Koruptor & cukong kumpulkan Rp 10 M untuk dongkel Kapolda Kalbar
Brigjen Pol Arief Sulistiyanto sangat geram terhadap korupsi. Dia juga dengan lantang memerangi kasus korupsi.
Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Brigjen Pol Arief Sulistiyanto sangat geram terhadap korupsi. Dia juga dengan lantang memerangi kasus korupsi.
Atas keberaniannya itulah banyak pihak yang gerah atas tindakannya, dan banyak pula yang menginginkannya pindah dari provinsi Kalbar. Bahkan mereka berani mengumpulkan uang agar Kapolda Arief hengkang dari Kalbar.
"Tiga bulan saya bertugas di Kalbar banyak yang akan melengserkan saya, karena aktivitas ilegal mereka terganggu," kata Brigjen Arief saat menjadi pemateri pada seminar anti korupsi Fakultas Hukum Untan Pontianak dengan tema 'Generasi Muda Lawan KKN' di Pontianak, Senin (23/2).
Arief pernah menceritakan secara detail bagaimana cukong mengumpulkan uang untuk mendongkel dirinya dari posisi ini.
"Ada beberapa yang gerah, dan mengumpulkan uang agar saya dipindah," kata Arief saat menjadi pembicara seminar tentang anti pencucian uang yang digelar di Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat (Bank Kalbar) di Pontianak, seperti dilansir Antara beberapa waktu lalu.
Menurut dia, kalau menghimpun Rp 10 miliar untuk 'mendongkel' dirinya sebagai Kapolda di Kalbar, adalah nilai yang kecil.
Dia membandingkan saat dirinya masih menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Mabes Polri.
Dengan berbagai kasus tindak pidana yang ditangani, banyak tawaran agar tidak ditindaklanjuti. Namun tentu saja ia dengan tegas menolaknya.
"Kenapa harus seperti itu, toh nantinya saya juga tidak selamanya di sini," ujar dia.
Dia telah melaporkan hal itu ke Kepala Polri. Tanggapan Kapolri, kata Arief, kalau ada penjahat yang membenci Kapolda, berarti tindakannya betul.
Arief yakin, meski ada yang tidak menyukainya di Kalbar, namun ia tetap dikelilingi oleh orang-orang yang ingin kebenaran ditegakkan.
Dia mengaku selalu melapor setiap pendapatan yang diperoleh kepada istrinya. "Supaya jelas, dari mana sumbernya," ujar Arief.
Sejak menjadi Kapolda di Kalbar, Arief melakukan sejumlah gebrakan dalam menekan penyelundupan, hingga pejabat Bea Cukai pun menjadi terpidana.