KPK bakal ubah SOP, geledah DPR tak pakai Brimob bersenjata
Agus menegaskan para penyidik KPK tidak melanggar aturan.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bakal mengevaluasi standar operasional (SOP) penyidik KPK pascapenggeledahan di DPR terkait kasus operasi tangkap tangan anggota Komisi V Damayanti Wisnu Putanti. Sebab dalam penggeledahan itu, penyidik sempat adu mulut dengan Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah yang keberatan dengan pengawalan Brimob bersenjata lengkap.
Namun demikian, KPK dipastikan tidak akan mengganti SOP ketika mengadakan penggeledahan di tenpat lain. "Sepanjang itu karena di lapangan situasi berbeda. Kalau di DPR bisa (ganti SOP). Tapi pernah lihat waktu (geledah) ditabrak orang, nanti kita evaluasi," kata Ketua KPK, Agus Rahardjo ketika mendatangi DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (27/1).
Tak mau KPK dipersalahkan dalam penggeledahan di DPR itu, Agus menegaskan para penyidik KPK tidak melanggar aturan. "Dari sisi aturan intenal KPK, enggak ada yang kami langgar," tukas dia.
Menurut dia, setiap penggeledahan yang dilakukan penyidik KPK sudah diatur UU dan aturan internal KPK. "Lalu kalau KPK, (dalam) penggeledahan itu selalu itu perintah uu, ada polisi sudah lakukan berkali-kali, kita lihatlah," tandas dia.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah ngamuk. Ia marah-marah kepada para penyidik KPK yang tengah melakukan penggeledahan di lantai 6 Gedung Nusantara I, tepatnya di ruang kerja anggota DPR Fraksi PDI-P Damayanti Wisnu yang terjerat kasus dugaan suap terkait pembahasan proyek di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPU-PERA) tahun 2016.
Rupanya, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini naik pitam melihat penyidik KPK membawa serta beberapa anggota Brimob lengkap dengan senjata api laras panjang.
"Jangan geledah bawa-bawa senjata," semprot Fahri kepada penyidik KPK saat mendatangi ruang penggeledahan di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Jumat (15/1).
Saking marahnya, Fahri berani bertanggung jawab atas larangannya itu kepada Kapolri langsung. "Tidak boleh bawa senjata ke sini (DPR). Nanti saya bilang Kapolri, saya yang tanggung jawab," ujarnya membentak.