Korban air bah di Subang bertambah, ratusan warga mengungsi
Korban terakhir ditemukan hanyut hingga Indramayu.
Korban banjir bandang di Desa Sukakerti, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, Jawa Barat kembali bertambah. Korban terakhir ditemukan adalah Rizal, bocah berusia sepuluh tahun.
Jasad Rizal sebelumnya terbawa derasnya air bah dan ditemukan di wilayah Haur Geulis, Kabupaten Indramayu, yang jaraknnya mencapai 25 kilometer dari tempat kejadian.
"Kami dapatkan informasi dari Polsek Haur Geulis katanya menemukan sesosok mayat, diduga mirip dengan Rizal," kata Kapolsek Cisalak, AKP Saidi, Senin (23/5).
Sebelumnya lima korban telah ditemukan pada Senin siang, setelah sejumlah pihak yang melibatkan tim Tagana, Polisi, dan TNI serta dibantu warga melakukan evakuasi.
Musibah banjir bandang terjadi di Desa Sukaketi, Kecamatan Cisalak pada Minggu (22/5) malam. Air menyapu pemukiman saat warga tengah terlelap tidur.
"Dari kejadian ini sekitar 36 rumah rusak. Terus selain korban meninggal, ada tiga orang mengalami luka berat dan luka ringan dua orang," tambah Saidi.
Ratusan warga Desa Sukakerti, kini mengungsi. Kapolres Subang, AKBP Agus Nurpatria, saat dihubungi mengaku sudah melakukan evakuasi korban, serta mengungsikan ratusan korban banjir bandang.
"Sesuai pendataan, sudah ada 388 warga yang mengungsi. Mereka terpaksa diungsikan untuk mengantisipasi terjadinya banjir bandang susulan," kata Agus Nurpatria.
Ratusan personel gabungan diturunkan ke lokasi bencana. Terdiri atas 165 personel kepolisian beserta satu pleton Brimob, dan 50 personel TNI dari Kodim 0605/Subang.
Selain itu, diturunkan pula personel gabungan Satuan Polisi Pamong Praja, Taruna Siaga Bencana, Dinas Sosial, serta Dinas Kesehatan setempat.
"Kita juga menggelar pengamanan rumah warga yang mengungsi," tambah Agus.
Petugas juga mendirikan Pos Penanggulangan Bencana serta membangun dapur umum di sekitar kantor Desa Sukakerti.
Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Subang, Jajang mengatakan, bencana banjir bandang itu terjadi saat hujan deras mengguyur wilayah Cisalak, yang berada di kawasan Gunung Bukit Tunggul. Di Desa Bukanagara, terjadi tiga titik longsor yang pada akhirnya membendung Sungai Cihideung.
"Saat longsorannya membendung sungai, longsoran di sungai itu akhirnya jebol dan menerjang perkampungan di bawahnya, yakni Kampung Cihideung," kata Jajang.â¬