Korban Rabies Bertambah, Anak 8 Tahun di TTS Meninggal Dunia
Bocah berusia delapan tahun berinisial FM asal Desa Fae, Kecamatan Amanatun Selatan itu sempat dirawat satu pekan di Puskesmas Oinlasi.
Satu korban suspek rabies di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), dinyatakan meninggal dunia, Jumat (23/6) kemarin.
Bocah berusia delapan tahun berinisial FM asal Desa Fae, Kecamatan Amanatun Selatan itu sempat dirawat satu pekan di Puskesmas Oinlasi.
-
Apa gejala rabies pada kucing? Lebih lanjut, Hemowo menjelaskan beberapa gejala rabies di antaranya hewan jadi takut cahaya maupun air, cenderung agresif, dan hipersalivasi, yaitu keluar air liur yang berlebihan dari mulut hewan tersebut.
-
Apa saja tanda-tanda hewan yang terjangkit rabies? Berikut gejala yang muncul apabila hewan terserang rabies: 1. Mudah menyerang orang (agresif) 2. Mulut berbusa 3. Air liur berlebih 4. Bereaksi berlebihan terhadap cahaya dan suara 5. Suka menyendiri dalam ruangan gelap 6. Demam 7. Tidak nafsu makan 8. Lemah 9. Kejang 10. Lumpuh.
-
Bagaimana cara mencegah rabies pada kucing? Pencegahan rabies pada kucing sangat penting untuk dilakukan. Salah satu cara utama untuk mencegah rabies adalah melalui vaksinasi rutin. Vaksinasi rabies biasanya diberikan kepada kucing ketika mereka masih anak-anak dan harus diperbarui setiap tahun atau setiap tiga tahun.
-
Apa saja ciri-ciri kucing yang terinfeksi rabies? Kucing yang terinfeksi rabies dapat menunjukkan berbagai tanda. Ciri-Ciri kucing rabies penting diketahui oleh semua orang. Kucing yang terinfeksi rabies dapat menunjukkan berbagai tanda.
-
Kenapa pencegahan rabies penting dilakukan? Rabies adalah penyakit yang sangat berbahaya dan dapat menyerang saraf penderitanya. Untuk itu, melakukan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya dan cara mencegah rabies adalah hal yang sangat penting dilakukan untuk membantu meningkatkan kesadaran dan melindungi masyarakat darinya.
-
Kapan gejala rabies muncul pada kucing? Tanda-tanda ini sebenarnya sulit dipastikan karena rabies memiliki masa inkubasi yang lama dan gejalanya muncul dalam beberapa fase, yang membuat diagnosisnya menjadi sulit.
"Tujuh hari mendapat rawat inap di puskesmas Oinlasi. Kemarin meninggal dunia pada pukul 16.57," kata Ketua Satuan Tugas Rabies TTS, Ady Tallo, Sabtu (24/6).
Menurutnya, jumlah korban akibat rabies di Kecamatan Amanatun Selatan sudah tiga orang yakni AB, DM dan FM. Sedangkan di Kecamatan Kualian adalah GAK.
"Saat ini korban yang meninggal dunia berjumlah empat orang. Tiga diantaranya anak-anak," ungkap Ady Tallo.
515 Orang jadi Korban Anjing Rabies
Sebelumnya, wabah Rabies terus meluas di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), dengan jumlah korban gigitan rabies terus bertambah menjadi 515 orang.
Kepala Dinas Kesehatan dan Dukcapil NTT Ruth Diana Laiskodat menjelaskan, hingga Jumat (23/6) kemarin, sudah ada tiga orang warga Kabupaten TTS yang meninggal dunia akibat wabah rabies. Korban meninggal dunia diantaranya, dua anak-anak dan satu orang dewasa.
Menurutnya, wabah rabies terus meluas hingga ke 28 Kecamatan dan 131 Desa di kabupaten TTS, dengan rincian, balita 81 orang, anak usia sekolah 171 orang, usia produktif 207 dan lansia 54 orang.
Sedangkan bagian tubuh yang digigit anjing totalnya 531 dengan rincian, bagian leher wajah dan kepala 32 orang, bahu kebawa sampai lutut dan juga tangan berjumlah 212, betis ke bawa sampai jari kaki 287 orang.