Kota Semarang raih penghargaan dan predikat Kota Layak Anak
Komitmen Pemerintah Kota Semarang untuk mewujudkan lingkungan ramah bagi tumbuh kembang anak dan pemenuhan hak serta perlindungan anak mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat. Bukti komitmen itu adalah diberikannya penghargaan Kota Layak Anak (KLA) pada saat peringatan Hari Anak Nasional (HAN).
Komitmen Pemerintah Kota Semarang untuk mewujudkan lingkungan ramah bagi tumbuh kembang anak dan pemenuhan hak serta perlindungan anak mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat. Bukti komitmen itu adalah diberikannya penghargaan Kota Layak Anak (KLA) pada saat peringatan Hari Anak Nasional (HAN).
Kota Semarang masuk di kategori Pratama yang penghargaannya diserahkan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yembise. Penghargaan diterima Pemerintah Kota Semarang (Pemkot Semarang) yang diwakili Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Pemkot Semarang, Bambang Suranggono.
Penghargaan serupa pernah diterima Semarang yaitu pada tahun 2012, 2013, dan 2015. Sedangkan pada tahun 2014 tidak ada penerimaan penghargaan, dan 2016 Semarang belum meraih penghargaan.
"Melalui research dan analisis secara seksama selama kurang lebih 1 tahun. Indikator penilaian terdiri 6 indikator kelembagaan dan 25 indikator substansi yang dikelompokkan dalam 5 klaster hak anak yaitu hak sipil dan kebebasan, lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, kesehatan dan kesejahteraan dasar, serta pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya," ujar Yohana, Minggu (23/7).
Yohana berpesan kepada pemimpin daerah dalam hal ini gubernur, bupati dan wali kota penerima penghargaan agar jangan menjadikan penghargaan KLA ini sebagai tujuan akhir.
"Namun dengan adanya penghargaan ini sebagai motivasi untuk lebih memperhatikan secara serius dalam pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak di wilayahnya masing-masing. Melindungi satu anak berarti melindungi satu bangsa. Dengan meraih penghargaan ini berarti tanggung jawab lebih besar untuk meningkatkan apa yang dicapai pada hari ini," jelasnya.
Kota Semarang sendiri dalam mewujudkan KLA melakukan berbagai upaya di beberapa bidang. Dalam bidang kesehatan telah menyediakan 37 Puskesmas ramah anak, melalui Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) dan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM). Ada juga screening Stimulan Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang, tersedianya arena bermain anak di Klinik Ibu dan Anak (KIA) maupun Rumah Sakit Ramah Anak.
Di bidang pendidikan mewajibkan gerakan wajib belajar selama 15 tahun, sekolah ramah anak yang menyediakan Zona Selamat Sekolah (ZSS) dengan adanya tempat penyeberangan dan sekolah gratis hingga tingkat SLTP, dan menjadikan fungsi pendidikan sebagai prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Semarang melalui Rumah Pintar. Saat ini sudah terdapat 154 Rumah Pintar di Tingkat Kelurahan Semarang.
Di dalam bidang kependudukan, Pemerintah telah memberikan akta kelahiran gratis, bagi anak usia 0-60 hari. Di bidang perlindungan Pemerintah Kota Semarang telah memiliki sebuah Lembaga Pelayanan Penanganan Terpadu “Seruni” yang kegiatannya memberikan pendampingan korban kekerasan perempuan dan anak dan mendampingi korban-korban kekerasan.
Juga mendorong munculnya peran serta monitoring kasus korban kekerasan berbasis gender dan trafiking, dan untuk mendekatkan warganya telah dibentuk Lembaga Pelayanan Penanganan Terpadu (LPPT) di 6 Kecamatan yakni Banyumanik, Pedurungan, Semarang Utara, Semarang Barat, Semarang Timur, dan Gunungpati.
Menanggapi penghargaan ini, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyatakan penghargaan KLA yang di peroleh Pemerintah Kota Semarang (Pemkot Semarang) wujud komitmen dari seluruh stakeholder. Baik di Pemkot Semarang, pihak swasta dan masyarakat Kota Semarang yang mendarmabhaktikan diri dalam mewujudkan kota ramah dan layak bagi tumbuh kembang anak.
"Terima kasih semua pihak yang telah mendukung semua program Pemkot. Penghargaan ini untuk warga Semarang. Ke depan kami akan terus berupaya agar bisa memberikan pelayanan kepada anak yang lebih baik," ujarnya.
Hendi menambahkan, untuk kedepannya akan berupaya memberikan pelayanan yang lebih baik terhadap anak-anak dan melakukan evaluasi terhadap program-program yang telah dilakukan.