Koreksi pemerintah, DPR gulirkan wacana RAPBN tandingan
Thohir memastikan jika RAPBN 2017 yang akan diajukan ke DPR, tak jauh berbeda dengan yang diajukan sebelumnya.
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Achmad Hafisz Thohir sepakat dengan adanya wacana RAPBN tandingan yang digagas beberapa anggota DPR RI. Politisi PAN itu menilai, dengan adanya RAPBN tandingan ini, maka akan ada aspek pembanding bagi pemerintah yang tidak melanggar UU apapun.
"Setuju, karena itu untuk kebaikan pemerintah itu sendiri, dan tidak ada juga UU yang dilanggar. Wong hanya penyanding saja kok," ujar Thohir di Gedung DPR RI Senayan, Selasa (23/8).
Thohir memastikan jika RAPBN 2017 yang akan diajukan ke DPR, tak jauh berbeda dengan yang diajukan sebelumnya.
"Iya itu ilusi APBN indah. APBN impiannya Pak Jokowi saja, nanti real-nya nggak begitu. Kan sudah 2 APBN semua meleset," ujarnya.
Mengenai apakah wacana RAPBN tandingan ini merupakan bentuk koreksi terhadap pemerintah, Thohir pun membenarkan hal tersebut. Dirinya juga menegaskan jika wacana RAPBN tandingan ini, merupakan bukti bahwa DPR bukan lembaga yang asal setuju terhadap kebijakan pemerintah.
"Bisa juga begitu, kan akhirnya pemerintah akan berhati-hati dalam mengajukan anggaran kepada DPR," ujar Thohir.
"Jangan terkesan DPR hanya menjadi tukang stempel saja, nggak baik bagi sistem demokrasi. APBN tandingan itu bertujuan untuk kontrol. Jadi kita sebetulnya membantu pemerintah supaya tidak meleset terlalu jauh dalam politik anggaran ke depan, karena taruhannya akan sangat dahsyat bagi bangsa dan negara ini," pungkasnya.