KPK cecar anggota Komisi III soal aliran dana Simulator SIM
Anggota Komisi III Dasrul Jabar juga dicecar soal kabarnya dugaan pertemuan diam-diam antara DPR dan Polri.
Anggota Komisi III DPR, Dasrul Djabar, merampungkan pemeriksaannya di KPK hari ini. Dia diperiksa sebagai saksi kasus Simulator SIM. Dasrul mengaku dicecar penyidik terkait pertemuan di luar DPR.
Untuk membahas proyek Simulator SIM, disebut-sebut beberapa anggota Komisi III mengadakan pertemuan pribadi di luar DPR dengan Irjen Pol Djoko Susilo, selaku kuasa pengguna anggaran dan AKBP Teddy Rusmawan, selaku ketua panitia lelang proyek. Dalam pertemuan itulah diduga terjadi pembahasan soal kenaikan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di lingkungan Polri.
"Pertanyaannya kepada saya, apa saya pernah ikut dan tahu dalam pertemuan itu. Saya bilang saya tidak pernah ikut dan tidak tahu ada pertemuan itu. Saya tidak ada di situ dan saya tidak tahu," ujar Dasrul saat dicegat wartawan di lobi Gedung KPK, Kamis (7/3) malam.
Dasrul juga mengaku dicecar terkait aliran dana proyek Simulator SIM ke Komisi III. Dugaan itu pun dibantah Dasrul.
"Ditanya apa ada aliran dana ke Komisi III, saya bilang tidak tahu, itu jawaban saya," jelasnya.
Tak hanya dua pertanyaan itu, politikus Demokrat itu juga dicecar sumber dana proyek Simulator SIM. Menurutnya, sumber dana berasal proyek itu berasal dari Pendapatan Negara Bukan Pajak (BNPB), bukan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dengan demikian, lanjut Dasrul, proyek dari BNPB seharusnya tidak dibahas di Komisi III. Atas hal ini, Dasrul pun mengelak dinyatakan menyetujui proyek itu lantaran tidak dibahas di komisinya.
"Tidak dalam kapasitas menyetujui karena tidak dibahas Komisi III," tegas Dasrul.
Dalam kesempatan yang sama, Dasrul juga enggan mengomentari tudingan Nazaruddin menyebut ada beberapa anggota Komisi III terlibat pengadaan alat Simulator SIM. Dasrul mengatakan karena dirinya tidak ikut disebut nama yang terlibat, maka Dasrul tidak memiliki kapasitas untuk mengomentarinya.
"Apa yang dikatakan Nazarudin, saya bukan kapasitas menjawab. Anda mungkin tahu yang disebut Nazar bukan saya, kalau disebut, saya akan klarifikasi, saya bukan kapasitas untuk menjawab," jelasnya.
Sebelumnya, M Nazaruddin mengungkapkan ada tiga anggota Komisi III DPR yang ikut terlibat dalam kasus ini. Mereka adalah Bambang Soesatyo, Herman Hery dan Aziz Syamsuddin.
"Tadi saya diperiksa soal Simulator. Itu yang terlibat Aziz Syamsuddin, Herman Hery, serta Bambang Soesatyo," kata Nazaruddin kepada wartawan di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (21/2).
Disebut-sebut dalam meloloskan proyek simulator SIM, ada pertemuan anggota Komisi III dengan Polri. Kemudian juga disebut-sebut ada aliran dana yang mengalir ke sejumlah anggota Komisi III DPR. Ketiga anggota DPR Itu dengan serentak membantah tudingan Nazaruddin. Bahkan, Bambang Soesatyo rela ditembak kepalanya jika dirinya terbukti korupsi.