.
"Kalau itu atas persetujuan Presiden tidak bisa disalahkan juga.
apalagi ini berkaitan dengan pengamanan. Sebagaimana informasi yang berkembang, saat ini Presiden Jokowi sudah mengetahui bahkan ada perintah. Jadi secara faktual sudah tepat, secara regulasi tidak terabaikan," jelasnya.
Ray menegaskan, apabila nanti sempat terjadi penggeledahan di gedung KPK oleh Polri menurutnya adalah tindakan yang salah dan bisa dicegah oleh pihak manapun. Dijelaskan dirinya, kasus Wakil ketua KPK Bambang Bambang Widjojanto tidak ada hubungannya dengan KPK.
"Kalau Bareskrim menggeledah yang enggak ada hubungannya. Karena tuduhan yang diarahkan ke BW itu saat dia menjadi pengacara, jadi kalau mau geledah bukan kantor BW yang sekarang di KPK tapi di kantor yang dulu, kecuali mereka menganggap di kantor KPK itu disimpan file-file yang menyangkut kasus BW. Kalau kita lihat secara kasus kantor KPK tidak layak diobok-obok," tandasnya.
Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayjen Fuad Basya mengatakan TNI telah diterjunkan untuk mengawal konflik antara dua institusi negara KPK dan Polri.
"Kan ada petunjuk presiden kepada pimpinan KPK dan Kapolri bahwa jangan sampai ada gesekan antara dua institusi. Kalau intitusi sipil yang terlibat itu kan Polri yang mengamankan. Tapi karena ini permasalahan Polri dan KPK, Polri terlibat, maka panglima TNI merasa punya kewajiban mengamankan," kata Fuad Basya, saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (24/01).
Fuad menjelaskan, sejak kemarin personel TNI sudah diterjunkan untuk mengawal konflik dua institusi penegak hukum tersebut. Di antaranya Kopassus dan intelijen. "Ya, Kopassus kita siagakan, ada intelijen juga. Intinya ini untuk menjaga internal," ujarnya.
Baca juga:
Gerindra semprit Habibuborkhman asal ngomong soal KPK vs Polri
Jokowi dinilai punya seabrek alasan minta Polri SP3 kasus Bambang
Giliran Adnan Pandu melawan di tengah upaya kriminalisasi KPK
Benarkah ada upaya PDIP jegal KPK demi selamatkan Mega?
Damaikan KPK dan Polri, bisakah Jokowi pakai diplomasi makan siang?
Ucapan blunder Menko Polhukam ini bikin geger Tanah Air
Aktivis marah: Jokowi cuma tukang stempel & tak lebih dari ketua RT
-
Kapan Kepala BPIP meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila di bantaran Kali Code Yogyakarta? Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi, meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila sekaligus membagikan Program Basis (Bantuan Atasi Stunting) berupa pemberian makanan sehat serta pemberian paket belajar kepada anak-anak Bantaran Kali Code Yogyakarta, Senin (28/8/23).
-
Bagaimana KPK menangkap Bupati Labuhanbatu? Keempatnya ditetapkan tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis, 11 Januari 2024 kemarin.
-
Kapan Bupati Labuhanbatu ditangkap KPK? Keempatnya ditetapkan tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis, 11 Januari 2024 kemarin.
-
Kapan KPK menahan Bupati Labuhanbatu? Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menunjukkan sejumlah uang hasil Operasi Tangkap Tangan (OTT) Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga di Gedung Merah Putih, Jakarta, Jumat (12/1/2024).
-
Apa yang dilakukan oleh Wali Kota Semarang setelah kantornya digeledah KPK? Dalam kesempatan itu, ia menegaskan tidak ke mana-mana usai penggeledahan kantornya oleh KPK. Menanggapi penggeledahan itu, ia mengatakan pihaknya mengikuti prosedur yang sedang ditetapkan. “Saya ada di sini dan tidak ke mana-mana. Alhamdulillah sampai saat ini saya baik-baik dan mengikuti saja prosedur yang sedang dilaksanakan,” ujar Ita dikutip dari ANTARA.
-
Kenapa Kepala BPIP meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila di bantaran Kali Code Yogyakarta? Yudian mengatakan, anak-anak merupakan harapan kepemimpinan masa depan bangsa dan Pojok Taman Baca Pancasila sebagai bentuk gotong royong untuk turut mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.