Korban sipil helikopter jatuh di Sleman calon istri Serka Rahmad
"Iya benar, dia adalah calon istri Serka Rahmad," kata Kadispenad Sabrar Fadillah.
Misteri siapa sebenarnya sosok Fransisca Nila Agustin, salah satu korban meninggal insiden jatuhnya pesawat helikopter jenis Bell 205 A1 milik TNI AD terjawab sudah.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Sabrar Fadillah membenarkan, Fransisca adalah calon istri Serka Rahmad yang juga menjadi korban dalam insiden nahas itu.
-
Siapa yang menjadi pilot pesawat dan helikopter tempur TNI AD? Bagi Cahyo, Joy adalah copilot terbaik dalam rumah tangga mereka. Cahyo sendiri adalah seorang pilot pesawat dan helikopter tempur TNI AD.
-
Siapa saja yang tewas dalam kecelakaan helikopter? Presiden Ebrahim Raisi dan juga Menlu Iran dipastikan tewas dalam kecelakaan tersebut.
-
Kapan helikopter Presiden Iran jatuh? Helikopter tersebut jatuh pada Minggu (19/5) saat Presiden Raisi dan rombongan kembali dari Provinsi Azerbaijan Timur setelah meresmikan proyek pembangunan dam.
-
Dimana iklan RCTI di sawah dengan helikopter itu diambil? Mengutip dari akun Twitter/Xnya, Selasa (27/2), Irfan mengatakan bahwa iklan RCTI yang berada di sawah diambil di daerah Palabuhanratu, Sukabumi.
-
Kapan penyerahan pesawat C-130J-30 Super Hercules ke TNI AU? Acara serah terima dihadiri langsung oleh Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto. Momen Menarik Kasad Hormat ke Prabowo
-
Apa yang terjadi dengan helikopter Presiden Iran? Media pemerintah Iran, Press TV merilis foto yang menggambarkan detik-detik jatuhnya helikopter yang membawa Presiden Iran, Ebrahim Raisi dan sejumlah pejabat lainnya, termasuk Menteri Luar Negeri, Hossein Amir-Abdollahian.
"Iya benar, dia adalah calon istri Serka Rahmad," kata dia saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (9/7).
Sementara itu, Ketua RT 001 Serengan, Jimanto mengatakan, Francsisca Nila Agustin (24) adalah warga sipil Serengan RT 001/RW 001 Blulukan Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah.
Jimanto mengatakan, korban merupakan anak kedua dari tiga saudara putri pasangan suami istri, Sri Marjono dan Sriwidadi. Korban bekerja sehari-hari sebagai perawat di Klinik Saras di Desa Gajahan Colomadu.
Keluarga korban, dia menambahkan, sudah mendapat informasi jika putrinya menjadi salah satu korban dari musibah jatuhnya helikopter di Sleman. Puluhan warga tetangga korban hingga Jumat malam, telah berkumpul di rumah duka, memasang tenda, lampu penerangan, dan kursi untuk menunggu kedatangan jenazah korban.
"Saya tidak tahu kapan jenazah korban dibawa pulang ke rumah duka di Blulukan. Namun, saya hanya diminta keluarga korban, untuk menyiapkan tenda dan kursi," kata Jimanto, Jumat (8/7) malam.
(mdk/noe)